Kebo-Keboan: Ritual Manusia Kerbau di Banyuwangi sebagai Permohonan Kesuburan
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Rab, 2 Jul 2025
- visibility 7
- comment 0 komentar

Banyuwangi, Jawa Timur, dikenal dengan kekayaan tradisi dan ritual uniknya. Salah satu yang paling menarik adalah Kebo-Keboan, sebuah upacara sakral yang melibatkan manusia yang bertransformasi menjadi kerbau. Ritual ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan perwujudan permohonan kepada Sang Pencipta agar memberikan kesuburan pada tanah dan hasil panen yang melimpah.
Dalam tradisi Kebo-Keboan, beberapa pria pilihan dari desa akan dirasuki roh leluhur dan bertingkah laku layaknya kerbau. Mereka akan melumuri tubuhnya dengan lumpur, memakai tanduk dan atribut lain yang menyerupai kerbau, kemudian membajak sawah secara simbolis. Aksi ini dipercaya sebagai representasi kekuatan dan kesuburan kerbau yang membantu petani dalam mengolah lahan.
Simbolisme dan Prosesi Ritual
Prosesi Kebo-Keboan biasanya diawali dengan serangkaian persiapan spiritual dan doa oleh sesepuh adat. Para “kerbau” akan diarak keliling desa, diikuti oleh masyarakat yang mengenakan pakaian adat. Sepanjang perjalanan, mereka akan berinteraksi dengan warga, terkadang bercanda atau bahkan “mengamuk” secara terkendali, yang menambah keseruan acara.
Ritual puncak terjadi di area persawahan, di mana para “kerbau” akan mulai “membajak” tanah. Aktivitas ini melambangkan dimulainya musim tanam dan harapan akan hasil panen yang sukses. Tak jarang, dalam prosesi ini juga diadakan ritual penyiraman air atau penaburan benih sebagai simbol kesuburan.
Lebih dari Sekadar Tontonan
Kebo-Keboan adalah manifestasi kearifan lokal masyarakat Banyuwangi dalam menjaga hubungan harmonis dengan alam dan memohon berkah dari Yang Maha Kuasa. Ritual ini juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antarwarga. Keunikan dan nilai budayanya menjadikan Kebo-Keboan sebagai daya tarik wisata yang berharga bagi Banyuwangi.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar