Viral di Jogja: Kekasih Driver Shopee Food Dianiaya Customer Karena Telat 5 Menit, Begini Kronologi Lengkapnya
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Ming, 6 Jul 2025
- visibility 13
- comment 0 komentar

YOGYAKARTA – Media sosial dihebohkan oleh sebuah video yang menunjukkan insiden penganiayaan terhadap kekasih seorang driver Shopee Food di Godean, Sleman, Yogyakarta. Peristiwa yang terjadi pada Kamis malam, 3 Juli 2025, ini menjadi puncak kemarahan publik dan memicu aksi solidaritas masif dari ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Gudeg.
Kasus ini kembali menyorot risiko dan kerentanan yang dihadapi para mitra pengemudi di lapangan. Berikut adalah kronologi lengkap dan fakta-fakta terkait kasus driver Shopee Food dianiaya customer yang viral di Jogja.
Berawal dari Keterlambatan 5 Menit
Semua bermula dari pesanan makanan yang diantar oleh seorang driver Shopee Food bernama Arzeto Duta (AD). Saat itu, AD tidak sendiri, ia ditemani oleh sang kekasih, Ayuningtyas Mega Lukito (AM).
Pesanan tersebut mengalami keterlambatan sekitar lima menit dari estimasi waktu tiba. Menurut penuturan korban, keterlambatan ini disebabkan oleh adanya pesanan ganda (double order) yang harus diantar serta kondisi lalu lintas yang padat, sebuah situasi yang lazim dihadapi para driver.
Kronologi Penganiayaan yang Memicu Amarah
Setibanya di lokasi pengantaran, AD dan AM disambut dengan keluhan dan kata-kata tidak menyenangkan dari customer, seorang pria berinisial T. Merasa kesal karena menunggu, T terus memarahi driver.
Melihat situasi tersebut, AM berusaha turun tangan untuk menenangkan dan menjelaskan penyebab keterlambatan. Namun, niat baiknya justru berbuah petaka. T, yang dalam perdebatan mengaku sebagai “orang pelayaran”, diduga terpancing emosi dan melakukan kekerasan fisik terhadap AM. Akibatnya, AM dilaporkan mengalami luka-luka seperti cakaran dan menderita trauma.
Kemarahan Memuncak, Solidaritas Ojol Menggema
Rekaman video pasca-kejadian dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial. Kabar mengenai penganiayaan kekasih driver ojol ini langsung menyulut kemarahan dan simpati, terutama dari rekan-rekan seprofesinya.
Sebagai bentuk solidaritas, pada hari Jumat, 4 Juli 2025, dan Sabtu, 5 Juli 2025, ratusan pengemudi ojek online dari berbagai aplikasi berkumpul dan mendatangi kediaman T di Godean. Aksi ini tidak berhenti di sana, massa juga bergerak mengawal kasus ini hingga ke Markas Polresta Sleman, tempat pelaku diamankan. Aksi ini menjadi bukti kuatnya ikatan komunal dan jiwa korsa di kalangan para driver ojol.
Penanganan oleh Pihak Kepolisian
Menanggapi gejolak yang terjadi, pihak kepolisian bergerak cepat. Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Wahyu Agha Ari Septyan, telah mengonfirmasi kejadian tersebut. Pelaku, T, sudah diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Korban, AM, telah membuat laporan resmi dan menjalani proses visum untuk melengkapi bukti penyelidikan. Pihak kepolisian menegaskan bahwa kasus penganiayaan di Godean ini akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Di sisi lain, polisi juga akan menindaklanjuti insiden perusakan mobil patroli yang terjadi saat aksi solidaritas berlangsung.
Kasus ini menjadi pengingat pahit tentang pentingnya saling menghargai dan memahami profesi para pekerja di sektor jasa, khususnya para pengemudi ojek online yang bekerja keras di jalanan setiap hari.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar