Kredit Tanpa Agunan: Kemudahan dan Risiko yang Perlu Diketahui
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Jum, 4 Jul 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

Kredit Tanpa Agunan (KTA) telah menjadi salah satu produk keuangan paling populer di Indonesia, menawarkan solusi cepat bagi kebutuhan dana mendesak tanpa perlu menjaminkan aset. Baik dari bank konvensional maupun platform *fintech lending*, kemudahan aksesnya menjadi daya tarik utama bagi banyak orang. Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat sejumlah risiko yang wajib dipahami.
Daya tarik utama KTA terletak pada prosesnya yang cepat dan persyaratan yang relatif mudah. Calon debitur tidak perlu menyerahkan sertifikat rumah atau BPKB kendaraan sebagai jaminan. Proses persetujuan seringkali hanya memakan waktu beberapa hari, bahkan ada yang hitungan jam, menjadikannya pilihan ideal untuk kebutuhan darurat seperti biaya medis, renovasi rumah, atau tambahan modal usaha skala kecil.
Meskipun begitu, kemudahan ini datang dengan “harga” yang perlu diwaspadai. Risiko pertama dan paling signifikan adalah suku bunga yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kredit yang menggunakan agunan. Pihak kreditur membebankan bunga yang lebih besar sebagai kompensasi atas risiko gagal bayar yang juga lebih tinggi karena tidak adanya jaminan. Jika tidak dihitung dengan cermat, cicilan bulanan dapat menjadi beban berat bagi keuangan Anda.
Risiko lainnya adalah potensi terjerat utang berlebihan. Kemudahan pengajuan dapat memicu perilaku konsumtif yang tidak terkendali. Tanpa disiplin finansial yang kuat, seseorang bisa dengan mudah memiliki beberapa pinjaman KTA sekaligus, yang berujung pada kesulitan pembayaran atau gagal bayar. Hal ini akan berdampak negatif pada skor kredit (SLIK OJK), sehingga menyulitkan pengajuan pinjaman di masa depan.
Sebelum mengajukan KTA, sangat penting untuk melakukan simulasi pembayaran dan memastikan cicilan bulanan tidak melebihi 30% dari penghasilan. Pastikan Anda memilih penyedia KTA yang legal dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menghindari praktik penagihan yang tidak etis. Pahami bahwa KTA adalah alat bantu finansial, bukan solusi untuk semua masalah keuangan. Gunakan dengan bijak dan penuh perhitungan.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar