Menghidupkan Kembali Adab kepada Guru: Investasi Terbaik untuk Masa Depan Anak Bangsa
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Sel, 22 Jul 2025
- visibility 7
- comment 0 komentar

Di tengah kemudahan akses informasi, sering kali kita lupa pada sumber ilmu yang paling hakiki: seorang guru. Saat ini, tantangan terbesar dunia pendidikan bukan hanya soal kurikulum, tetapi juga lunturnya adab kepada guru. Padahal, adab merupakan kunci utama untuk membuka pintu keberkahan ilmu dan fondasi penting bagi pembangunan karakter.
Menghormati guru lebih dari sekadar sopan santun. Ini adalah cerminan penghargaan kita terhadap ilmu itu sendiri. Ketika seorang siswa menundukkan hati dan menunjukkan rasa hormat, ia tidak hanya belajar materi pelajaran, tetapi juga menyerap nilai-nilai kerendahan hati, kesabaran, dan kegigihan. Inilah esensi sejati dari pendidikan karakter, di mana ilmu dan akhlak mulia tumbuh secara seimbang.
Sikap takzim seorang murid akan membuat ilmu yang diterima menjadi lebih berkah dan bermanfaat. Hubungan yang baik antara guru dan siswa menciptakan lingkungan belajar yang positif, di mana proses transfer pengetahuan berjalan optimal. Guru yang dihargai akan lebih tulus dalam membimbing, sementara siswa yang beradab akan lebih mudah menyerap dan mengamalkan ilmu yang didapatnya.
Oleh karena itu, menghidupkan kembali budaya menghormati guru adalah tanggung jawab kita bersama—orang tua, masyarakat, dan siswa itu sendiri. Ini bukanlah langkah mundur ke masa lalu, melainkan sebuah investasi strategis untuk masa depan bangsa. Dengan memuliakan guru, kita sedang mempersiapkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga luhur dalam budi pekerti. Generasi inilah yang kelak akan memimpin Indonesia dengan ilmu dan akhlak yang mulia.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar