Uranium sebagai Pelacak (Tracer) dalam Geologi dan Hidrologi
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Sab, 12 Jul 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

Nama uranium sering kali dikaitkan dengan energi nuklir atau persenjataan. Namun, di dunia geologi dan hidrologi, unsur radioaktif ini memiliki peran “detektif” yang tak ternilai: yaitu sebagai pelacak (tracer) alami untuk mengungkap rahasia pergerakan air dan sejarah Bumi.
Kunci pemanfaatannya tidak terletak pada radioaktivitasnya yang kuat, melainkan pada perilaku unik isotop-isotopnya, terutama Uranium-238 (U-238) dan Uranium-234 (U-234).
Saat batuan yang mengandung uranium mengalami pelapukan, isotop U-234 cenderung lebih mudah larut dan terbawa ke dalam air dibandingkan U-238. Proses ini menciptakan ketidakseimbangan rasio isotop (U-234/U-238) yang khas di dalam air, yang berfungsi sebagai “sidik jari” geokimia. Sidik jari inilah yang dianalisis oleh para ilmuwan.
Aplikasi dalam Berbagai Bidang
Hidrologi Air Tanah: Dengan mengukur rasio isotop uranium dalam sampel air, para ahli hidrologi dapat menentukan umur air tanah, melacak jalur alirannya di bawah permukaan, dan mengidentifikasi proses pencampuran antara akuifer yang berbeda. Informasi ini sangat penting untuk pengelolaan sumber daya air bersih yang berkelanjutan.
Penanggalan Geologis: Dalam geologi, peluruhan uranium menjadi isotop turunannya digunakan sebagai metode penanggalan (dating) untuk menentukan umur batuan, sedimen, dan karang hingga ratusan ribu tahun. Ini membantu para ilmuwan merekonstruksi iklim masa lalu dan peristiwa geologis.
Studi Lingkungan: Jejak isotop uranium juga efektif untuk melacak penyebaran kontaminasi lingkungan yang berasal dari kegiatan pertambangan atau kebocoran fasilitas nuklir.
Melalui analisis jejak uranium, kita dapat memahami sistem Bumi dengan lebih mendalam, mulai dari siklus air bawah tanah hingga sejarah panjang planet kita.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar