Selasa, 16 Des 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ekonomi » Kenali Skimpflation: Ketika Kualitas Layanan Menurun, Tapi Harga Tetap Naik

Kenali Skimpflation: Ketika Kualitas Layanan Menurun, Tapi Harga Tetap Naik

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Kam, 7 Agu 2025
  • visibility 45
  • comment 0 komentar

Pernahkah kamu merasa layanan yang kamu dapatkan di sebuah kafe atau hotel tidak sebaik dulu, padahal harganya terus naik? Atau, kamu sadar bahwa produk yang kamu beli sekarang terasa kurang berkualitas dari sebelumnya? Jika ya, kamu mungkin sedang mengalami fenomena skimpflation. Mirip dengan shrinkflation, ini adalah strategi yang dilakukan perusahaan untuk menanggapi kenaikan biaya operasional dengan cara mengurangi kualitas produk atau layanan, alih-alih menaikkan harga secara eksplisit.

Kata skimpflation adalah gabungan dari kata “skimp” (menghemat) dan “inflation” (inflasi). Ini adalah bentuk inflasi tersembunyi yang menyerang kualitas, bukan kuantitas. Alih-alih mengurangi ukuran produk, perusahaan menghemat biaya dengan mengurangi tingkat pelayanan, menggunakan bahan baku yang lebih murah, atau menghilangkan fitur-fitur tertentu.

Mengapa Skimpflation Terjadi?

Ada beberapa alasan utama di balik fenomena ini:

* Kenaikan Biaya Tenaga Kerja: Upah minimum yang terus meningkat atau biaya pelatihan karyawan yang mahal bisa mendorong perusahaan untuk mengurangi jumlah staf atau mengalihkan pekerjaan ke teknologi otomatis yang kurang personal. Contohnya adalah berkurangnya staf layanan pelanggan yang diganti dengan chatbot.

* Kenaikan Biaya Bahan Baku: Ketika harga bahan baku utama naik, produsen bisa menggantinya dengan bahan baku alternatif yang lebih murah, yang pada akhirnya menurunkan kualitas produk. Misalnya, restoran yang menggunakan bahan-bahan beku alih-alih bahan segar.

* Tekanan Kompetisi: Sama seperti shrinkflation, tekanan untuk tetap kompetitif di pasar yang padat membuat perusahaan enggan menaikkan harga. Jalan pintas yang dipilih adalah dengan menurunkan kualitas agar margin keuntungan tetap terjaga.

Cara Menghadapinya sebagai Konsumen

Menghadapi skimpflation memang butuh kejelian ekstra. Jangan hanya terpaku pada harga, tapi mulailah memperhatikan detail kecil dari layanan atau produk yang kamu beli. Perhatikan seberapa responsif layanan pelanggan, apakah ada fitur yang hilang dari produk, atau apakah kualitas bahan yang digunakan terasa berbeda. Jika kamu menemukan penurunan kualitas yang signifikan, jangan ragu untuk mencari alternatif. Dengan menjadi konsumen yang kritis, kamu bisa mendorong perusahaan untuk tetap menjaga standar kualitasnya.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Mengenal Komputer Generasi Kelima: Era AI dan Komputasi Cerdas

    Mengenal Komputer Generasi Kelima: Era AI dan Komputasi Cerdas

    • calendar_month Ming, 22 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 148
    • 0Komentar

    Kita berada di ambang era Komputer Generasi Kelima, sebuah periode yang berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan kemampuan komputasi yang lebih cerdas dan intuitif. Dimulai dari tahun 1980-an dan terus berlanjut hingga masa depan, generasi ini tidak lagi hanya tentang hardware yang lebih kecil atau lebih cepat, melainkan tentang kemampuan komputer untuk berpikir, belajar, […]

  • Apa Itu Amunisi Uranium Terdeplesi dan Mengapa Kontroversial?

    Apa Itu Amunisi Uranium Terdeplesi dan Mengapa Kontroversial?

    • calendar_month Sen, 7 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 55
    • 0Komentar

    Uranium terdeplesi (DU) adalah material yang sering menjadi sorotan dalam konflik modern, terutama karena penggunaannya dalam amunisi penembus lapis baja. Namun, apa sebenarnya DU dan mengapa penggunaannya begitu diperdebatkan? Uranium terdeplesi adalah produk sampingan dari proses pengayaan uranium untuk bahan bakar reaktor nuklir atau senjata. Dalam proses ini, isotop Uranium-235 yang lebih radioaktif diambil, menyisakan […]

  • AI dalam Keamanan Siber: Mendeteksi Ancaman yang Tersembunyi

    AI dalam Keamanan Siber: Mendeteksi Ancaman yang Tersembunyi

    • calendar_month Jum, 27 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 58
    • 0Komentar

    Di tengah lanskap digital yang semakin kompleks, ancaman siber kini lebih canggih dan sulit dideteksi. Peretas terus mengembangkan metode baru untuk menyusup ke dalam sistem, seringkali bersembunyi di antara jutaan aktivitas data yang normal. Menghadapi tantangan ini, Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) muncul sebagai garda terdepan dalam dunia keamanan siber. Secara tradisional, sistem keamanan […]

  • Aplikasi Smartphone yang Wajib Dimiliki Petani Milenial

    Aplikasi Smartphone yang Wajib Dimiliki Petani Milenial

    • calendar_month Rab, 6 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 49
    • 0Komentar

    Di era digital ini, smartphone bukan lagi sekadar alat komunikasi, melainkan “pisau Swiss Army” bagi para petani, terutama generasi milenial. Dengan berbagai aplikasi yang inovatif, smartphone kini menjadi alat penting untuk mengelola pertanian secara lebih efisien dan modern. Berikut adalah beberapa aplikasi smartphone yang wajib dimiliki petani milenial untuk memaksimalkan hasil panen. 1. Aplikasi Pemantau […]

  • Uranium: Kekuatan Tak Terlihat di Balik Penjelajahan Ruang Angkasa

    Uranium: Kekuatan Tak Terlihat di Balik Penjelajahan Ruang Angkasa

    • calendar_month Rab, 16 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 62
    • 0Komentar

    Meskipun sering dikaitkan dengan pembangkit listrik di Bumi, uranium memainkan peran yang semakin penting dalam memajukan penjelajahan ruang angkasa. Sifat radioaktifnya dimanfaatkan untuk menghasilkan energi yang andal dan tahan lama, memungkinkan misi-misi ambisius melampaui jangkauan energi surya konvensional. Radioisotop Thermoelectric Generators (RTGs): Jantung Misi Jauh Salah satu aplikasi utama uranium di ruang angkasa adalah melalui […]

  • Dari Konvensional ke Digital: Perjalanan LMKN dalam Mengelola Royalti

    Dari Konvensional ke Digital: Perjalanan LMKN dalam Mengelola Royalti

    • calendar_month Sel, 19 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 47
    • 0Komentar

    Industri musik telah melewati transformasi besar dari era fisik ke era digital. Pergeseran ini juga menuntut Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) untuk ikut beradaptasi, melakukan perjalanan dari konvensional ke digital dalam mengelola royalti musik. Transisi ini adalah kunci bagi LMKN untuk tetap relevan dan efektif di masa kini. Pada awalnya, pengelolaan royalti bersifat konvensional dan […]

expand_less