Kamis, 18 Des 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ekonomi » Dari Konvensional ke Digital: Perjalanan LMKN dalam Mengelola Royalti

Dari Konvensional ke Digital: Perjalanan LMKN dalam Mengelola Royalti

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sel, 19 Agu 2025
  • visibility 48
  • comment 0 komentar

Industri musik telah melewati transformasi besar dari era fisik ke era digital. Pergeseran ini juga menuntut Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) untuk ikut beradaptasi, melakukan perjalanan dari konvensional ke digital dalam mengelola royalti musik. Transisi ini adalah kunci bagi LMKN untuk tetap relevan dan efektif di masa kini.

Pada awalnya, pengelolaan royalti bersifat konvensional dan didominasi oleh penggunaan musik di media-media fisik dan ruang publik. Pengumpulan data royalti dilakukan secara manual, seringkali melalui survei lapangan dan laporan dari pengguna. Proses ini memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan, serta tidak mampu melacak penggunaan musik di ranah digital yang terus berkembang.

Seiring dengan munculnya layanan streaming, YouTube, dan media sosial, LMKN menyadari perlunya perubahan fundamental. Tantangan terbesar adalah bagaimana melacak jutaan putaran lagu secara akurat dan real-time. Menghadapi hal ini, LMKN mulai berinvestasi pada teknologi digital.

LMKN kini bekerja sama dengan berbagai penyedia teknologi untuk mengembangkan sistem pelacakan digital yang canggih. Sistem ini mengumpulkan data penggunaan musik secara otomatis dari berbagai platform, menganalisisnya, dan menghasilkan laporan yang akurat untuk dasar perhitungan royalti. Dengan teknologi ini, LMKN dapat memastikan bahwa setiap putaran lagu, baik di Spotify, TikTok, maupun platform lainnya, terhitung dan dihargai.

Pergeseran ini bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga tentang transparansi dan akuntabilitas. Sistem digital memungkinkan LMKN untuk memberikan data yang lebih jelas kepada para pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) lain. Dengan demikian, proses distribusi royalti menjadi lebih adil, cepat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Perjalanan LMKN dari konvensional ke digital adalah bukti komitmen mereka untuk terus beradaptasi dengan zaman. Ini adalah langkah krusial yang memastikan bahwa industri musik Indonesia memiliki masa depan yang cerah, di mana setiap karya dihargai secara akurat di era teknologi.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Karl Marx dan Kritik Kapitalisme: Masih Relevankah Saat Ini? 🧐

    Karl Marx dan Kritik Kapitalisme: Masih Relevankah Saat Ini? 🧐

    • calendar_month Ming, 2 Nov 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 26
    • 0Komentar

    Karl Marx (1818–1883) adalah salah satu filsuf dan ekonom paling berpengaruh di dunia, dikenal karena kritiknya yang tajam terhadap sistem kapitalisme. Bersama Friedrich Engels, ia merumuskan ide-ide yang menjadi dasar Komunisme melalui karya-karya utamanya, termasuk Das Kapital dan Manifesto Komunis. Kritik Inti: Eksploitasi dan Alienasi Kritik utama Marx berpusat pada konsep eksploitasi dan alienasi. Dalam […]

  • Internet of Things (IoT): Bagaimana Sensor Cerdas Mengubah Cara Kita Bertani

    Internet of Things (IoT): Bagaimana Sensor Cerdas Mengubah Cara Kita Bertani

    • calendar_month Sel, 5 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Revolusi digital telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor pertanian. Salah satu pilar utama dari transformasi ini adalah Internet of Things (IoT), sebuah jaringan perangkat fisik yang dilengkapi dengan sensor, perangkat lunak, dan konektivitas yang memungkinkan mereka untuk mengumpulkan dan bertukar data. Dalam konteks pertanian, IoT menghadirkan inovasi melalui sensor cerdas yang secara fundamental […]

  • Kawah Wurung: Bukit Teletubbies Hijau di Bondowoso

    Kawah Wurung: Bukit Teletubbies Hijau di Bondowoso

    • calendar_month Ming, 2 Nov 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 14
    • 0Komentar

    Di balik keindahan Kawah Ijen yang tersohor, Kabupaten Bondowoso menyimpan sebuah “surga” tersembunyi yang menawarkan pemandangan alam yang sangat menenangkan, yaitu Kawah Wurung. Dijuluki sebagai “Bukit Teletubbies” oleh wisatawan, destinasi ini menyuguhkan hamparan padang savana dan perbukitan hijau yang melengkung indah, persis seperti latar dalam serial anak-anak ikonik tersebut. Nama Kawah Wurung sendiri berasal dari […]

  • Ekonomi Kebahagiaan: Apakah Uang Benar-Benar Bisa Membeli Kebahagiaan?

    Ekonomi Kebahagiaan: Apakah Uang Benar-Benar Bisa Membeli Kebahagiaan?

    • calendar_month Rab, 16 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 47
    • 0Komentar

    Pepatah lama mengatakan bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Namun, apakah hal itu sepenuhnya benar? Selamat datang di dunia ekonomi kebahagiaan, sebuah cabang ilmu yang secara ilmiah mengukur hubungan kompleks antara kondisi ekonomi dan kesejahteraan subjektif seseorang. Bidang ini mencoba menjawab pertanyaan yang telah lama menghinggapi kita: sejauh mana uang memengaruhi kebahagiaan? Penelitian dalam ekonomi […]

  • Quantitative Tightening (QT): Kebalikan dari QE dan Dampaknya bagi Pasar Keuangan

    Quantitative Tightening (QT): Kebalikan dari QE dan Dampaknya bagi Pasar Keuangan

    • calendar_month Kam, 11 Sep 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 62
    • 0Komentar

    Jika kita akrab dengan istilah Quantitative Easing (QE), maka kebalikannya adalah Quantitative Tightening (QT). Selama periode krisis atau resesi, bank sentral seperti Federal Reserve (The Fed) di AS atau Bank Indonesia sering melakukan QE dengan membeli aset (terutama obligasi pemerintah) untuk menyuntikkan likuiditas ke pasar dan menurunkan suku bunga jangka panjang. Nah, QT adalah proses […]

  • Waspada! Kenali Ciri-ciri Penipuan Koperasi Simpan Pinjam Fiktif

    Waspada! Kenali Ciri-ciri Penipuan Koperasi Simpan Pinjam Fiktif

    • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 56
    • 0Komentar

    Di tengah tingginya kebutuhan akan pinjaman dan layanan simpanan, koperasi simpan pinjam seringkali menjadi pilihan yang menarik karena prosesnya yang dianggap lebih mudah. Namun, di balik kemudahan tersebut, bersembunyi risiko penipuan yang semakin marak. Banyak koperasi simpan pinjam fiktif yang beroperasi untuk menjebak korban, baik dengan iming-iming bunga tinggi maupun syarat pinjaman yang terlalu mudah. […]

expand_less