Menengok Kehidupan Suku Baduy: Belajar Kesederhanaan di Desa Kanekes
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Kam, 7 Agu 2025
- visibility 5
- comment 0 komentar

Di pedalaman Provinsi Banten, tersembunyi sebuah komunitas adat yang teguh memegang tradisi leluhur: Suku Baduy. Terbagi menjadi Baduy Dalam dan Baduy Luar, mereka hidup di Desa Kanekes dan dikenal dengan gaya hidupnya yang sangat sederhana, menolak modernisasi, dan memegang erat adat-istiadat. Mengunjungi Baduy bukan hanya sekadar wisata, melainkan sebuah kesempatan langka untuk belajar tentang kesederhanaan dan harmoni dengan alam.
Suku Baduy Dalam, yang merupakan inti dari komunitas ini, hidup dengan aturan yang lebih ketat. Mereka menolak penggunaan listrik, kendaraan bermotor, dan teknologi modern lainnya. Rumah-rumah mereka terbuat dari material alami, seperti bambu dan atap ijuk, tanpa piring dan peralatan makan modern, mencerminkan ketaatan pada ajaran nenek moyang mereka. Pakaian mereka pun seragam, berwarna putih dan hitam, melambangkan kesucian dan kesederhanaan hidup.
Sementara itu, Suku Baduy Luar, yang berada di pinggiran, memiliki sedikit kelonggaran dalam menerima pengaruh luar. Beberapa dari mereka sudah mulai menggunakan pakaian modern dan terlibat dalam kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan dunia luar. Namun, prinsip dasar kesederhanaan dan kearifan lokal tetap menjadi pedoman hidup mereka.
Kehidupan Suku Baduy sangat bergantung pada hasil alam. Mereka mengolah lahan pertanian secara tradisional, menanam padi huma, dan meramu obat-obatan dari tanaman hutan. Kegiatan ekonomi mereka juga didukung oleh kerajinan tangan seperti anyaman bambu dan kain tenun ikat yang dijual kepada pengunjung.
Belajar dari Suku Baduy adalah belajar tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam, hidup berdampingan dengan sesama, dan menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan. Komunitas ini menjadi pengingat berharga di tengah arus globalisasi, bahwa kekayaan sejati tidak selalu diukur dari materi, melainkan dari kedamaian dan kearifan hidup.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar