Jumat, 19 Des 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ekonomi » LMKN dan Industri Pariwisata: Kolaborasi atau Konflik?

LMKN dan Industri Pariwisata: Kolaborasi atau Konflik?

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sel, 12 Agu 2025
  • visibility 43
  • comment 0 komentar

Industri pariwisata dan musik memiliki hubungan yang erat. Hotel, restoran, bar, dan berbagai tempat wisata seringkali menggunakan musik untuk menciptakan suasana yang menarik bagi wisatawan. Namun, hubungan antara industri pariwisata dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) terkadang diwarnai pertanyaan: apakah ini sebuah kolaborasi yang saling menguntungkan atau justru berpotensi menjadi konflik?

Potensi konflik muncul ketika para pelaku industri pariwisata kurang memahami kewajiban membayar royalti atas penggunaan musik secara komersial. Biaya lisensi royalti terkadang dianggap sebagai tambahan beban operasional. Kurangnya informasi dan sosialisasi yang efektif juga dapat memicu kesalahpahaman dan resistensi terhadap pembayaran royalti.

Namun, jika dipahami dengan benar, hubungan antara LMKN dan industri pariwisata seharusnya menjadi kolaborasi yang saling menguntungkan. Musik yang tepat dapat meningkatkan pengalaman wisatawan, membuat mereka merasa lebih nyaman dan betah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan potensi bisnis. Dengan membayar royalti melalui LMKN, pelaku industri pariwisata mendapatkan izin yang sah untuk menggunakan berbagai jenis musik, memberikan mereka kebebasan untuk menciptakan atmosfer yang sesuai dengan target pasar mereka.

LMKN juga berkontribusi pada industri pariwisata secara tidak langsung. Dengan memastikan para musisi dan pencipta lagu mendapatkan kompensasi yang layak, LMKN mendorong terciptanya karya-karya musik baru yang berkualitas. Musik-musik inilah yang kemudian dapat digunakan oleh industri pariwisata untuk meningkatkan daya tarik destinasi dan bisnis mereka.

Untuk mewujudkan kolaborasi yang harmonis, dibutuhkan komunikasi yang efektif antara LMKN dan para pelaku industri pariwisata. LMKN perlu terus melakukan sosialisasi mengenai pentingnya hak cipta dan kemudahan proses pembayaran royalti. Sebaliknya, pelaku industri pariwisata perlu menyadari bahwa membayar royalti adalah investasi etis dan legal yang mendukung ekosistem kreatif Indonesia, yang pada akhirnya juga akan memberikan manfaat bagi bisnis mereka. Dengan pemahaman dan itikad baik dari kedua belah pihak, kolaborasi yang saling menguntungkan akan terwujud, memperkuat baik industri musik maupun pariwisata di Indonesia.

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Wayang Orang: Saat Manusia Memerankan Tokoh Pewayangan

    Wayang Orang: Saat Manusia Memerankan Tokoh Pewayangan

    • calendar_month Rab, 6 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Wayang Orang adalah salah satu bentuk seni teater tradisional Jawa yang unik dan memukau. Sesuai dengan namanya, “orang” yang berarti manusia, pertunjukan ini menampilkan aktor dan aktris yang memerankan tokoh-tokoh dalam cerita wayang purwa (Ramayana dan Mahabharata). Berbeda dengan wayang kulit yang menggunakan boneka, wayang orang menghidupkan kisah-kisah epik tersebut melalui gerak tari, dialog, dan […]

  • Lapis Legit: Kue Seribu Lapis, Warisan Kuliner Belanda-Indonesia

    Lapis Legit: Kue Seribu Lapis, Warisan Kuliner Belanda-Indonesia

    • calendar_month Ming, 2 Nov 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 18
    • 0Komentar

    Lapis Legit, atau spekkoek, adalah salah satu kue tradisional Indonesia yang paling ikonik, dikenal dengan teksturnya yang lembut, aroma rempah yang harum, dan tampilannya yang berlapis-lapis indah. Kue ini bukan hanya sekadar hidangan penutup, melainkan peninggalan kuliner yang kaya akan sejarah, berakar kuat dari masa kolonial Belanda. Nama “Lapis Legit” sendiri merujuk pada lapisan-lapisan tipis […]

  • Literasi Keuangan untuk Milenial: Strategi Mengelola Gaji dan Mencapai Kebebasan Finansial

    Literasi Keuangan untuk Milenial: Strategi Mengelola Gaji dan Mencapai Kebebasan Finansial

    • calendar_month Kam, 12 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 83
    • 0Komentar

    Generasi milenial seringkali dihadapkan pada tantangan finansial unik, mulai dari biaya hidup yang tinggi hingga impian memiliki rumah. Namun, dengan literasi keuangan yang kuat, kebebasan finansial bukan lagi sekadar mimpi. Artikel ini akan membahas strategi praktis bagi milenial untuk mengelola gaji dan mencapai stabilitas finansial. Pentingnya Membangun Fondasi Keuangan Sejak Dini Langkah pertama adalah memahami […]

  • Mengenal Risiko Investasi: Cara Mengidentifikasi dan Mengelolanya dengan Bijak

    Mengenal Risiko Investasi: Cara Mengidentifikasi dan Mengelolanya dengan Bijak

    • calendar_month Jum, 6 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 46
    • 0Komentar

    Investasi merupakan salah satu cara efektif untuk mengembangkan aset, namun penting untuk diingat bahwa setiap investasi selalu memiliki risiko. Mengidentifikasi dan mengelola risiko adalah kunci utama untuk mencapai tujuan finansial Anda. Tanpa pemahaman yang baik tentang risiko, keputusan investasi bisa jadi merugikan. Ada berbagai jenis risiko investasi. Risiko pasar adalah fluktuasi nilai investasi akibat perubahan […]

  • Komputasi Berbasis Otak (Neuromorphic Computing): Meniru Otak Manusia

    Komputasi Berbasis Otak (Neuromorphic Computing): Meniru Otak Manusia

    • calendar_month Ming, 6 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Selama puluhan tahun, komputer konvensional telah menjadi tulang punggung teknologi. Namun, arsitektur mereka sangat berbeda dari otak manusia, terutama dalam hal efisiensi energi saat menangani tugas-tugas kompleks seperti pengenalan pola. Inilah yang mendorong lahirnya Komputasi Berbasis Otak atau Neuromorphic Computing, sebuah pendekatan revolusioner yang bertujuan meniru arsitektur dan cara kerja otak. Berbeda dengan komputer biasa […]

  • Zero-Day Attacks: Waspada Terhadap Ancaman Siber yang Tak Terduga

    Zero-Day Attacks: Waspada Terhadap Ancaman Siber yang Tak Terduga

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 46
    • 0Komentar

    Dalam lanskap keamanan siber yang terus berkembang, ancaman datang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Salah satu jenis serangan yang paling berbahaya dan sulit diatasi adalah zero-day attack. Serangan ini memanfaatkan kerentanan perangkat lunak yang belum diketahui oleh pengembang atau vendor, sehingga tidak ada “penambal” (patch) yang tersedia untuk melindunginya. Memahami apa itu serangan zero-day dan […]

expand_less