Short Selling: Strategi Untung di Pasar yang Turun (dan Risikonya)
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Rab, 2 Jul 2025
- visibility 7
- comment 0 komentar

Dalam dunia investasi saham, sebagian besar strategi berfokus pada mendapatkan keuntungan saat harga saham naik. Namun, terdapat strategi yang memungkinkan investor untuk meraih profit justru ketika harga saham mengalami penurunan, yaitu short selling atau jual pendek. Meskipun berpotensi menguntungkan, strategi ini juga menyimpan risiko yang signifikan.
Secara sederhana, short selling adalah tindakan meminjam saham dari broker, kemudian menjualnya di pasar dengan harapan harga saham tersebut akan turun di kemudian hari. Jika harga benar-benar turun, shorter (pelaku short selling) akan membeli kembali saham tersebut dengan harga yang lebih rendah dan mengembalikannya kepada broker, selisih harga jual dan beli (dikurangi biaya pinjam dan transaksi) menjadi keuntungan mereka.
Strategi ini sering digunakan oleh trader yang memiliki pandangan bearish atau negatif terhadap prospek suatu saham atau pasar secara keseluruhan. Short selling dapat menjadi alat yang efektif untuk mendapatkan keuntungan di tengah kondisi pasar yang sedang lesu atau koreksi. Beberapa trader juga menggunakannya sebagai bagian dari strategi hedging atau lindung nilai untuk mengurangi risiko portofolio mereka.
Namun, risiko yang terkait dengan short selling sangat besar. Tidak seperti pembelian saham biasa di mana potensi kerugian terbatas pada modal yang diinvestasikan (harga saham tidak mungkin turun di bawah nol), potensi kerugian dalam short selling tidak terbatas. Jika harga saham yang di-short justru naik secara signifikan, shorter harus membeli kembali saham tersebut dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga jualnya, yang dapat mengakibatkan kerugian besar. Selain itu, short seller juga dikenakan biaya pinjam saham dan berisiko terkena short squeeze, di mana harga saham tiba-tiba melonjak karena banyak shorter yang berusaha menutup posisi mereka secara bersamaan.
Kesimpulannya, short selling adalah strategi investasi yang canggih dan berisiko tinggi yang memungkinkan investor untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga saham. Strategi ini memerlukan pemahaman pasar yang mendalam, manajemen risiko yang ketat, dan kesiapan untuk menghadapi potensi kerugian yang tidak terbatas. Oleh karena itu, short selling umumnya lebih cocok untuk trader berpengalaman dengan toleransi risiko yang tinggi.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar