Mengurai Angka Pengangguran: Jenis, Penyebab, dan Dampaknya bagi Negara
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Kam, 3 Jul 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

Angka pengangguran merupakan salah satu indikator vital kesehatan ekonomi suatu negara. Tingginya angka ini tidak hanya mencerminkan individu tanpa pekerjaan, tetapi juga menandakan adanya isu struktural yang lebih dalam. Memahami jenis, penyebab, dan dampaknya menjadi langkah awal untuk merumuskan solusi yang efektif.
Jenis-Jenis Pengangguran
Secara umum, pengangguran dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis utama. Pengangguran friksional terjadi secara temporer ketika seseorang sedang dalam transisi mencari pekerjaan baru atau baru memasuki dunia kerja. Sementara itu, pengangguran struktural muncul akibat adanya ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki pencari kerja dengan yang dibutuhkan oleh industri, sering kali karena perubahan teknologi atau pergeseran ekonomi.
Selanjutnya, pengangguran siklikal berkaitan erat dengan fluktuasi ekonomi. Saat ekonomi mengalami resesi atau perlambatan, permintaan tenaga kerja akan menurun, menyebabkan peningkatan jenis pengangguran ini. Ada pula pengangguran musiman yang terjadi pada sektor-sektor tertentu yang aktivitas produksinya bergantung pada musim, seperti pertanian dan pariwisata.
Penyebab Mendasar Pengangguran
Berbagai faktor dapat menjadi pemicu tingginya angka pengangguran. Perlambatan pertumbuhan ekonomi menjadi penyebab utama yang mengurangi ketersediaan lapangan kerja. Selain itu, ketidaksesuaian antara lulusan institusi pendidikan dan kebutuhan pasar kerja (skill mismatch) juga menjadi kontributor signifikan. Faktor lainnya termasuk upah minimum yang terlalu tinggi sehingga memberatkan pengusaha, kemajuan teknologi yang menggantikan tenaga manusia, serta kurangnya investasi yang dapat menciptakan lapangan kerja baru.
Dampak Signifikan bagi Negara
Dampak pengangguran bagi sebuah negara sangat luas dan merugikan. Dari sisi ekonomi, pengangguran menyebabkan penurunan pendapatan nasional dan produk domestik bruto (PDB) karena menurunnya daya beli masyarakat. Hal ini juga berimbas pada menurunnya penerimaan pajak negara.
Secara sosial, tingginya pengangguran dapat memicu peningkatan angka kemiskinan dan kesenjangan sosial. Kondisi ini rentan menimbulkan masalah sosial lainnya seperti peningkatan tingkat kriminalitas serta ketidakstabilan sosial dan politik. Beban negara pun bertambah karena harus mengalokasikan dana lebih besar untuk bantuan sosial, yang seharusnya dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan program produktif lainnya.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar