Kontaminasi uranium pada tanah menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan.
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Rab, 9 Jul 2025
- visibility 2
- comment 0 komentar

Unsur radioaktif ini dapat mencemari tanah melalui aktivitas pertambangan, limbah industri, atau kecelakaan nuklir. Memahami bahaya dan cara mengatasinya sangat penting untuk menjaga kelestarian bumi.
Bahaya Kontaminasi Uranium
Uranium di dalam tanah tidak hanya berbahaya karena sifat radioaktifnya, tetapi juga karena toksisitas kimianya. Partikel uranium dapat dengan mudah menyebar melalui udara dan air, serta terserap oleh tanaman. Jika masuk ke dalam rantai makanan, uranium dapat terakumulasi di dalam tubuh manusia dan hewan, meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk kanker dan kerusakan ginjal. Kontaminasi ini juga merusak struktur tanah, menjadikannya tidak subur dan berbahaya bagi ekosistem sekitar.
Metode Remediasi untuk Tanah Tercemar
Untungnya, ada beberapa teknologi efektif untuk memulihkan tanah yang terkontaminasi uranium. Proses pemulihan ini dikenal sebagai remediasi. Berikut adalah beberapa metode yang umum digunakan:
* Bioremediasi: Metode ini memanfaatkan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Beberapa jenis bakteri terbukti mampu mengubah uranium menjadi bentuk yang lebih stabil dan tidak mudah larut, sehingga pergerakannya di dalam tanah dapat dikendalikan.
* Fitoremediasi: Teknik ini menggunakan tanaman tertentu yang memiliki kemampuan menyerap uranium dari tanah dan mengakumulasikannya di akar, batang, atau daun. Tanaman ini kemudian dipanen dan diolah sebagai limbah radioaktif.
* Pencucian Tanah (Soil Washing): Metode ini melibatkan penggunaan larutan kimia, seperti asam sitrat atau amonium klorida, untuk “mencuci” tanah yang tercemar. Larutan tersebut akan melarutkan dan mengangkat uranium dari partikel tanah, yang kemudian dapat dipisahkan dan diolah lebih lanjut.
* Stabilisasi/Solidifikasi: Teknik ini bertujuan untuk mengikat atau mengurung uranium di dalam tanah sehingga tidak mudah menyebar ke lingkungan. Penggunaan material seperti biochar (arang hayati) atau semen dapat secara efektif mengikat kontaminan radioaktif ini.
Upaya remediasi tanah yang terkontaminasi uranium adalah langkah krusial untuk mencegah dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dengan penerapan teknologi yang tepat, lahan yang tercemar dapat dipulihkan dan kembali aman untuk dimanfaatkan.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar