Rabu, 17 Des 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ekonomi » Model Cournot vs. Bertrand: Memahami Kompetisi Oligopoli

Model Cournot vs. Bertrand: Memahami Kompetisi Oligopoli

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
  • visibility 49
  • comment 0 komentar

Pasar oligopoli adalah struktur di mana hanya ada beberapa perusahaan yang dominan, sehingga setiap keputusan perusahaan secara signifikan memengaruhi pasar dan pesaing lainnya. Dalam menganalisis perilaku perusahaan-perusahaan ini, para ekonom menggunakan model-model yang berbeda, dua yang paling terkenal adalah Model Cournot dan Model Bertrand. Perbedaan utama terletak pada variabel strategi yang digunakan oleh perusahaan: kuantitas atau harga.

Model Cournot: Bersaing pada Kuantitas

Dalam Model Cournot, perusahaan-perusahaan berasumsi bahwa pesaing mereka akan mempertahankan tingkat produksi (kuantitas) mereka. Dengan asumsi ini, setiap perusahaan memutuskan berapa banyak barang yang akan diproduksi untuk memaksimalkan keuntungannya. Mereka berfokus pada volume produksi dan membiarkan pasar yang menentukan harga berdasarkan total pasokan.

Hasil dari model ini adalah keseimbangan yang berada di antara monopoli dan persaingan sempurna. Output total di pasar lebih tinggi daripada output monopoli tetapi lebih rendah dari output persaingan sempurna, yang berarti harganya juga berada di antara keduanya. Model ini sering digunakan untuk industri seperti minyak atau sumber daya alam lainnya, di mana keputusan produksi jangka panjang lebih relevan.

Model Bertrand: Bersaing pada Harga

Sebaliknya, Model Bertrand mengasumsikan bahwa setiap perusahaan akan mempertahankan harga mereka. Perusahaan-perusahaan ini bersaing dengan saling menurunkan harga sedikit di bawah pesaing mereka untuk merebut seluruh pangsa pasar. Logika ini mendorong harga turun terus-menerus hingga mencapai biaya marginal.

Hasil dari model ini, yang dikenal sebagai Paradoks Bertrand, adalah harga dan output yang identik dengan pasar persaingan sempurna. Ini terjadi meskipun hanya ada dua perusahaan di pasar, menunjukkan bahwa persaingan harga yang ketat dapat mengikis keuntungan hingga nol. Model ini relevan untuk industri yang menjual produk homogen (serupa) seperti air mineral atau bensin, di mana konsumen sangat sensitif terhadap harga.

Pilihan model Cournot atau Bertrand sangat bergantung pada industri yang dianalisis. Pemahaman tentang mana yang lebih relevan akan memberikan wawasan yang lebih akurat tentang perilaku strategis perusahaan dan hasil pasar yang mungkin terjadi.

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pura Tirta Empul: Merasakan Ritual Melukat di Sumber Air Suci Tampaksiring

    Pura Tirta Empul: Merasakan Ritual Melukat di Sumber Air Suci Tampaksiring

    • calendar_month Sab, 5 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Terletak di Tampaksiring, Pura Tirta Empul adalah salah satu pura air paling suci dan dihormati di Bali. Lebih dari sekadar destinasi wisata, tempat ini menawarkan pengalaman spiritual mendalam melalui ritual penyucian diri yang dikenal sebagai melukat. Pengunjung dari seluruh dunia datang untuk merasakan langsung kesegaran dan kesucian mata air yang telah mengalir selama lebih dari […]

  • Budaya “Ngeliwet”: Makan Bersama di Atas Daun Pisang

    Budaya “Ngeliwet”: Makan Bersama di Atas Daun Pisang

    • calendar_month Sab, 13 Sep 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 64
    • 0Komentar

    Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, ada satu tradisi kuno yang kembali menemukan tempatnya di hati banyak orang: budaya “ngeliwet”. Lebih dari sekadar makan bersama, ngeliwet adalah sebuah ritual komunal yang sarat makna, di mana kebersamaan dan kesederhanaan menjadi bintang utamanya. Tradisi yang berasal dari tanah Sunda ini mengundang kita untuk kembali terhubung dengan alam […]

  • Farmhouse Lembang: Mengalami Desa Eropa di Bandung Barat

    Farmhouse Lembang: Mengalami Desa Eropa di Bandung Barat

    • calendar_month Jum, 8 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Farmhouse Lembang adalah destinasi wisata unik di Bandung Barat yang menawarkan pengalaman serasa berada di pedesaan Eropa. Tempat ini memadukan konsep peternakan modern dan arsitektur Eropa klasik, menjadikannya salah satu tempat terfavorit untuk berlibur, terutama bagi keluarga dan para penggemar fotografi. Begitu memasuki Farmhouse, Anda akan langsung disambut oleh suasana yang asri dan sejuk. Bangunan-bangunan […]

  • Masa Depan Energi Nuklir di Indonesia: Inovasi Reaktor dan Ketergantungan pada Uranium

    Masa Depan Energi Nuklir di Indonesia: Inovasi Reaktor dan Ketergantungan pada Uranium

    • calendar_month Sab, 5 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Di tengah gencarnya transisi menuju energi bersih pada tahun 2025 ini, masa depan energi nuklir kembali menjadi sorotan utama di berbagai negara, termasuk Indonesia. Teknologi nuklir menawarkan solusi energi rendah karbon yang andal, namun masa depannya sangat terkait dengan inovasi reaktor dan manajemen ketergantungan pada uranium. Inovasi Reaktor: Lebih Aman dan Efisien Masa depan energi […]

  • Tips Jitu Mengelola Keuangan untuk Freelancer dan Pekerja Lepas

    Tips Jitu Mengelola Keuangan untuk Freelancer dan Pekerja Lepas

    • calendar_month Rab, 23 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Menjadi seorang freelancer atau pekerja lepas menawarkan fleksibilitas dan kebebasan yang menggiurkan. Namun, di balik kebebasan itu ada tantangan besar: mengelola pendapatan yang tidak menentu. Tanpa strategi keuangan yang solid, arus kas yang tidak stabil dapat dengan cepat menimbulkan stres dan ketidakpastian. Kunci utama untuk meraih stabilitas finansial sebagai freelancer adalah proaktif dan disiplin. Berikut […]

  • Gong Kebyar: Puncak Perkembangan Seni Karawitan Bali

    Gong Kebyar: Puncak Perkembangan Seni Karawitan Bali

    • calendar_month Sel, 12 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 49
    • 0Komentar

    Gong Kebyar adalah sebuah genre musik gamelan yang menjadi salah satu mahakarya seni karawitan Bali. Namanya berasal dari kata “kebyar” yang berarti meledak, mencerminkan karakteristik musiknya yang dinamis, cepat, dan penuh kejutan. Gong Kebyar dianggap sebagai puncak dari perkembangan seni gamelan di Bali pada awal abad ke-20 dan telah mendominasi panggung-panggung seni tari hingga saat […]

expand_less