Apa Itu Amunisi Uranium Terdeplesi dan Mengapa Kontroversial?
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Sen, 7 Jul 2025
- visibility 3
- comment 0 komentar

Uranium terdeplesi (DU) adalah material yang sering menjadi sorotan dalam konflik modern, terutama karena penggunaannya dalam amunisi penembus lapis baja. Namun, apa sebenarnya DU dan mengapa penggunaannya begitu diperdebatkan?
Uranium terdeplesi adalah produk sampingan dari proses pengayaan uranium untuk bahan bakar reaktor nuklir atau senjata. Dalam proses ini, isotop Uranium-235 yang lebih radioaktif diambil, menyisakan uranium yang sebagian besar terdiri dari Uranium-238. Hasilnya adalah logam dengan tingkat radioaktivitas sekitar 40% lebih rendah dari uranium alam, namun memiliki sifat fisik yang sangat unik.
Alasan utama militer menggunakan DU adalah kepadatan tingginya yang luar biasa, sekitar 1,7 kali lebih padat dari timbal. Ketika dibentuk menjadi proyektil, material ini mampu menembus pelindung baja tebal pada tank dan kendaraan lapis baja dengan sangat efektif. Selain itu, DU bersifat piroforik, artinya ia akan terbakar secara spontan saat menghantam target dengan kecepatan tinggi, meningkatkan daya hancur di dalam kendaraan musuh.
Kontroversi utamanya terletak pada dampak jangka panjangnya. Saat amunisi uranium ini menghantam target, ia menciptakan debu halus partikel DU yang beracun. Jika terhirup atau tertelan, partikel logam berat ini dapat menimbulkan risiko kesehatan serius, termasuk kerusakan ginjal dan potensi peningkatan risiko kanker. Sisa-sisa proyektil ini juga dapat mencemari tanah dan air di zona konflik selama bertahun-tahun, mengancam warga sipil dan personel pemulihan pasca-perang.
Penggunaan uranium terdeplesi menunjukkan dilema kompleks: efektivitas militer di satu sisi, dan ancaman kesehatan serta lingkungan jangka panjang di sisi lain. Akibatnya, statusnya terus menjadi subjek perdebatan sengit di panggung internasional.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar