Arti dan Makna Labbaik Allahumma Labbaik
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Jum, 12 Sep 2025
- visibility 14
- comment 0 komentar

Setiap kali seorang Muslim menunaikan ibadah umrah atau haji, suara yang paling sering terdengar adalah gema kalimat Talbiyah: Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaika laa syarika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, laa syarika lak. Kalimat ini bukan sekadar lantunan zikir biasa, tetapi sebuah ikrar suci yang mengandung makna mendalam. Memahami arti Talbiyah akan membuat ibadah Anda menjadi lebih khusyuk dan penuh penghayatan.
Makna Labbaik: Jawaban Atas Panggilan Allah
Kalimat pertama, “Labbaik Allahumma Labbaik,” memiliki arti: “Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu.”
Lafadz ini diucapkan berulang kali sebagai jawaban atas panggilan Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan oleh Allah untuk menyeru umat manusia agar datang ke Baitullah. Saat melafalkannya, jamaah seakan-akan menjawab panggilan tersebut, menegaskan kesediaan untuk datang dan menunaikan perintah-Nya. Ini adalah pengakuan tulus seorang hamba yang merasa terpanggil dan siap untuk melaksanakan setiap perintah Allah.
Ikrar Tauhid dan Kepasrahan
Lanjutan dari Talbiyah, “Labbaika laa syarika laka labbaik,” berarti: “Aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu.”
Kalimat ini merupakan inti dari ajaran Islam, yaitu tauhid (meng-Esakan Allah). Di hadapan Ka’bah, pusat ibadah seluruh umat Muslim, kita menegaskan kembali bahwa tidak ada satu pun sekutu atau tandingan bagi Allah. Ini adalah ikrar kepasrahan mutlak, melepaskan diri dari segala bentuk syirik, dan hanya menempatkan Allah sebagai satu-satunya tujuan.
Pengakuan Nikmat dan Kekuasaan Allah
Bagian akhir dari Talbiyah, “innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, laa syarika lak,” bermakna: “Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.”
Lantunan ini adalah pengakuan atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Kesehatan, kemampuan finansial, dan kesempatan untuk berada di Tanah Suci adalah nikmat yang tidak semua orang dapatkan. Ini juga menjadi pengakuan bahwa segala kekuasaan hanya milik Allah, dan tidak ada yang dapat menyamai-Nya.
Dengan melafalkan Talbiyah, setiap jamaah tidak hanya menjalani ritual, tetapi juga memperbarui janji setia mereka kepada Allah, mengikarkan tauhid, dan mensyukuri segala karunia-Nya.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar