Jumat, 24 Okt 2025
light_mode
Beranda » Ekonomi » Model Cournot vs. Bertrand: Memahami Kompetisi Oligopoli

Model Cournot vs. Bertrand: Memahami Kompetisi Oligopoli

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
  • visibility 26
  • comment 0 komentar

Pasar oligopoli adalah struktur di mana hanya ada beberapa perusahaan yang dominan, sehingga setiap keputusan perusahaan secara signifikan memengaruhi pasar dan pesaing lainnya. Dalam menganalisis perilaku perusahaan-perusahaan ini, para ekonom menggunakan model-model yang berbeda, dua yang paling terkenal adalah Model Cournot dan Model Bertrand. Perbedaan utama terletak pada variabel strategi yang digunakan oleh perusahaan: kuantitas atau harga.

Model Cournot: Bersaing pada Kuantitas

Dalam Model Cournot, perusahaan-perusahaan berasumsi bahwa pesaing mereka akan mempertahankan tingkat produksi (kuantitas) mereka. Dengan asumsi ini, setiap perusahaan memutuskan berapa banyak barang yang akan diproduksi untuk memaksimalkan keuntungannya. Mereka berfokus pada volume produksi dan membiarkan pasar yang menentukan harga berdasarkan total pasokan.

Hasil dari model ini adalah keseimbangan yang berada di antara monopoli dan persaingan sempurna. Output total di pasar lebih tinggi daripada output monopoli tetapi lebih rendah dari output persaingan sempurna, yang berarti harganya juga berada di antara keduanya. Model ini sering digunakan untuk industri seperti minyak atau sumber daya alam lainnya, di mana keputusan produksi jangka panjang lebih relevan.

Model Bertrand: Bersaing pada Harga

Sebaliknya, Model Bertrand mengasumsikan bahwa setiap perusahaan akan mempertahankan harga mereka. Perusahaan-perusahaan ini bersaing dengan saling menurunkan harga sedikit di bawah pesaing mereka untuk merebut seluruh pangsa pasar. Logika ini mendorong harga turun terus-menerus hingga mencapai biaya marginal.

Hasil dari model ini, yang dikenal sebagai Paradoks Bertrand, adalah harga dan output yang identik dengan pasar persaingan sempurna. Ini terjadi meskipun hanya ada dua perusahaan di pasar, menunjukkan bahwa persaingan harga yang ketat dapat mengikis keuntungan hingga nol. Model ini relevan untuk industri yang menjual produk homogen (serupa) seperti air mineral atau bensin, di mana konsumen sangat sensitif terhadap harga.

Pilihan model Cournot atau Bertrand sangat bergantung pada industri yang dianalisis. Pemahaman tentang mana yang lebih relevan akan memberikan wawasan yang lebih akurat tentang perilaku strategis perusahaan dan hasil pasar yang mungkin terjadi.

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Panduan Praktis: Cara Memilih Obligasi yang Tepat Sesuai Tujuan Investasi Anda

    Panduan Praktis: Cara Memilih Obligasi yang Tepat Sesuai Tujuan Investasi Anda

    • calendar_month Sen, 7 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 34
    • 0Komentar

    Obligasi adalah pilihan populer untuk membangun portofolio pendapatan tetap, namun banyaknya jenis yang tersedia seringkali membuat investor bingung. Memilih obligasi yang salah dapat menghambat pencapaian tujuan finansial Anda. Agar tidak salah langkah, berikut adalah tiga langkah praktis untuk membantu Anda memilih obligasi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. 1. Tentukan Tujuan dan Jangka Waktu Investasi […]

  • Ricardian Equivalence: Apakah Stimulus Fiskal yang Dibiayai Utang Benar-Benar Efektif?

    Ricardian Equivalence: Apakah Stimulus Fiskal yang Dibiayai Utang Benar-Benar Efektif?

    • calendar_month Sel, 16 Sep 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Dalam dunia ekonomi, sering ada perdebatan tentang efektivitas stimulus fiskal. Ketika pemerintah meningkatkan pengeluaran dengan cara berutang, banyak yang percaya langkah itu akan menstimulasi ekonomi. Namun, teori Ricardian Equivalence, yang dipopulerkan oleh ekonom Robert Barro, menantang pandangan konvensional ini. Teori ini berpendapat bahwa stimulus fiskal yang didanai oleh utang tidak akan memiliki efek nyata terhadap […]

  • Canggu: Ibukota Digital Nomad, Surfer, dan Kafe Sehat di Bali

    Canggu: Ibukota Digital Nomad, Surfer, dan Kafe Sehat di Bali

    • calendar_month Sel, 8 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 30
    • 0Komentar

    Jika Anda mencari denyut nadi Bali yang paling modern dan dinamis, maka Canggu adalah jawabannya. Bergeser dari kemewahan Seminyak, Canggu menawarkan suasana yang lebih santai, kreatif, dan berjiwa muda. Dikelilingi sawah hijau yang bertemu dengan pantai berpasir hitam, kawasan ini telah mengukuhkan dirinya sebagai ibukota global bagi para digital nomad, peselancar, dan pencinta gaya hidup […]

  • Perangkap Likuiditas: Ketika Kebijakan Moneter Bank Sentral Tak Lagi Ampuh

    Perangkap Likuiditas: Ketika Kebijakan Moneter Bank Sentral Tak Lagi Ampuh

    • calendar_month Sel, 26 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Dalam kondisi ekonomi normal, bank sentral memiliki beragam instrumen kebijakan moneter untuk mengendalikan inflasi dan mendorong pertumbuhan. Penurunan suku bunga acuan, misalnya, diharapkan dapat mendorong masyarakat dan pelaku bisnis untuk lebih banyak berutang dan berinvestasi, sehingga meningkatkan aktivitas ekonomi. Namun, apa jadinya jika kebijakan moneter ini kehilangan daya magisnya? Inilah yang disebut dengan perangkap likuiditas. […]

  • Lebih dari Sekadar Rumput: Tanaman Penutup Tanah, “Selimut” Ajaib untuk Lahan Pertanian

    Lebih dari Sekadar Rumput: Tanaman Penutup Tanah, “Selimut” Ajaib untuk Lahan Pertanian

    • calendar_month Kam, 28 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Tanaman penutup tanah, atau cover crops, sering kali dipandang sebelah mata. Padahal, praktik ini adalah salah satu strategi paling efektif dan ramah lingkungan untuk menjaga kesehatan tanah. Cover crops bukanlah tanaman utama yang akan dipanen, melainkan “selimut” alami yang ditanam di luar musim tanam atau di sela-sela barisan tanaman utama. Mencegah Erosi dan Menjaga Kelembapan […]

  • Robot Bedah Presisi Tinggi: Era Baru Operasi dengan Risiko Minimal dan Pemulihan Cepat

    Robot Bedah Presisi Tinggi: Era Baru Operasi dengan Risiko Minimal dan Pemulihan Cepat

    • calendar_month Sen, 21 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Kemajuan teknologi terus merevolusi dunia medis, dan salah satu inovasi paling signifikan adalah penggunaan robot bedah presisi tinggi. Sistem robotik canggih ini memungkinkan ahli bedah untuk melakukan prosedur yang kompleks dengan tingkat akurasi, fleksibilitas, dan kontrol yang belum pernah tercapai sebelumnya. Dampaknya sangat besar, terutama dalam hal mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat waktu pemulihan pasien. […]

expand_less