Bitcoin dan Cryptocurrency: Masa Depan Uang atau Sekadar Aset Spekulatif?
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Jum, 11 Jul 2025
- visibility 3
- comment 0 komentar

Sejak kemunculan Bitcoin lebih dari satu dekade lalu, dunia keuangan terus dihadapkan pada pertanyaan fundamental: apakah cryptocurrency merupakan evolusi uang selanjutnya, atau hanyalah gelembung aset spekulatif yang penuh risiko? Pada pertengahan tahun 2025 ini, perdebatan tersebut masih relevan dan membelah opini para ahli.
Argumen sebagai Masa Depan Uang
Para pendukungnya percaya bahwa cryptocurrency adalah masa depan. Berbasis teknologi blockchain, aset digital ini menawarkan sistem keuangan yang terdesentralisasi, transparan, dan tidak dikendalikan oleh bank sentral atau pemerintah. Konsep ini melahirkan ekosistem Keuangan Terdesentralisasi (DeFi) yang memungkinkan pinjaman, tabungan, dan transaksi tanpa perantara tradisional. Bagi mereka, ini adalah langkah menuju sistem moneter yang lebih bebas dan inklusif.
Realitas sebagai Aset Spekulatif
Di sisi lain, kaum skeptis menyoroti kelemahan utamanya: volatilitas ekstrem. Harga Bitcoin dan aset kripto lainnya bisa berfluktuasi puluhan persen dalam waktu singkat, membuatnya tidak praktis sebagai alat tukar atau penyimpan nilai yang stabil. Anda tentu tidak ingin harga secangkir kopi berubah drastis dari pagi ke sore.
Di Indonesia sendiri, regulator seperti Bappebti secara jelas mengklasifikasikan kripto sebagai aset komoditas yang bisa diperdagangkan, bukan sebagai alat pembayaran yang sah. Hal ini memperkuat pandangan bahwa, untuk saat ini, fungsinya lebih sebagai instrumen investasi berisiko tinggi.
Kesimpulan Sementara
Hingga saat ini, jawabannya terletak di antara keduanya. Bitcoin dan cryptocurrency lebih akurat disebut sebagai aset digital spekulatif dengan potensi teknologi yang revolusioner. Sementara teknologi blockchain di baliknya terus berkembang dan diadopsi, perjalanan cryptocurrency untuk menjadi “uang” bagi masyarakat luas masih panjang dan penuh tantangan, terutama terkait stabilitas harga dan kejelasan regulasi global.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar