Minggu, 26 Okt 2025
light_mode
Beranda » Wisata » Air Terjun Tegenungan: Surga Segar yang Mudah Diakses dari Ubud

Air Terjun Tegenungan: Surga Segar yang Mudah Diakses dari Ubud

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Ming, 6 Jul 2025
  • visibility 33
  • comment 0 komentar

Bagi banyak wisatawan, membayangkan air terjun di Bali berarti perjalanan panjang menembus hutan lebat. Namun, Air Terjun Tegenungan mematahkan anggapan tersebut. Berlokasi di Desa Kemenuh, Gianyar, surga tropis ini menjadi salah satu air terjun terpopuler di Bali berkat keindahan dan aksesibilitasnya yang luar biasa, terutama dari pusat wisata Ubud.

Berbeda dari air terjun lain yang berada di dataran tinggi, Tegenungan terletak di dataran rendah dengan aliran sungai yang deras dan lebar. Gemuruh air yang jatuh dari ketinggian sekitar 15 meter menciptakan kolam alami di bawahnya, mengundang pengunjung untuk merasakan kesegaran airnya. Pemandangan air yang kuat dan dramatis ini menjadi latar belakang foto yang sempurna.

Keunggulan utama Tegenungan adalah lokasinya yang strategis, hanya sekitar 30 menit berkendara dari Ubud dan sekitar satu jam dari area Kuta atau Seminyak. Akses menuju lokasi pun sangat mudah. Dari area parkir, pengunjung hanya perlu menuruni seratusan anak tangga yang sudah tertata rapi untuk mencapai dasar air terjun. Perlu diingat, perjalanan kembali ke atas akan cukup menguras tenaga, namun sepadan dengan pemandangan yang didapat.

Di sekitar area air terjun, fasilitasnya sangat lengkap. Terdapat berbagai warung makan, kafe, hingga beberapa day club dengan kolam renang yang menghadap langsung ke air terjun. Banyak juga spot foto buatan seperti sarang burung raksasa dan tanda “I Love Bali” yang menjadi favorit pengunjung untuk mengabadikan momen.

Kombinasi antara kekuatan alam yang memukau dan kemudahan akses menjadikan Air Terjun Tegenungan pilihan ideal bagi siapa saja yang ingin menikmati kesegaran alam Bali tanpa harus menempuh perjalanan yang sulit. Ini adalah pemberhentian yang sempurna untuk menyegarkan diri di tengah jadwal tur Anda yang padat.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Sekaten: Akulturasi Budaya Jawa dan Islam dalam Perayaan Maulid Nabi

    Sekaten: Akulturasi Budaya Jawa dan Islam dalam Perayaan Maulid Nabi

    • calendar_month Rab, 2 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Perayaan Sekaten adalah sebuah tradisi unik dan meriah yang digelar setiap tahun di Yogyakarta dan Surakarta untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Lebih dari sekadar perayaan hari kelahiran Nabi, Sekaten menjadi simbol akulturasi yang indah antara budaya Jawa kuno dan nilai-nilai Islam yang masuk ke Nusantara. Nama “Sekaten” dipercaya berasal dari kata Syahadatain (dua kalimat […]

  • Solo (Surakarta): Menjelajahi Kota Kembaran Jogja yang Lebih Tenang

    Solo (Surakarta): Menjelajahi Kota Kembaran Jogja yang Lebih Tenang

    • calendar_month Kam, 28 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Jika Yogyakarta seringkali identik dengan keramaian turis, Solo atau Surakarta menawarkan pesona yang tak kalah memikat, namun dengan ritme yang lebih tenang dan otentik. Dijuluki “Kota Kembaran Jogja,” Solo adalah destinasi ideal bagi mereka yang ingin merasakan denyut nadi budaya Jawa yang kental tanpa harus berdesakan. Kota ini adalah tempat di mana tradisi, seni, dan […]

  • Budaya “Ngeliwet”: Makan Bersama di Atas Daun Pisang

    Budaya “Ngeliwet”: Makan Bersama di Atas Daun Pisang

    • calendar_month Sab, 13 Sep 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 26
    • 0Komentar

    Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, ada satu tradisi kuno yang kembali menemukan tempatnya di hati banyak orang: budaya “ngeliwet”. Lebih dari sekadar makan bersama, ngeliwet adalah sebuah ritual komunal yang sarat makna, di mana kebersamaan dan kesederhanaan menjadi bintang utamanya. Tradisi yang berasal dari tanah Sunda ini mengundang kita untuk kembali terhubung dengan alam […]

  • Energi Gelombang Laut: Potensi Dahsyat dari Samudra

    Energi Gelombang Laut: Potensi Dahsyat dari Samudra

    • calendar_month Rab, 16 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Indonesia, sebagai negara maritim dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar dari gelombang laut. Kekuatan ombak yang tak pernah berhenti bergerak menyimpan energi kinetik yang dapat diubah menjadi listrik, menawarkan solusi energi bersih dan berkelanjutan. Energi gelombang laut bekerja dengan memanfaatkan gerakan naik turun gelombang melalui berbagai teknologi. […]

  • Deteksi Anomali dan Pola Serangan Tersembunyi

    Deteksi Anomali dan Pola Serangan Tersembunyi

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 27
    • 0Komentar

    Di era digital saat ini, ancaman siber menjadi semakin canggih dan sulit dideteksi. Metode keamanan tradisional yang mengandalkan signature atau aturan yang telah ditentukan seringkali tidak cukup untuk menghadapi serangan baru. Di sinilah AI untuk deteksi anomali hadir sebagai solusi proaktif, mampu mengidentifikasi kejanggalan dan menemukan pola serangan tersembunyi sebelum menyebabkan kerusakan yang lebih besar. […]

  • Pentingnya Mengedukasi Diri untuk Mengenali Penipuan Digital

    Pentingnya Mengedukasi Diri untuk Mengenali Penipuan Digital

    • calendar_month Jum, 12 Sep 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 17
    • 0Komentar

    Di tengah laju informasi yang begitu cepat, penipu terus berinovasi menciptakan modus-modus baru. Mengandalkan keberuntungan saja tidak cukup untuk melindungi diri dari ancaman digital. Kunci utama untuk tetap aman adalah dengan mengedukasi diri sendiri secara berkelanjutan untuk mengenali berbagai jenis penipuan.     Mengapa Edukasi Diri Itu Krusial?   Penipu Selalu Beradaptasi: Modus penipuan tidak […]

expand_less