Kamis, 31 Jul 2025
light_mode
Beranda » Budaya » Kolintang: Alat Musik Kayu dari Minahasa yang Merdu

Kolintang: Alat Musik Kayu dari Minahasa yang Merdu

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Jum, 25 Jul 2025
  • visibility 6
  • comment 0 komentar

Sulawesi Utara memiliki kekayaan budaya yang beragam, dan salah satunya adalah Kolintang, alat musik pukul tradisional yang berasal dari Minahasa. Terbuat dari bilah-bilah kayu yang disusun secara berurutan berdasarkan nada diatonis, Kolintang menghasilkan melodi yang merdu dan harmonis. Keunikan alat musik ini tidak hanya terletak pada materialnya yang alami, tetapi juga pada teknik memainkannya yang membutuhkan kerjasama dan ketepatan antar pemain.

Bilah-bilah kayu Kolintang umumnya terbuat dari jenis kayu lokal yang berkualitas baik, seperti kayu telur, kayu wenuang, atau kayu cempaka. Setiap bilah kayu dipahat dan diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan nada yang berbeda ketika dipukul dengan menggunakan pemukul khusus. Satu set Kolintang biasanya terdiri dari beberapa bagian dengan rentang nada yang berbeda, mulai dari nada rendah hingga nada tinggi, memungkinkan untuk memainkan berbagai jenis musik.

Cara memainkan Kolintang melibatkan beberapa pemain yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian nada tertentu. Dibutuhkan koordinasi yang baik antar pemain untuk menghasilkan harmoni yang indah. Musik yang dihasilkan Kolintang seringkali ceria dan ritmis, namun juga bisa menghasilkan melodi yang lembut dan syahdu, tergantung pada jenis lagu yang dimainkan.

Secara tradisional, Kolintang digunakan dalam berbagai upacara adat, perayaan, dan acara-acara sosial di Minahasa. Namun, seiring perkembangan zaman, Kolintang juga mulai dimainkan untuk mengiringi berbagai genre musik, mulai dari lagu-lagu daerah, lagu pop, hingga aransemen musik klasik. Upaya pelestarian dan pengembangan Kolintang terus dilakukan oleh para seniman dan penggiat budaya Minahasa agar alat musik yang merdu ini tetap lestari dan semakin dikenal luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Keindahan suara dan nilai budaya yang terkandung dalam Kolintang menjadikannya salah satu warisan musik Indonesia yang tak ternilai harganya.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ngaben: Lebih dari Sekadar Kremasi, Sebuah Upacara Pembebasan Jiwa di Bali

    Ngaben: Lebih dari Sekadar Kremasi, Sebuah Upacara Pembebasan Jiwa di Bali

    • calendar_month Ming, 29 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 8
    • 0Komentar

    Bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali, pemandangan upacara Ngaben yang megah dan penuh warna tentu akan membekas di ingatan. Namun, lebih dari sekadar prosesi kremasi, Ngaben merupakan ritual suci yang memiliki makna filosofis mendalam bagi umat Hindu di Bali, yakni upacara pembebasan jiwa. Ngaben bukanlah momen kesedihan yang berlarut-larut, melainkan sebuah perayaan pelepasan roh orang […]

  • Tirta Gangga: Menjelajahi Pesona Taman Air Suci Peninggalan Kerajaan Karangasem

    Tirta Gangga: Menjelajahi Pesona Taman Air Suci Peninggalan Kerajaan Karangasem

    • calendar_month Sen, 7 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 8
    • 0Komentar

    Bali tak pernah kehabisan pesona untuk dikagumi. Salah satu permata tersembunyi di bagian timur pulau ini adalah Tirta Gangga, sebuah taman air yang dulunya merupakan peninggalan Kerajaan Karangasem. Lebih dari sekadar tempat rekreasi, Tirta Gangga adalah perpaduan harmonis antara arsitektur tradisional Bali, taman yang asri, dan mata air suci yang dipercaya membawa keberkahan. Nama Tirta […]

  • Inovasi Reaktor Nuklir Tanpa Bahan Bakar Padat (Molten Salt Reactors): Masa Depan Energi Nuklir?

    Inovasi Reaktor Nuklir Tanpa Bahan Bakar Padat (Molten Salt Reactors): Masa Depan Energi Nuklir?

    • calendar_month Kam, 17 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Reaktor garam cair (Molten Salt Reactors atau MSRs) muncul sebagai inovasi revolusioner dalam teknologi nuklir, menawarkan potensi solusi atas beberapa keterbatasan reaktor nuklir konvensional berbahan bakar padat. Alih-alih menggunakan batang bahan bakar padat, MSRs menggunakan garam cair yang berfungsi sebagai pelarut bahan bakar nuklir, pendingin, dan media transfer panas. Konsep ini membuka peluang untuk reaktor […]

  • FDI (Investasi Asing Langsung): Mesin Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    FDI (Investasi Asing Langsung): Mesin Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 11
    • 0Komentar

    Investasi Asing Langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) adalah salah satu pilar utama yang menopang pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Lebih dari sekadar aliran modal, FDI merupakan bentuk penanaman modal asing jangka panjang yang melibatkan pembangunan fasilitas produksi, pengambilalihan perusahaan, atau partisipasi dalam manajemen. Bagi Indonesia, FDI berperan sebagai katalisator pembangunan yang dampaknya terasa di berbagai […]

  • Gawai Dayak: Perayaan Panen Raya dan Syukur kepada Sang Pencipta

    Gawai Dayak: Perayaan Panen Raya dan Syukur kepada Sang Pencipta

    • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 8
    • 0Komentar

    Setiap akhir Mei hingga awal Juni, masyarakat Suku Dayak di seluruh Kalimantan merayakan salah satu momen terpenting dalam kalender mereka: Gawai Dayak. Ini adalah sebuah perayaan akbar yang menandai berakhirnya musim panen padi, sekaligus menjadi wujud syukur yang mendalam kepada Sang Pencipta, yang mereka sebut Petara, atas hasil bumi yang melimpah. Gawai Dayak bukan sekadar […]

  • Uranium dalam Kalibrasi: Standar Akurasi Peralatan Ilmiah

    Uranium dalam Kalibrasi: Standar Akurasi Peralatan Ilmiah

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Dalam dunia sains, akurasi adalah segalanya. Untuk memastikan sebuah alat ukur memberikan hasil yang benar, ia harus dikalibrasi atau disesuaikan dengan standar referensi yang tepercaya. Dalam bidang deteksi radiasi dan geologi, salah satu “standar emas” yang digunakan untuk kalibrasi adalah uranium alami. Lantas, mengapa unsur radioaktif ini justru menjadi tolok ukur akurasi? Jawabannya terletak pada […]

expand_less