Risiko Investasi Reksa Dana yang Wajib Diketahui
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Jum, 4 Jul 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

Reksa dana sering dianggap sebagai pilihan investasi yang mudah dan terdiversifikasi. Namun, di balik setiap potensi keuntungan, selalu ada risiko investasi reksa dana yang wajib dipahami oleh setiap investor. Memahami risiko bukan untuk menakuti, melainkan untuk membuat Anda menjadi investor yang lebih bijak.
Berikut adalah beberapa risiko utama yang perlu Anda ketahui:
1. Risiko Penurunan Nilai (Market Risk)
Ini adalah risiko paling umum. Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit reksa dana dapat menurun akibat pergerakan negatif harga aset di dalamnya (saham, obligasi) karena kondisi pasar, perubahan ekonomi, atau sentimen negatif. Nilai investasi Anda bisa lebih rendah dari modal awal.
2. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)
Risiko ini muncul ketika Manajer Investasi kesulitan menjual asetnya dengan cepat pada harga wajar. Hal ini bisa terjadi jika terlalu banyak investor yang melakukan penarikan dana (redemption) secara serentak, sehingga dapat menunda proses pencairan dana Anda.
3. Risiko Wanprestasi (Default Risk)
Khususnya pada reksa dana pendapatan tetap atau pasar uang, risiko ini terjadi jika penerbit obligasi (baik perusahaan atau pemerintah) gagal membayar bunga atau pokok utangnya. Jika ini terjadi, nilai reksa dana yang memiliki obligasi tersebut tentu akan terdampak negatif.
Bagaimana Cara Mengelolanya?
Setiap risiko investasi reksa dana dapat dikelola. Kuncinya adalah dengan mengenali profil risiko pribadi Anda, melakukan diversifikasi ke berbagai jenis reksa dana, dan yang terpenting, membaca prospektus sebelum berinvestasi. Di dalam prospektus, semua potensi risiko diuraikan secara rinci.
Dengan pemahaman yang baik, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih matang dan berinvestasi dengan lebih tenang.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar