Minggu, 26 Okt 2025
light_mode
Beranda » Ekonomi » Universal Basic Income (UBI): Solusi Radikal untuk Kemiskinan dan Otomatisasi?

Universal Basic Income (UBI): Solusi Radikal untuk Kemiskinan dan Otomatisasi?

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sel, 15 Jul 2025
  • visibility 43
  • comment 0 komentar

Bayangkan setiap bulan, semua warga negaraβ€”tanpa memandang kaya atau miskin, bekerja atau tidakβ€”menerima sejumlah uang tunai dari pemerintah tanpa syarat. Ide radikal yang dikenal sebagai Universal Basic Income (UBI) atau Pendapatan Dasar Universal ini semakin sering diperbincangkan sebagai jawaban atas dua tantangan besar abad ke-21: kemiskinan ekstrem dan ancaman hilangnya jutaan pekerjaan akibat otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI).

Konsep UBI sederhana: memberikan jaring pengaman finansial yang mendasar bagi semua orang. Para pendukungnya berpendapat bahwa UBI dapat memberantas kemiskinan secara efektif, meningkatkan kesehatan mental dan fisik masyarakat, serta memberikan kebebasan bagi individu untuk mengejar pendidikan, memulai usaha kecil, atau merawat anggota keluarga tanpa takut jatuh ke jurang kemiskinan. Dalam menghadapi era di mana robot dan algoritma mengambil alih banyak pekerjaan rutin, UBI dilihat sebagai cara untuk memastikan semua orang tetap memiliki daya beli dan martabat.

Namun, gagasan ini bukannya tanpa kritik tajam dan tantangan besar. Pertama, biaya implementasinya luar biasa mahal. Mendanai UBI untuk seluruh populasi sebuah negara akan memerlukan perombakan sistem pajak secara masif atau pemotongan anggaran besar-besaran dari sektor lain.

Kedua, ada kekhawatiran bahwa memberikan uang tanpa syarat akan mengurangi insentif orang untuk bekerja, yang berpotensi menyebabkan kekurangan tenaga kerja di sektor-sektor vital. Selain itu, lonjakan permintaan agregat tanpa diimbangi peningkatan produksi barang dan jasa dapat memicu inflasi yang tinggi, sehingga menggerus nilai dari UBI itu sendiri.

Saat ini, berbagai eksperimen UBI dalam skala kecil sedang dilakukan di seluruh dunia untuk menguji dampak nyata dari kebijakan ini. Apakah UBI akan menjadi pilar ekonomi masa depan atau tetap menjadi sebuah utopia yang mahal? Jawabannya akan sangat bergantung pada hasil eksperimen yang sedang berjalan dan kesiapan kita untuk memikirkan kembali kontrak sosial di era otomatisasi ini.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Menggali Cuan dari Industri Rasa: Investasi pada Seni Kuliner dan Bisnis F&B

    Menggali Cuan dari Industri Rasa: Investasi pada Seni Kuliner dan Bisnis F&B

    • calendar_month Sen, 14 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 32
    • 0Komentar

    Industri makanan dan minuman (F&B) adalah sektor yang tak pernah mati. Di Indonesia, dengan kekayaan kuliner yang melimpah dan budaya makan yang kuat, investasi pada seni kuliner dan bisnis F&B menawarkan potensi pertumbuhan yang sangat menarik. Bukan hanya sekadar tren sesaat, bisnis ini adalah kebutuhan pokok yang terus berkembang. Potensi Keuntungan di Setiap Gigitan Investasi […]

  • Panduan Praktis: Cara Membayar Royalti Melalui LMKN untuk Pengusaha

    Panduan Praktis: Cara Membayar Royalti Melalui LMKN untuk Pengusaha

    • calendar_month Jum, 22 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Bagi pengusaha, dari pemilik kafe hingga stasiun radio, membayar royalti musik adalah kewajiban hukum dan etis. Namun, banyak yang bingung tentang bagaimana cara melakukannya dengan benar. Jangan khawatir, Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) telah menyederhanakan proses ini. Berikut adalah panduan praktis langkah demi langkah untuk membayar royalti melalui LMKN. Langkah 1: Identifikasi Kebutuhan Anda Pertama, […]

  • Keseimbangan Nash: Mengapa Strategi Stabil Sulit Diubah

    Keseimbangan Nash: Mengapa Strategi Stabil Sulit Diubah

    • calendar_month Jum, 15 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Dalam setiap “permainan” strategis, baik itu dalam bisnis, politik, atau bahkan kehidupan sehari-hari, setiap pemain mencoba membuat pilihan terbaik. Namun, bagaimana jika pilihan terbaik Anda bergantung pada pilihan terbaik lawan Anda? Inilah inti dari Keseimbangan Nash (Nash Equilibrium), sebuah konsep revolusioner dalam teori permainan yang dikembangkan oleh matematikawan John Nash. Keseimbangan Nash adalah sebuah kondisi […]

  • Sejarah Komik Indonesia: Dari Legenda hingga Webtoon

    Sejarah Komik Indonesia: Dari Legenda hingga Webtoon

    • calendar_month Sen, 4 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Komik Indonesia memiliki sejarah panjang dan dinamis, mencerminkan perkembangan sosial dan budaya bangsa. Perjalanan ini dimulai jauh sebelum era digital, dari cetakan kertas yang menjadi hiburan utama hingga kini hadir dalam format digital yang dapat diakses melalui gawai. Era awal komik Indonesia dimulai sekitar tahun 1930-an, namun puncaknya terjadi pada dekade 1950-an hingga 1980-an. Masa […]

  • DNA Barcoding: Identifikasi Cepat Hama dan Penyakit untuk Pertanian Lebih Sehat

    DNA Barcoding: Identifikasi Cepat Hama dan Penyakit untuk Pertanian Lebih Sehat

    • calendar_month Jum, 15 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Deteksi dini dan akurat hama serta penyakit merupakan kunci penting dalam menjaga kesehatan tanaman dan mencegah kerugian hasil panen di Indonesia. Metode identifikasi tradisional seringkali memakan waktu dan memerlukan keahlian khusus dalam morfologi. DNA barcoding hadir sebagai solusi revolusioner, menawarkan identifikasi cepat hama dan penyakit berdasarkan sidik jari genetik mereka. Teknik ini memungkinkan respons yang […]

  • Etika dan Adab Saat Berada di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

    Etika dan Adab Saat Berada di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

    • calendar_month Sab, 9 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Berada di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi adalah anugerah spiritual yang luar biasa. Kedua tempat ini bukan sekadar bangunan, melainkan tempat suci yang memiliki aturan dan etika tersendiri. Memahami dan mengamalkan adab-adab ini adalah wujud penghormatan kita kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. 1. Niat dan Kekhusyukan Sebelum memasuki masjid, perbarui niat Anda. Masuklah dengan niat […]

expand_less