Sabtu, 13 Des 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ekonomi » Mengenal LMKN: Jembatan Kesejahteraan Musisi dan Pencipta Lagu

Mengenal LMKN: Jembatan Kesejahteraan Musisi dan Pencipta Lagu

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Rab, 6 Agu 2025
  • visibility 47
  • comment 0 komentar

Di balik setiap lagu yang kita nikmati, ada jerih payah para musisi dan pencipta lagu. Namun, seringkali kesejahteraan mereka terabaikan, terutama dalam hal royalti. Di sinilah Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) hadir sebagai jembatan penting untuk memastikan hak-hak mereka terpenuhi.

LMKN adalah lembaga non-profit yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014. Fungsinya adalah mengelola dan mendistribusikan royalti kepada para pencipta, pemegang hak cipta, dan pemilik hak terkait. LMKN tidak bekerja sendirian, melainkan membawahi Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) seperti WAMI, KCI, RAI, dan PAPPRI yang mewakili berbagai kalangan musisi dan pencipta lagu.

Bagaimana cara kerja LMKN? Sederhananya, LMKN mengumpulkan royalti dari berbagai pihak yang menggunakan karya musik secara komersial, seperti stasiun televisi, radio, tempat hiburan, hingga layanan streaming. Setelah terkumpul, LMKN akan mendistribusikannya secara adil dan transparan kepada para pemegang hak melalui LMK yang mereka naungi.

Dengan adanya LMKN, para musisi dan pencipta lagu tidak perlu lagi mengurus royalti secara individu, sebuah proses yang rumit dan memakan waktu. Mereka bisa fokus berkarya, sementara LMKN memastikan hak-hak ekonomi mereka terlindungi. LMKN juga berperan aktif dalam sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya menghargai hak cipta.

Singkatnya, LMKN adalah kunci untuk mewujudkan ekosistem musik yang lebih adil dan berkelanjutan di Indonesia. Melalui perannya, LMKN menjembatani kesenjangan antara karya dan kesejahteraan, sehingga musisi dan pencipta lagu bisa terus berkarya tanpa harus khawatir tentang masa depan mereka.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Mantar Betawi: Seni Berbalas Pantun Memeriahkan Pernikahan Tradisional

    Mantar Betawi: Seni Berbalas Pantun Memeriahkan Pernikahan Tradisional

    • calendar_month Sel, 15 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Pernikahan adat Betawi kaya akan prosesi unik dan meriah, salah satunya adalah tradisi Mantar. Tradisi ini merupakan seni berbalas pantun yang dilantunkan oleh perwakilan dari pihak pengantin pria dan wanita. Lebih dari sekadar hiburan, Mantar menjadi bagian penting dalam menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan, serta menciptakan suasana hangat dan penuh kekeluargaan dalam acara pernikahan. Makna […]

  • Rebana: Instrumen Musik Perkusi dalam Budaya Islam Nusantara

    Rebana: Instrumen Musik Perkusi dalam Budaya Islam Nusantara

    • calendar_month Sab, 9 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Rebana adalah sebuah instrumen musik perkusi berbentuk bundar dan pipih yang sangat populer di berbagai wilayah Nusantara, terutama dalam konteks budaya Islam. Terbuat dari bingkai kayu dengan membran kulit hewan yang direntangkan, rebana dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan. Suaranya yang khas dan ritmis seringkali mengiringi berbagai kegiatan keagamaan, seni tradisional, hingga acara-acara sosial kemasyarakatan. […]

  • Tiwah: Mengenal Ritual Megah Mengantar Arwah Leluhur Suku Dayak Ngaju

    Tiwah: Mengenal Ritual Megah Mengantar Arwah Leluhur Suku Dayak Ngaju

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 53
    • 0Komentar

    Bagi Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah, kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan panjang menuju alam keabadian. Puncak dari perjalanan ini ditandai oleh Tiwah, sebuah ritual kematian tingkat akhir yang paling besar, megah, dan sakral. Tiwah bukanlah upacara pemakaman biasa, melainkan sebuah kewajiban suci untuk mengantarkan arwah leluhur (Liau) menuju surga atau Lewu […]

  • Crowdfunding Investasi: Cara Inovatif Membiayai Startup dan UMKM

    Crowdfunding Investasi: Cara Inovatif Membiayai Startup dan UMKM

    • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Bagi banyak startup dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, akses terhadap modal usaha seringkali menjadi tantangan utama. Namun, kini hadir sebuah solusi pendanaan modern yang menjembatani kesenjangan tersebut, yaitu crowdfunding investasi. Metode ini, yang di Indonesia secara resmi dikenal sebagai Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi (Securities Crowdfunding atau […]

  • Mak Yong: Seni Teater Khas Melayu yang Diakui UNESCO

    Mak Yong: Seni Teater Khas Melayu yang Diakui UNESCO

    • calendar_month Kam, 7 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 59
    • 0Komentar

    Mak Yong adalah sebuah seni pertunjukan teater tradisional yang sangat kaya dan menjadi salah satu warisan budaya tak benda yang diakui oleh UNESCO. Berasal dari kawasan Melayu, terutama di Riau dan Malaysia, seni ini merupakan perpaduan kompleks antara tari, musik, vokal, drama, dan cerita lisan yang menceritakan mitos-mitos dan legenda-legenda kuno. Pertunjukan Mak Yong memiliki […]

  • Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan: Mengenal Logam Mulia

    Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan: Mengenal Logam Mulia

    • calendar_month Sel, 17 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Dalam dunia investasi, logam mulia telah lama menjadi pilihan favorit bagi banyak orang. Dikenal karena kilau abadi dan nilainya yang stabil, logam mulia seperti emas dan perak bukan hanya perhiasan indah, tetapi juga aset berharga yang menawarkan keamanan finansial di tengah ketidakpastian ekonomi. Apa Itu Logam Mulia? Logam mulia adalah kelompok logam alami yang memiliki […]

expand_less