Minggu, 26 Okt 2025
light_mode
Beranda » Keuangan » Neobank: Ancaman atau Peluang bagi Bank Konvensional?

Neobank: Ancaman atau Peluang bagi Bank Konvensional?

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Jum, 4 Jul 2025
  • visibility 38
  • comment 0 komentar

Kehadiran neobank di lanskap keuangan digital Indonesia telah memicu perdebatan sengit: apakah mereka merupakan ancaman serius yang dapat menggerus pasar bank konvensional, atau justru menjadi katalisator peluang dan inovasi? Jawabannya tidak hitam-putih, melainkan berada di persimpangan antara disrupsi dan kolaborasi.

Neobank, yang beroperasi sepenuhnya secara digital tanpa cabang fisik, datang dengan proposisi nilai yang kuat. Mereka menawarkan efisiensi biaya yang unggul, pengalaman pengguna (UX) yang superior melalui aplikasi yang intuitif, serta proses pembukaan rekening dan pengajuan produk yang sangat cepat. Model bisnis yang ramping ini memungkinkan mereka memberikan suku bunga yang lebih kompetitif dan biaya administrasi yang minim, sebuah daya tarik besar bagi generasi nasabah yang melek digital. Dari perspektif ini, neobank jelas merupakan ancaman langsung, menantang status quo dan memaksa bank konvensional untuk berbenah.

Namun, di sisi lain, kemunculan neobank juga membuka berbagai peluang strategis. Bank konvensional yang mapan memiliki keunggulan yang tidak dimiliki neobank, yaitu kepercayaan yang telah terbangun selama puluhan tahun, basis nasabah yang masif, dan pemahaman mendalam akan regulasi yang kompleks. Banyak bank konvensional kini merespons dengan dua cara: mengakuisisi atau berkolaborasi dengan fintech dan neobank, atau meluncurkan unit bank digital mereka sendiri.

Kolaborasi menjadi jalan tengah yang paling menjanjikan. Bank konvensional dapat memanfaatkan kelincahan dan inovasi teknologi neobank untuk memperluas jangkauan layanan digital mereka. Sebaliknya, neobank dapat memperoleh akses ke likuiditas, infrastruktur, dan basis nasabah yang lebih besar dari bank konvensional.

Pada akhirnya, neobank lebih tepat dilihat sebagai sebuah panggilan untuk berevolusi. Bagi bank konvensional yang lamban beradaptasi, mereka adalah ancaman nyata. Namun, bagi yang proaktif dan mau merangkul perubahan, kehadiran neobank adalah peluang emas untuk berinovasi, meningkatkan efisiensi, dan menciptakan model layanan perbankan hibrida yang relevan untuk masa depan.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Valuasi Ekonomi Sumber Daya Alam: Menghitung Nilai Hutan dan Laut

    Valuasi Ekonomi Sumber Daya Alam: Menghitung Nilai Hutan dan Laut

    • calendar_month Kam, 17 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 56
    • 0Komentar

    Berapa nilai sebuah hutan? Atau seberapa berharganya lautan bagi perekonomian? Pertanyaan ini seringkali sulit dijawab karena kita terbiasa melihat alam sebagai sesuatu yang “tak ternilai”. Namun, dalam pengambilan kebijakan, apa yang tak ternilai sering dianggap tak bernilai. Di sinilah pentingnya valuasi ekonomi sumber daya alam. Valuasi ini adalah sebuah pendekatan untuk memberikan nilai moneter pada […]

  • Kuta Dulu dan Sekarang: Masihkah Relevan untuk Dikunjungi?

    Kuta Dulu dan Sekarang: Masihkah Relevan untuk Dikunjungi?

    • calendar_month Sen, 7 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 34
    • 0Komentar

    Kuta. Nama ini kerap membangkitkan dua citra yang kontras. Bagi sebagian orang, ia adalah kenangan manis tentang surga para backpacker dan peselancar di tahun 70-an hingga 90-an; sebuah desa nelayan yang bertransformasi menjadi ikon pariwisata Bali dengan pantai legendaris dan suasana bebas. Namun, bagi sebagian lainnya, Kuta hari ini adalah pusat keramaian yang padat, identik […]

  • NAIRU: Tingkat Pengangguran ‘Aman’ yang Tidak Memicu Inflasi

    NAIRU: Tingkat Pengangguran ‘Aman’ yang Tidak Memicu Inflasi

    • calendar_month Kam, 28 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 27
    • 0Komentar

    Dalam ekonomi makro, hubungan antara pengangguran dan inflasi adalah topik yang selalu menarik. Salah satu konsep paling penting yang menggambarkan hubungan ini adalah NAIRU atau Non-Accelerating Inflation Rate of Unemployment. Sederhananya, NAIRU adalah tingkat pengangguran “alami” di mana inflasi tidak naik atau turun secara signifikan. Ini bukan berarti pengangguran nol, melainkan tingkat di mana tekanan […]

  • Hilirisasi Industri: Strategi Kunci Indonesia untuk Meningkatkan Nilai Tambah

    Hilirisasi Industri: Strategi Kunci Indonesia untuk Meningkatkan Nilai Tambah

    • calendar_month Sab, 19 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Selama bertahun-tahun, Indonesia dikenal sebagai negara pengekspor bahan mentah yang kaya akan sumber daya alam. Namun, kini paradigma itu bergeser. Pemerintah secara masif mendorong hilirisasi industri, sebuah strategi fundamental yang diyakini menjadi kunci untuk membuka potensi ekonomi bangsa dan meningkatkan kesejahteraan. Secara sederhana, hilirisasi adalah proses pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi […]

  • Mental Accounting: Jebakan Pikiran yang Mengacaukan Anggaranmu

    Mental Accounting: Jebakan Pikiran yang Mengacaukan Anggaranmu

    • calendar_month Jum, 8 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Seringkali kita merasa sudah membuat anggaran yang rapi, namun entah mengapa uang tetap terasa cepat habis. Salah satu penyebabnya bisa jadi adalah mental accounting. Ini adalah kecenderungan psikologis kita untuk mengkategorikan uang ke dalam “akun” mental yang berbeda-beda, dan memperlakukan uang dalam setiap akun secara berbeda pula, padahal secara nilai, satu rupiah tetaplah satu rupiah. […]

  • Hoaks, Fakta, dan Filter: Cara Melatih Akal Sehat di Era Informasi

    Hoaks, Fakta, dan Filter: Cara Melatih Akal Sehat di Era Informasi

    • calendar_month Sel, 17 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Di era digital saat ini, informasi mengalir deras tanpa henti. Dari berita terkini hingga gosip selebriti, semuanya hanya berjarak satu ketukan jari. Namun, di tengah banjir informasi ini, kemampuan kita untuk membedakan antara hoaks dan fakta menjadi semakin krusial. Melatih akal sehat bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk tetap waras dan tidak mudah termakan informasi […]

expand_less