Mewaspadai Resesi Global: Sinyal Awal dan Langkah Persiapan Indonesia
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Sel, 8 Jul 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

Kekhawatiran akan terjadinya resesi global terus menghantui perekonomian dunia. Berbagai faktor, mulai dari inflasi tinggi yang persisten, kenaikan suku bunga agresif di negara-negara maju, hingga ketegangan geopolitik, menjadi sinyal resesi yang patut diwaspadai. Lantas, apa saja indikator awal yang perlu kita perhatikan, dan bagaimana persiapan Indonesia dalam menghadapi potensi guncangan ini?
Beberapa sinyal resesi global yang sering muncul antara lain:
* Kontraksi Pertumbuhan Ekonomi: Beberapa negara besar menunjukkan perlambatan atau bahkan kontraksi pertumbuhan ekonomi dalam beberapa kuartal berturut-turut.
* Penurunan Indeks Manufaktur dan Jasa: Indeks PMI (Purchasing Managers’ Index) di bawah 50 mengindikasikan penurunan aktivitas di sektor manufaktur dan jasa.
* Peningkatan Angka Pengangguran: Perusahaan mulai mengurangi tenaga kerja sebagai respons terhadap prospek ekonomi yang memburuk.
* Penurunan Permintaan Global: Volume perdagangan internasional yang menurun menunjukkan melemahnya permintaan secara keseluruhan.
Menyadari potensi risiko resesi global, pemerintah dan Bank Indonesia telah mengambil langkah-langkah persiapan resesi. Dari sisi kebijakan fiskal, pemerintah berupaya memperkuat daya tahan ekonomi melalui pengelolaan APBN yang prudent, menjaga defisit anggaran, dan mendorong investasi. Sementara itu, dari sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia fokus pada menjaga stabilitas keuangan, mengendalikan inflasi, dan memastikan likuiditas di pasar tetap terjaga.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif solid menjadi modal penting dalam menghadapi gejolak global. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan. Pemerintah terus memantau perkembangan ekonomi global dan menyiapkan langkah-langkah antisipatif tambahan jika dampak resesi mulai terasa signifikan. Penguatan sektor domestik, diversifikasi ekspor, dan investasi pada sumber daya manusia menjadi kunci untuk meminimalkan dampak negatif dan menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah resesi global.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar