Jumat, 24 Okt 2025
light_mode
Beranda » Inovasi » Tanaman Tahan Kekeringan: Jawaban Bioteknologi untuk Perubahan Iklim

Tanaman Tahan Kekeringan: Jawaban Bioteknologi untuk Perubahan Iklim

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Rab, 13 Agu 2025
  • visibility 44
  • comment 0 komentar

Perubahan iklim menjadi tantangan global yang sangat nyata, termasuk di Indonesia. Kekeringan yang berkepanjangan semakin sering terjadi, mengancam hasil panen dan ketahanan pangan. Dalam menghadapi situasi ini, bioteknologi menawarkan harapan melalui pengembangan tanaman tahan kekeringan. Inovasi ini menjadi jawaban penting untuk menjaga produktivitas pertanian di tengah kondisi iklim yang tidak menentu.

Memanfaatkan Gen untuk Ketahanan Ekstrem

Bioteknologi memungkinkan ilmuwan untuk mengidentifikasi dan memanipulasi gen yang berperan dalam mekanisme ketahanan tanaman terhadap kekeringan. Melalui teknik rekayasa genetika, gen-gen yang bertanggung jawab untuk efisiensi penggunaan air, perkembangan akar yang lebih dalam, atau kemampuan untuk tetap produktif dalam kondisi kekurangan air dapat dimasukkan atau ditingkatkan ekspresinya pada tanaman pangan penting seperti padi, jagung, dan kedelai.

Selain rekayasa genetika, pemuliaan tanaman dengan bantuan penanda molekuler (marker-assisted selection) juga berperan penting. Teknik ini memungkinkan pemulia tanaman untuk memilih bibit unggul yang memiliki sifat tahan kekeringan pada tahap awal pertumbuhan, mempercepat proses pengembangan varietas baru yang adaptif terhadap iklim kering.

Potensi untuk Ketahanan Pangan di Indonesia

Indonesia, sebagai negara agraris yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan tanaman tahan kekeringan. Daerah-daerah yang sering mengalami kekeringan akan sangat diuntungkan dengan adanya varietas padi, jagung, atau palawija yang mampu tumbuh dan menghasilkan panen yang memadai meskipun dengan ketersediaan air yang terbatas.

Pengembangan dan adopsi tanaman tahan kekeringan tidak hanya menjaga produktivitas pertanian, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani di daerah rawan kekeringan. Ini adalah contoh bagaimana inovasi bioteknologi dapat menjadi solusi adaptif dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim di sektor pertanian Indonesia.

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Crystal Bay: Spot Snorkeling Terbaik untuk Melihat Kehidupan Bawah Laut

    Crystal Bay: Spot Snorkeling Terbaik untuk Melihat Kehidupan Bawah Laut

    • calendar_month Rab, 16 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Jika Anda mencari pengalaman snorkeling terbaik di sekitar Bali, Crystal Bay di Nusa Penida adalah jawabannya. Teluk yang tenang dengan airnya yang sejernih kristal ini menawarkan pemandangan bawah laut yang luar biasa kaya dan beragam. Tidak heran jika Crystal Bay menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pecinta snorkeling dan diving dari seluruh dunia. Keindahan […]

  • Air Terjun Gitgit: Keindahan Alam Liar di Jantung Bali Utara

    Air Terjun Gitgit: Keindahan Alam Liar di Jantung Bali Utara

    • calendar_month Sen, 14 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 46
    • 0Komentar

    Menjelajahi keindahan Bali tidak hanya terbatas pada pantai dan pura. Di kawasan Bali Utara yang masih alami, tersembunyi sebuah permata alam yang memukau: Air Terjun Gitgit. Terletak di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, air terjun ini menawarkan pesona alam liar dengan air yang jernih dan pepohonan hijau yang rimbun. Air Terjun Gitgit terkenal dengan […]

  • Apa Itu “Royalti Hak Terkait” dan Peran LMKN di Dalamnya?

    Apa Itu “Royalti Hak Terkait” dan Peran LMKN di Dalamnya?

    • calendar_month Sel, 26 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 25
    • 0Komentar

    Dalam industri musik, kita sering mendengar istilah “royalti”. Namun, ada satu jenis royalti yang tak kalah penting, yaitu “royalti hak terkait”. Jika royalti hak cipta adalah imbalan bagi pencipta lagu dan komposer, maka royalti hak terkait adalah hak ekonomi yang diberikan kepada pihak-pihak yang berperan besar dalam menyajikan sebuah karya cipta kepada publik. Memahami “Hak […]

  • Fintech untuk UMKM: Mempercepat Pertumbuhan Bisnis

    Fintech untuk UMKM: Mempercepat Pertumbuhan Bisnis

    • calendar_month Sel, 15 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 33
    • 0Komentar

    Di era digital saat ini, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dituntut untuk lebih adaptif agar mampu bersaing. Salah satu kunci utama untuk akselerasi ini adalah adopsi Financial Technology atau Fintech. Kehadiran Fintech untuk UMKM bukan lagi sekadar alternatif, melainkan sebuah kebutuhan strategis untuk mendorong pertumbuhan bisnis. Fintech menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi berbagai tantangan […]

  • Inovasi Vaksin untuk Ternak: Mencegah Wabah Penyakit

    Inovasi Vaksin untuk Ternak: Mencegah Wabah Penyakit

    • calendar_month Sab, 16 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 26
    • 0Komentar

    Kesehatan ternak adalah pilar utama dalam industri peternakan, dan wabah penyakit dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Untungnya, ilmu pengetahuan terus berkembang, dan inovasi vaksin untuk ternak kini menawarkan solusi efektif untuk mencegah wabah penyakit dan memastikan produksi yang berkelanjutan. Vaksin modern bukan lagi sekadar suntikan, tetapi sebuah teknologi cerdas yang melindungi ternak dengan […]

  • Mendaki Gunung Batur: Pengalaman Trekking Mengejar Sunrise Tak Terlupakan

    Mendaki Gunung Batur: Pengalaman Trekking Mengejar Sunrise Tak Terlupakan

    • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Bagi para pecinta alam dan petualangan, mendaki Gunung Batur adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Bali. Terletak di kawasan Kintamani, gunung berapi aktif ini menawarkan jalur trekking yang relatif mudah dijangkau namun menyuguhkan pemandangan matahari terbit yang benar-benar memukau. Petualangan biasanya dimulai pada dini hari, sekitar pukul 03.00 atau 04.00 WITA. Dipandu […]

expand_less