Dampak Globalisasi bagi Negara Berkembang: Siapa Pemenang dan Pecundang?
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Sen, 7 Jul 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

Globalisasi, sebagai proses terintegrasinya ekonomi, budaya, dan masyarakat dunia, telah menjadi kekuatan dominan yang membentuk peradaban modern. Bagi negara-negara maju, ia sering dilihat sebagai mesin kemakmuran. Namun, bagi negara berkembang, dampak globalisasi layaknya pedang bermata dua yang menghadirkan peluang sekaligus ancaman.
Lantas, dalam panggung global yang masif ini, siapa yang sebenarnya menjadi pemenang, dan siapa yang menjadi pecundang?
Sisi Terang: Peluang Pertumbuhan dan Modernisasi 📈
Bagi para “pemenang”, globalisasi membuka pintu menuju kemajuan yang sebelumnya sulit dijangkau. Beberapa dampak positif utamanya adalah:
* Aliran Investasi Asing (FDI): Masuknya modal dari luar negeri membantu menciptakan lapangan kerja, membangun infrastruktur, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
* Transfer Teknologi: Negara berkembang dapat mengadopsi teknologi dan pengetahuan baru dari negara maju, meningkatkan produktivitas dan daya saing.
* Akses Pasar Global: Produk-produk lokal mendapatkan kesempatan untuk diekspor dan menjangkau pasar yang jauh lebih luas.
Secara keseluruhan, globalisasi menawarkan jalan pintas bagi negara berkembang untuk mengakselerasi pembangunan ekonominya.
Sisi Gelap: Risiko Ketimpangan dan Ketergantungan 📉
Namun, di sisi lain, ada “pecundang” yang merasakan dampak negatif dari proses ini. Beberapa risiko yang paling mengkhawatirkan meliputi:
* Ancaman bagi Industri Lokal: Gempuran produk impor yang lebih murah dapat mematikan industri dalam negeri yang belum siap bersaing.
* Meningkatnya Ketimpangan: Manfaat globalisasi sering kali tidak terdistribusi secara merata, memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin.
* Eksploitasi Tenaga Kerja: Demi menarik investasi, upah tenaga kerja sering ditekan, dan standar ketenagakerjaan diabaikan.
* Erosi Budaya: Dominasi budaya populer dari negara maju dapat mengancam kelestarian budaya dan nilai-nilai lokal.
Kesimpulan: Tidak ada jawaban hitam-putih. Globalisasi menciptakan pemenang dan pecundang. Tantangan terbesar bagi negara berkembang adalah merumuskan kebijakan yang cerdas untuk memaksimalkan peluangnya sambil memitigasi risikonya, demi mewujudkan pertumbuhan yang adil dan berkelanjutan.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar