Jumat, 1 Agu 2025
light_mode
Beranda » Keuangan » Psikologi Keuangan: Mengapa Emosi Adalah Musuh Terbesar Investor?

Psikologi Keuangan: Mengapa Emosi Adalah Musuh Terbesar Investor?

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Rab, 23 Jul 2025
  • visibility 8
  • comment 0 komentar

Secara teori, keputusan investasi seharusnya didasarkan pada data, analisis fundamental, dan logika yang dingin. Namun pada praktiknya, investor adalah manusia yang kerap dipengaruhi oleh gejolak emosi. Inilah ranah psikologi keuangan (behavioral finance), sebuah studi yang menjelaskan mengapa emosi sering kali menjadi penghalang terbesar dalam mencapai tujuan investasi.

Dua emosi paling kuat yang sering menyabotase investor adalah keserakahan (greed) dan ketakutan (fear). Keserakahan sering muncul dalam bentuk FOMO (Fear of Missing Out). Ketika melihat sebuah aset harganya meroket, investor cenderung ikut membeli di harga puncak karena takut ketinggalan keuntungan, tanpa melakukan analisis yang mendalam.

Sebaliknya, ketakutan memicu FUD (Fear, Uncertainty, and Doubt). Saat pasar bergejolak atau turun, kepanikan mengambil alih, mendorong investor untuk melakukan panic selling atau menjual aset mereka di harga terendah untuk menghindari kerugian lebih lanjut. Siklus ini membuat investor terjebak dalam strategi terburuk: membeli di harga tinggi dan menjual di harga rendah.

Selain itu, ada juga bias kognitif lain yang memengaruhi keputusan. Bias konfirmasi membuat kita cenderung mencari informasi yang mendukung keyakinan kita dan mengabaikan data yang bertentangan. Sementara bias terlalu percaya diri (overconfidence) dapat membuat kita mengambil risiko yang berlebihan karena merasa lebih tahu daripada pasar.

Lalu, bagaimana solusinya? Kunci untuk mengatasi pengaruh emosi ini adalah kesadaran diri (self-awareness) dan disiplin. Caranya adalah dengan memiliki rencana investasi (investment plan) yang jelas sebelum Anda mulai. Tentukan tujuan Anda, toleransi risiko, dan strategi jual-beli yang akan Anda patuhi, baik saat pasar sedang euforia maupun panik.

Pada akhirnya, investor yang paling sukses bukanlah mereka yang paling jenius, melainkan mereka yang mampu mengelola emosinya sendiri dan tetap berpegang pada rencana rasional mereka.

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • IMF dan Bank Dunia: Mengenal Peran Dua Raksasa dalam Perekonomian Global

    IMF dan Bank Dunia: Mengenal Peran Dua Raksasa dalam Perekonomian Global

    • calendar_month Sel, 8 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Dalam panggung ekonomi dunia, nama Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) sering disebut bersamaan. Keduanya merupakan pilar utama dalam arsitektur keuangan global yang dibentuk pasca-Perang Dunia II. Meski sering dianggap sama, keduanya memiliki misi dan peran yang sangat berbeda. Lalu, apa sebenarnya fungsi utama mereka dan bagaimana mereka memengaruhi perekonomian global, termasuk […]

  • Peer-to-Peer (P2P) Lending: Alternatif Investasi Pendapatan Tetap Berisiko

    Peer-to-Peer (P2P) Lending: Alternatif Investasi Pendapatan Tetap Berisiko

    • calendar_month Ming, 6 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 9
    • 0Komentar

    Di tengah pencarian instrumen investasi dengan imbal hasil menarik, Peer-to-Peer (P2P) Lending muncul sebagai alternatif populer. Platform digital ini menghubungkan investor (lender) langsung dengan peminjam (borrower), menawarkan potensi keuntungan yang seringkali lebih tinggi dari deposito atau obligasi. Namun, di balik imbal hasil yang menggiurkan, terdapat risiko yang juga sepadan. Imbal Hasil Tinggi, Risiko Sebanding Konsep […]

  • Peran Fintech: Revolusi Akses Investasi di Ujung Jari Anda

    Peran Fintech: Revolusi Akses Investasi di Ujung Jari Anda

    • calendar_month Kam, 17 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 7
    • 0Komentar

    Dulu, investasi sering dianggap sebagai aktivitas eksklusif yang hanya bisa diakses oleh kalangan tertentu dengan modal besar. Prosesnya yang rumit, biaya yang tinggi, dan keharusan datang langsung ke kantor sekuritas menjadi penghalang bagi banyak orang. Namun, lanskap ini telah berubah drastis berkat kehadiran teknologi keuangan atau fintech. Fintech telah merevolusi cara kita berinteraksi dengan layanan […]

  • Menuju Dunia yang Lebih Aman: Upaya Denuklirisasi dan Pengamanan Uranium Global

    Menuju Dunia yang Lebih Aman: Upaya Denuklirisasi dan Pengamanan Uranium Global

    • calendar_month Sen, 7 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 7
    • 0Komentar

    Denuklirisasi dan pengamanan uranium adalah dua pilar krusial dalam arsitektur keamanan global. Keduanya bertujuan untuk mengurangi risiko bencana nuklir, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Upaya ini melibatkan serangkaian tindakan diplomatik, teknis, dan verifikasi yang kompleks. Upaya denuklirisasi berfokus pada pengurangan dan penghapusan senjata nuklir. Ini dilakukan melalui perjanjian bilateral dan multilateral, seperti New START […]

  • Uranium dalam Kalibrasi: Standar Akurasi Peralatan Ilmiah

    Uranium dalam Kalibrasi: Standar Akurasi Peralatan Ilmiah

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Dalam dunia sains, akurasi adalah segalanya. Untuk memastikan sebuah alat ukur memberikan hasil yang benar, ia harus dikalibrasi atau disesuaikan dengan standar referensi yang tepercaya. Dalam bidang deteksi radiasi dan geologi, salah satu “standar emas” yang digunakan untuk kalibrasi adalah uranium alami. Lantas, mengapa unsur radioaktif ini justru menjadi tolok ukur akurasi? Jawabannya terletak pada […]

  • Pantun: Puisi Lama yang Tak Lekang oleh Zaman

    Pantun: Puisi Lama yang Tak Lekang oleh Zaman

    • calendar_month Sel, 22 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Jalan-jalan ke pasar baru, jangan lupa membeli kain.” Kalimat pembuka yang akrab di telinga ini adalah ciri khas dari Pantun, salah satu bentuk puisi lama paling populer di Nusantara. Sebagai warisan sastra lisan Melayu, pantun telah mengakar kuat dalam budaya masyarakat Indonesia dan sekitarnya, terbukti tak lekang oleh perkembangan zaman. Keunikan pantun terletak pada strukturnya […]

expand_less