Minggu, 13 Jul 2025
light_mode
Beranda » Budaya » Pasola: Ritual Perang Berkuda Penuh Darah dan Makna di Sumba

Pasola: Ritual Perang Berkuda Penuh Darah dan Makna di Sumba

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sen, 30 Jun 2025
  • visibility 4
  • comment 0 komentar

Di padang sabana Sumba, Nusa Tenggara Timur, sebuah tradisi kuno yang mendebarkan berlangsung setiap tahunnya: Pasola. Dilihat sepintas, Pasola tampak seperti perang sungguhan antar dua kelompok ksatria berkuda yang saling melempar lembing kayu. Namun, di balik adegan yang keras ini, tersimpan makna dan filosofi mendalam yang berakar dari kepercayaan asli Sumba, Marapu.

Pasola bukanlah ajang permusuhan, melainkan sebuah ritual sakral untuk memohon restu para dewa demi kesuburan tanah dan kelimpahan panen. Inti dari upacara ini adalah keyakinan bahwa setiap tetes darah yang tumpah ke bumi akan menjadi “pupuk” bagi tanah. Semakin banyak darah yang tumpah, maka hasil panen diyakini akan semakin melimpah.

Ritual yang Terikat dengan Alam

Upacara Pasola digelar setahun sekali, antara bulan Februari dan Maret, dan waktunya tidak ditentukan sembarangan. Pelaksanaannya sangat bergantung pada munculnya nyale, cacing laut berwarna-warni yang menepi ke pantai. Para Rato (pemimpin adat) akan mengamati tanda alam ini untuk menentukan tanggal pelaksanaan Pasola, yang sekaligus menjadi penanda dimulainya musim tanam.

Para peserta Pasola adalah para ksatria pilihan dari berbagai desa, yang dengan gagah berani menunggangi kuda sandelwood yang lincah sambil melemparkan lembing kayu tumpul (hola) ke arah lawan. Meski penuh risiko, semangat sportivitas dan kebersamaan tetap dijunjung tinggi.

Lebih dari sekadar atraksi wisata, Pasola adalah wujud syukur, pengorbanan, dan harmoni antara manusia, alam, dan leluhur. Ritual ini adalah warisan budaya tak ternilai yang menunjukkan betapa kuatnya masyarakat Sumba memegang teguh tradisi dan nilai-nilai spiritual mereka.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Panduan Transportasi di Bali: Memilih Antara Opsi Umum dan Online

    Panduan Transportasi di Bali: Memilih Antara Opsi Umum dan Online

    • calendar_month Kam, 3 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Bali, dengan segala pesonanya, seringkali membuat wisatawan bingung dalam memilih moda transportasi. Ketiadaan sistem transportasi massal yang terintegrasi seperti MRT atau kereta api membuat pilihan mengerucut pada transportasi umum konvensional dan layanan online yang kian menjamur. Lantas, mana yang paling efisien untuk menemani penjelajahan Anda di Pulau Dewata? Transportasi Umum: Pilihan Hemat Anggaran Bagi pelancong […]

  • Bebas Utang Kartu Kredit: Langkah Praktis Melunasi dan Menghindari Jebakan Utang

    Bebas Utang Kartu Kredit: Langkah Praktis Melunasi dan Menghindari Jebakan Utang

    • calendar_month Jum, 13 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 17
    • 0Komentar

    Kartu kredit bisa menjadi alat finansial yang berguna, namun tak jarang menjadi bumerang jika penggunaannya tidak bijak. Utang kartu kredit yang menumpuk bisa menjerat Anda dalam lingkaran bunga tinggi yang sulit diputus. Artikel ini akan memandu Anda dalam langkah-langkah praktis untuk melunasi utang kartu kredit dan bagaimana menghindari jebakan utang di kemudian hari. Langkah Praktis […]

  • Mappacci: Ritual ‘Malam Pacar’ Suku Bugis yang Sakral

    Mappacci: Ritual ‘Malam Pacar’ Suku Bugis yang Sakral

    • calendar_month Sab, 5 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Dalam kekayaan adat pernikahan di Indonesia, Suku Bugis dari Sulawesi Selatan memiliki sebuah ritual pra-nikah yang sarat makna, yaitu Mappacci. Sering disamakan dengan ‘malam pacar’ pada umumnya, Mappacci memiliki esensi yang lebih dalam dari sekadar menghias tangan. Ini adalah upacara sakral untuk menyucikan calon pengantin secara lahir dan batin. Secara harfiah, ‘Mappacci’ berasal dari kata […]

  • Uranium Murni vs. Uranium Diperkaya: Memahami Perbedaan Kuncinya

    Uranium Murni vs. Uranium Diperkaya: Memahami Perbedaan Kuncinya

    • calendar_month Sen, 30 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Dalam dunia energi nuklir, istilah “uranium” sering kali terdengar. Namun, penting untuk tahu bahwa tidak semua uranium diciptakan sama. Terdapat perbedaan krusial antara uranium murni (alami) dan uranium diperkaya, yang secara fundamental menentukan fungsi dan kegunaannya. Perbedaan mendasar ini terletak pada komposisi isotopnya. Apa itu Uranium Murni (Alami)? Uranium murni, atau lebih tepatnya uranium alami, […]

  • Teknologi Memori Baru: Lebih Cepat dan Lebih Besar

    Teknologi Memori Baru: Lebih Cepat dan Lebih Besar

    • calendar_month Ming, 6 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Dalam era data yang eksponensial, kebutuhan akan teknologi memori yang lebih cepat, lebih besar, dan lebih efisien semakin mendesak. Perangkat modern, mulai dari smartphone hingga pusat data raksasa, sangat bergantung pada kemampuan untuk menyimpan dan mengakses informasi dengan cepat. Inilah mengapa penelitian dan pengembangan memori generasi berikutnya menjadi fokus utama dalam industri teknologi. Teknologi memori […]

  • Apakah Jobs fair masih layak di terapkan di zaman sekarang

    Apakah Jobs fair masih layak di terapkan di zaman sekarang

    • calendar_month Sen, 2 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 7
    • 0Komentar

    Hey Gen Z! Pernah dengar tentang job fair? Itu lho, acara di mana banyak perusahaan ngumpul nawarin lowongan kerja. Mungkin kamu mikir, “Job fair? Udah 2025, masih cocok aja tuh?” Nah, pertanyaan bagus! Di tengah gempuran platform digital dan LinkedIn, apakah job fair masih jadi “tempat nongkrong” yang asyik buat nyari kerja? Jawabannya: bisa jadi! […]

expand_less