Senin, 1 Sep 2025
light_mode
Beranda » Wisata » Lupakan Sejenak Pie Susu, Inilah 5 Oleh-Oleh Khas Bali yang Wajib Anda Bawa Pulang

Lupakan Sejenak Pie Susu, Inilah 5 Oleh-Oleh Khas Bali yang Wajib Anda Bawa Pulang

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Kam, 3 Jul 2025
  • visibility 25
  • comment 0 komentar

Bali tidak hanya menawarkan pesona alam dan budaya yang memikat, tetapi juga surga bagi para pemburu buah tangan. Jika Anda bosan dengan oleh-oleh yang itu-itu saja seperti pie susu atau kacang disko, kini saatnya melirik alternatif lain yang tak kalah unik dan berkesan. Berikut adalah lima rekomendasi oleh-oleh khas Bali yang wajib masuk dalam daftar belanja Anda.

Pertama, Kopi Kintamani. Bagi para pencinta kopi, membawa pulang Kopi Kintamani adalah sebuah keharusan. Ditanam di dataran tinggi Kintamani dengan sistem subak, kopi arabika ini memiliki cita rasa yang khas, yakni asam segar seperti jeruk (citrusy) dengan aroma floral yang kuat dan tanpa ampas yang mengganggu. Kopi ini akan menjadi teman sempurna untuk mengenang pagi hari Anda di Bali.

Kedua, Kain Bali atau Sarung Pantai. Lebih dari sekadar kain, ini adalah simbol budaya dan seni Pulau Dewata. Dengan motif yang beragam, mulai dari yang tradisional hingga modern, serta warna-warni yang cerah, kain Bali bisa digunakan sebagai sarung, hiasan dinding, atau bahkan bahan pakaian. Pilihlah yang ditenun atau dilukis tangan untuk sentuhan yang lebih otentik.

Ketiga, Cokelat Khas Bali. Pulau ini juga merupakan produsen cokelat berkualitas. Salah satu yang populer adalah Falala Chocolate yang menawarkan cokelat leleh di mulut dengan berbagai varian rasa. Selain itu, ada juga cokelat organik yang dipadukan dengan rempah-rempah lokal, memberikan pengalaman rasa yang unik dan berbeda dari cokelat pada umumnya.

Keempat, Kerajinan Perak Celuk. Desa Celuk terkenal sebagai pusat pengrajin perak di Bali. Di sini, Anda dapat menemukan berbagai perhiasan perak seperti cincin, kalung, gelang, dan anting dengan desain yang rumit dan khas. Membeli perhiasan perak Celuk tidak hanya memberikan Anda suvenir yang elegan, tetapi juga mendukung langsung para pengrajin lokal.

Terakhir, Arak Bali. Bagi Anda yang mencari oleh-oleh yang lebih “menantang”, Arak Bali bisa menjadi pilihan. Minuman beralkohol tradisional ini dibuat dari hasil fermentasi nira kelapa atau beras. Kini, Arak Bali telah dikemas secara modern dengan berbagai varian rasa yang telah diakui kualitasnya, cocok dijadikan buah tangan premium untuk kerabat.

Dengan memilih oleh-oleh ini, Anda tidak hanya membawa pulang kenang-kenangan, tetapi juga sepotong keunikan dan cita rasa asli dari Pulau Dewata.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Hoaks, Fakta, dan Filter: Cara Melatih Akal Sehat di Era Informasi

    Hoaks, Fakta, dan Filter: Cara Melatih Akal Sehat di Era Informasi

    • calendar_month Sel, 17 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Di era digital saat ini, informasi mengalir deras tanpa henti. Dari berita terkini hingga gosip selebriti, semuanya hanya berjarak satu ketukan jari. Namun, di tengah banjir informasi ini, kemampuan kita untuk membedakan antara hoaks dan fakta menjadi semakin krusial. Melatih akal sehat bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk tetap waras dan tidak mudah termakan informasi […]

  • Tifa: Irama Kehidupan dari Timur Indonesia

    Tifa: Irama Kehidupan dari Timur Indonesia

    • calendar_month Sab, 16 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 18
    • 0Komentar

    Tifa adalah alat musik perkusi tradisional yang sangat penting dalam budaya masyarakat Maluku dan Papua. Terbuat dari kayu yang dilubangi bagian tengahnya dan ditutup dengan kulit binatang (biasanya rusa atau kambing) pada salah satu ujungnya, Tifa memiliki bentuk yang menyerupai kendang panjang. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan, menghasilkan suara yang khas, […]

  • LMKN dan Digitalisasi: Menghadapi Tantangan Hak Cipta di Era Streaming

    LMKN dan Digitalisasi: Menghadapi Tantangan Hak Cipta di Era Streaming

    • calendar_month Ming, 10 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 17
    • 0Komentar

    Era digital telah mengubah cara kita mengonsumsi musik secara fundamental. Layanan streaming seperti Spotify, Joox, atau YouTube menjadi platform utama, membuka akses tak terbatas bagi pendengar. Namun, di balik kemudahan ini, muncul tantangan besar bagi perlindungan hak cipta, terutama dalam hal royalti. Di sinilah Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) memainkan peran krusial dalam menghadapi era […]

  • Membongkar Modus Pencucian Uang: Bagaimana PPATK Mengidentifikasinya?

    Membongkar Modus Pencucian Uang: Bagaimana PPATK Mengidentifikasinya?

    • calendar_month Jum, 8 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 24
    • 0Komentar

    Pencucian uang adalah upaya menyamarkan asal-usul dana hasil tindak pidana agar tampak legal. Para pelaku terus mengembangkan modus operandi yang semakin canggih. Lantas, bagaimana PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) berhasil membongkar praktik kotor ini? Kuncinya terletak pada analisis mendalam terhadap laporan transaksi keuangan dan pemahaman akan berbagai modus pencucian uang. Mengenali Pola Transaksi […]

  • Masa Depan Pertanian: Mengintip Era Pertanian Presisi 4.0

    Masa Depan Pertanian: Mengintip Era Pertanian Presisi 4.0

    • calendar_month Sen, 4 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 19
    • 0Komentar

    Pertanian telah menjadi tulang punggung peradaban manusia selama ribuan tahun. Namun, di tengah tantangan global seperti pertumbuhan populasi, perubahan iklim, dan kelangkaan sumber daya, sektor ini membutuhkan evolusi signifikan. Jawabannya terletak pada Pertanian Presisi 4.0, sebuah revolusi yang menggabungkan teknologi canggih untuk mengubah cara kita bercocok tanam. Apa itu Pertanian Presisi 4.0? Pertanian Presisi 4.0 […]

  • Stop ‘Titip Anak’ di Sekolah: Saatnya Menjadi Orang Tua yang Terlibat Aktif dalam Pendidikan

    Stop ‘Titip Anak’ di Sekolah: Saatnya Menjadi Orang Tua yang Terlibat Aktif dalam Pendidikan

    • calendar_month Kam, 24 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Istilah “titip anak” di sekolah mungkin terdengar lumrah, namun di baliknya tersimpan pola pikir yang perlu dikoreksi. Sekolah bukanlah tempat penitipan, dan pendidikan anak adalah sebuah kemitraan, bukan transaksi serah terima. Sudah saatnya kita meninggalkan mentalitas pasif dan menyadari bahwa peran orang tua dalam pendidikan adalah kunci kesuksesan anak. Pola pikir “titip anak” secara tidak […]

expand_less