Stop ‘Titip Anak’ di Sekolah: Saatnya Menjadi Orang Tua yang Terlibat Aktif dalam Pendidikan
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Kam, 24 Jul 2025
- visibility 6
- comment 0 komentar

Istilah “titip anak” di sekolah mungkin terdengar lumrah, namun di baliknya tersimpan pola pikir yang perlu dikoreksi. Sekolah bukanlah tempat penitipan, dan pendidikan anak adalah sebuah kemitraan, bukan transaksi serah terima. Sudah saatnya kita meninggalkan mentalitas pasif dan menyadari bahwa peran orang tua dalam pendidikan adalah kunci kesuksesan anak.
Pola pikir “titip anak” secara tidak langsung melepaskan tanggung jawab pendidikan sepenuhnya kepada guru. Hal ini dapat membuat anak merasa proses belajarnya tidak didukung di rumah dan membebani guru secara berlebihan. Padahal, pendidikan sejati bukan hanya soal nilai akademis, melainkan juga pembentukan karakter, etika, dan kecerdasan emosional yang fondasinya dibangun di rumah.
Keterlibatan orang tua secara aktif tidak harus rumit atau menyita seluruh waktu Anda. Ini bisa dimulai dari hal-hal sederhana namun konsisten:
* Tanyakan tentang harinya: Bukan hanya “PR-nya apa?”, tapi “Apa hal paling seru yang kamu pelajari hari ini?”.
* Ciptakan lingkungan belajar: Sediakan waktu dan tempat yang nyaman bagi anak untuk belajar dan mengerjakan tugas di rumah.
* Jalin komunikasi dengan guru: Hadiri pertemuan yang diadakan sekolah. Jangan ragu memulai dialog sehat dengan guru untuk mengetahui perkembangan atau kendala anak.
Anak yang merasa orang tuanya peduli dan terlibat cenderung lebih termotivasi, percaya diri, dan memiliki performa akademis yang lebih baik. Mereka melihat bahwa rumah dan sekolah adalah satu tim yang solid.
Mari kita ubah cara pandang kita. Berhenti sekadar “menitipkan” anak, dan mulailah menjadi mitra sejati sekolah. Keterlibatan aktif Anda adalah investasi tak ternilai bagi masa depan buah hati dan kemajuan pendidikan bangsa.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar