Melihat Kembali Bitcoin Halving 2024: Dampaknya pada Pasar Kripto
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Rab, 9 Jul 2025
- visibility 3
- comment 0 komentar

Peristiwa Bitcoin Halving 2024 yang terjadi pada bulan April tahun lalu menjadi salah satu momen paling krusial dalam siklus pasar kripto terkini. Seperti yang telah diantisipasi, agenda empat tahunan ini kembali menegaskan prinsip kelangkaan (scarcity) yang menjadi fundamental utama Bitcoin.
Secara teknis, halving memangkas separuh imbalan bagi para penambang (miner) dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC per blok baru. Mekanisme ini secara efektif mengurangi laju pasokan Bitcoin baru yang masuk ke pasar.
Dampak pada Harga dan Sentimen Pasar
Berbeda dengan siklus sebelumnya, dampak halving 2024 memiliki dinamika unik. Persetujuan ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat pada awal tahun 2024 telah mendorong harga BTC mencapai rekor baru bahkan sebelum halving terjadi. Hal ini menyebabkan reaksi harga pasca-halving tidak langsung melonjak drastis.
Pasar sempat mengalami fase konsolidasi selama beberapa bulan setelahnya. Namun, seiring berjalannya waktu, tekanan dari sisi penawaran yang berkurang mulai terasa. Sejarah menunjukkan bahwa efek makro dari halving biasanya memicu tren bullish (kenaikan) yang signifikan dalam 12-18 bulan setelahnya, sebuah pola yang kembali diamati oleh para pelaku pasar.
Pengaruh pada Ekosistem Penambang
Bagi para penambang, Bitcoin Halving 2024 menjadi ujian efisiensi. Dengan pendapatan per blok yang terpotong setengah, hanya penambang dengan biaya operasional terendah dan perangkat paling efisien yang mampu bertahan dan tetap profitabel. Hal ini memicu gelombang konsolidasi di industri pertambangan, namun sekaligus memperkuat keamanan jaringan dalam jangka panjang.
Kesimpulannya, Halving 2024 sukses menjalankan perannya sebagai katalisator utama dalam siklus pasar kripto. Peristiwa ini memperkuat narasi Bitcoin sebagai “emas digital” dan menjadi pengingat bahwa aset ini dirancang untuk menjadi semakin langka seiring berjalannya waktu.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar