Selasa, 21 Okt 2025
light_mode
Beranda » Wisata » Pura Tirta Empul: Merasakan Ritual Melukat di Sumber Air Suci Tampaksiring

Pura Tirta Empul: Merasakan Ritual Melukat di Sumber Air Suci Tampaksiring

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sab, 5 Jul 2025
  • visibility 34
  • comment 0 komentar

Terletak di Tampaksiring, Pura Tirta Empul adalah salah satu pura air paling suci dan dihormati di Bali. Lebih dari sekadar destinasi wisata, tempat ini menawarkan pengalaman spiritual mendalam melalui ritual penyucian diri yang dikenal sebagai melukat. Pengunjung dari seluruh dunia datang untuk merasakan langsung kesegaran dan kesucian mata air yang telah mengalir selama lebih dari seribu tahun.

Melukat adalah ritual pembersihan spiritual yang bertujuan untuk menyucikan jiwa, pikiran, dan tubuh dari energi negatif. Prosesi ini menjadi daya tarik utama di Tirta Empul. Setelah mengenakan sarung khusus untuk ritual air (bisa disewa di lokasi), pengunjung akan masuk ke dalam kolam pemandian suci. Di sini, terdapat deretan pancuran air yang mengalir deras dari sumbernya.

Pengunjung akan mengantre dan secara berurutan membersihkan diri di bawah setiap pancuran, dimulai dari sisi kiri ke kanan. Sambil menundukkan kepala di bawah aliran air, umat biasanya memanjatkan doa dan permohonan. Penting untuk diketahui, ada dua pancuran yang dikhususkan untuk upacara kematian dan harus dilewati. Prosesi ini memberikan sensasi dingin yang menyegarkan sekaligus rasa damai yang menenangkan.

Sebelum mengikuti ritual, ada beberapa etiket yang wajib dipatuhi. Semua pengunjung harus mengenakan sarung dan selendang saat memasuki area pura. Wanita yang sedang menstruasi dilarang memasuki area suci, termasuk kolam pemandian. Jaga sikap dan ucapan selama berada di pura untuk menghormati umat yang sedang beribadah.

Mengunjungi Pura Tirta Empul dan merasakan ritual melukat adalah cara unik untuk terhubung dengan budaya dan spiritualitas Bali. Ini bukan sekadar aktivitas wisata, melainkan sebuah perjalanan batin yang memberikan ketenangan dan penyegaran, meninggalkan kesan mendalam bagi siapa pun yang mengalaminya.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • ESG (Environmental, Social, Governance): Tren Investasi Berkelanjutan yang Semakin Menguat

    ESG (Environmental, Social, Governance): Tren Investasi Berkelanjutan yang Semakin Menguat

    • calendar_month Jum, 18 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 30
    • 0Komentar

    Dalam beberapa tahun terakhir, konsep ESG (Environmental, Social, Governance) telah bertransformasi dari sekadar wacana etis menjadi pilar utama dalam dunia investasi berkelanjutan. Investor semakin menyadari bahwa kinerja perusahaan tidak hanya diukur dari keuntungan finansial semata, tetapi juga dari dampaknya terhadap lingkungan, masyarakat, dan bagaimana perusahaan tersebut dikelola. Faktor Environmental (Lingkungan) mencakup bagaimana perusahaan berkontribusi terhadap […]

  • Pahlawan Tanpa Tanda Jasa: Peran Lebah dalam Keberlanjutan Pertanian

    Pahlawan Tanpa Tanda Jasa: Peran Lebah dalam Keberlanjutan Pertanian

    • calendar_month Sab, 6 Sep 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 14
    • 0Komentar

    Di balik setiap buah dan sayuran segar yang kita nikmati, ada pahlawan kecil bersayap yang bekerja tanpa lelah: lebah. Serangga penyerbuk ini memainkan peran krusial dalam keberlanjutan pertanian, menjadikannya fondasi utama ketahanan pangan global. Tanpa lebah, produksi banyak tanaman pangan penting akan terancam. Penyerbuk Alami yang Tak Tergantikan Lebah adalah agen penyerbuk utama bagi sekitar […]

  • Ekonomi Sirkular: Inovasi untuk Keberlanjutan Lingkungan

    Ekonomi Sirkular: Inovasi untuk Keberlanjutan Lingkungan

    • calendar_month Sen, 23 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Di tengah tantangan lingkungan global, konsep Ekonomi Sirkular muncul sebagai kerangka kerja yang revolusioner. Berbeda dengan model ekonomi linier “ambil-buat-buang”, ekonomi sirkular berfokus pada inovasi yang menjaga produk dan material tetap dalam siklus penggunaan selama mungkin. Ini bukan hanya tentang daur ulang, tetapi tentang mendesain ulang sistem untuk keberlanjutan lingkungan jangka panjang. Prinsip utama ekonomi […]

  • Menguak Keindahan Candi Tersembunyi di Sekitar Prambanan

    Menguak Keindahan Candi Tersembunyi di Sekitar Prambanan

    • calendar_month Jum, 5 Sep 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 16
    • 0Komentar

    Saat membicarakan wisata candi di Yogyakarta, sebagian besar orang akan langsung teringat pada Candi Prambanan yang megah. Namun, tahukah Anda bahwa di sekitar kompleks Prambanan, terdapat beberapa candi lain yang tak kalah indah dan menyimpan cerita unik? Jika Anda ingin menjelajahi lebih dari sekadar yang populer, kunjungan ke Candi Plaosan, Candi Sewu, dan Candi Ijo […]

  • Mewaspadai Resesi Global: Sinyal Awal dan Langkah Persiapan Indonesia

    Mewaspadai Resesi Global: Sinyal Awal dan Langkah Persiapan Indonesia

    • calendar_month Sel, 8 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 34
    • 0Komentar

    Kekhawatiran akan terjadinya resesi global terus menghantui perekonomian dunia. Berbagai faktor, mulai dari inflasi tinggi yang persisten, kenaikan suku bunga agresif di negara-negara maju, hingga ketegangan geopolitik, menjadi sinyal resesi yang patut diwaspadai. Lantas, apa saja indikator awal yang perlu kita perhatikan, dan bagaimana persiapan Indonesia dalam menghadapi potensi guncangan ini? Beberapa sinyal resesi global […]

  • Film Horor Indonesia: Dari Suzanna hingga Joko Anwar

    Film Horor Indonesia: Dari Suzanna hingga Joko Anwar

    • calendar_month Jum, 15 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Perkembangan film horor Indonesia adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan evolusi, dari nuansa mistis klasik hingga sentuhan modern yang memukau. Sejarah horor Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sosok legendaris Suzanna, yang dijuluki “Ratu Horor Indonesia”. Film-filmnya pada era 1970-an dan 1980-an, seperti “Beranak Dalam Kubur” dan “Malam Satu Suro”, mendominasi genre ini dengan formula […]

expand_less