Sabtu, 15 Nov 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Budaya » Sejarah Musik Keroncong: Dari Portugis hingga Jadi Musik Khas Indonesia

Sejarah Musik Keroncong: Dari Portugis hingga Jadi Musik Khas Indonesia

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Kam, 24 Jul 2025
  • visibility 127
  • comment 0 komentar

Mendengar alunan syahdu ukulele, gesekan biola, petikan gitar, dan dentingan cello yang khas, kita langsung teringat pada musik keroncong. Namun, tahukah Anda bahwa musik yang kini menjadi salah satu identitas musik Indonesia ini memiliki akar yang jauh dari tanah air? Jejak sejarahnya bermula dari kedatangan bangsa Portugis ke Nusantara pada abad ke-16.

Musik keroncong dipercaya berawal dari pengaruh musik Portugis yang dibawa oleh para pelaut dan pedagang. Alat musik seperti cavaquinho (cikal bakal ukulele), gitar, dan biola menjadi bagian dari interaksi budaya saat itu. Proses adaptasi dan asimilasi dengan unsur-unsur musik lokal melahirkan sebuah genre musik baru yang unik. Instrumen cavaquinho kemudian bertransformasi menjadi ukulele dengan ciri khas stem nada tertentu, dan melodi-melodi Portugis perlahan bercampur dengan tangga nada dan ritme Melayu.

Pada awalnya, musik ini dikenal dengan berbagai nama, hingga akhirnya populer dengan sebutan “keroncong”, yang diduga berasal dari bunyi salah satu instrumennya atau bunyi langkah kaki saat menari mengikuti iramanya. Musik keroncong mengalami perkembangan pesat, terutama di Batavia (Jakarta) dan kota-kota pelabuhan lainnya. Pada masa penjajahan, keroncong menjadi hiburan populer di kalangan masyarakat pribumi dan juga sebagian kalangan Eropa.

Memasuki abad ke-20, keroncong semakin menemukan identitasnya sebagai musik Indonesia. Komponis-komponis Indonesia mulai menciptakan lagu-lagu keroncong dengan lirik berbahasa Indonesia yang mengangkat tema-tema nasionalisme, cinta tanah air, dan kehidupan sosial. Era ini melahirkan lagu-lagu keroncong legendaris yang masih dikenal hingga kini.

Dari pengaruh asing, musik keroncong bertransformasi menjadi kekayaan budaya Indonesia yang patut dibanggakan. Keindahan melodi yang mendayu-dayu dan lirik yang puitis menjadikan keroncong sebagai ekspresi seni yang mendalam dan terus dicintai oleh berbagai generasi. Upaya pelestarian dan inovasi terus dilakukan agar musik keroncong tetap relevan dan terus berkumandang di kancah musik Indonesia.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Menganalisis Pro-Kontra Kebijakan LMKN dan Dampaknya

    Menganalisis Pro-Kontra Kebijakan LMKN dan Dampaknya

    • calendar_month Sel, 26 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 26
    • 0Komentar

    Setiap kebijakan pasti memiliki dua sisi mata uang, tak terkecuali kebijakan yang diterapkan oleh Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). Sebagai jembatan antara pencipta dan pengguna karya, LMKN berperan krusial, namun kebijakannya kerap memicu perdebatan. Menganalisis pro dan kontra dari kebijakan ini penting untuk memahami dampaknya secara menyeluruh terhadap ekosistem musik di Indonesia. Pro: Efisiensi dan […]

  • LMKN sebagai Penegak Hak Cipta Musik di Ruang Publik

    LMKN sebagai Penegak Hak Cipta Musik di Ruang Publik

    • calendar_month Jum, 8 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Ketika kita menikmati musik di sebuah restoran, kafe, atau pusat perbelanjaan, seringkali kita tidak menyadari bahwa ada hak cipta yang melekat pada setiap alunan nada. Di sinilah Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) berperan penting sebagai penegak hak cipta musik di ruang publik. Keberadaannya memastikan bahwa penggunaan karya musik secara komersial di ruang publik tidak melanggar […]

  • Sekaten: Akulturasi Budaya Jawa dan Islam dalam Perayaan Maulid Nabi

    Sekaten: Akulturasi Budaya Jawa dan Islam dalam Perayaan Maulid Nabi

    • calendar_month Rab, 2 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Perayaan Sekaten adalah sebuah tradisi unik dan meriah yang digelar setiap tahun di Yogyakarta dan Surakarta untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Lebih dari sekadar perayaan hari kelahiran Nabi, Sekaten menjadi simbol akulturasi yang indah antara budaya Jawa kuno dan nilai-nilai Islam yang masuk ke Nusantara. Nama “Sekaten” dipercaya berasal dari kata Syahadatain (dua kalimat […]

  • Tiwah: Mengenal Ritual Megah Mengantar Arwah Leluhur Suku Dayak Ngaju

    Tiwah: Mengenal Ritual Megah Mengantar Arwah Leluhur Suku Dayak Ngaju

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Bagi Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah, kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan panjang menuju alam keabadian. Puncak dari perjalanan ini ditandai oleh Tiwah, sebuah ritual kematian tingkat akhir yang paling besar, megah, dan sakral. Tiwah bukanlah upacara pemakaman biasa, melainkan sebuah kewajiban suci untuk mengantarkan arwah leluhur (Liau) menuju surga atau Lewu […]

  • Dunia Kerja di Ujung Tanduk? CEO Google DeepMind Beri Peringatan Keras Soal AI

    Dunia Kerja di Ujung Tanduk? CEO Google DeepMind Beri Peringatan Keras Soal AI

    • calendar_month Sen, 2 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Kecerdasan buatan (AI) terus berkembang pesat, membawa perubahan signifikan di berbagai sektor, termasuk dunia kerja. CEO Google DeepMind, Demis Hassabis, baru-baru ini menyampaikan prediksi yang cukup mengkhawatirkan. Ia memperkirakan bahwa dalam 5-10 tahun mendatang, AI dapat menghilangkan hingga 83 juta pekerjaan di seluruh dunia. Prediksi ini didasarkan pada kemampuan AI yang semakin canggih dalam melakukan […]

  • Masa Depan Royalti Musik: Tantangan LMKN di Era Digital

    Masa Depan Royalti Musik: Tantangan LMKN di Era Digital

    • calendar_month Ming, 17 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 46
    • 0Komentar

    Industri musik terus berevolusi, dan begitu pula tantangan yang dihadapi oleh Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). Di era digitalisasi yang serba cepat, masa depan royalti musik berada pada persimpangan jalan, di mana LMKN harus beradaptasi untuk memastikan hak-hak pencipta tetap terlindungi. Tantangan terbesar LMKN saat ini adalah volume data yang masif dan kompleksitasnya. Di era […]

expand_less