Goa Gajah: Mengungkap Misteri Peninggalan Purbakala di Bedulu
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Sab, 5 Jul 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

Tak jauh dari pusat keramaian Ubud, di desa bersejarah Bedulu, terdapat sebuah situs purbakala yang diselimuti misteri: Goa Gajah. Dikenal juga sebagai “Elephant Cave,” namanya seringkali menimbulkan tanya, karena tidak ada gajah yang pernah hidup di sini. Misteri inilah yang menjadi daya tarik utama dari peninggalan yang diperkirakan berasal dari abad ke-9 ini.
Pintu masuk Goa Gajah adalah salah satu relief paling ikonik di Bali. Pengunjung akan disambut oleh ukiran wajah raksasa yang menganga, seolah menelan siapa saja yang masuk. Sosok ini diyakini sebagai Boma atau Kala, dewa penjaga dalam mitologi Hindu-Buddha yang bertugas mengusir roh jahat. Di dalam gua yang berbentuk T, suasana terasa hening dan sakral. Terdapat ceruk-ceruk yang diduga sebagai tempat pertapaan, serta arca Lingga-Yoni sebagai simbol Siwa dan sebuah arca Ganesha, dewa berkepala gajah yang kemungkinan menjadi salah satu asal-usul nama pura ini.
Namun, keajaiban Goa Gajah tidak berhenti di mulut gua. Di halaman depan, terdapat kompleks pemandian suci atau patirtaan kuno dengan patung-patung bidadari yang memancarkan air. Kompleks ini baru ditemukan pada tahun 1954, membuktikan bahwa situs ini menyimpan banyak lapisan sejarah yang belum terungkap sepenuhnya.
Menjelajahi lebih jauh ke area bawah, Anda akan menemukan sisa-sisa stupa Buddha, bebatuan kuno, dan suasana pepohonan rimbun yang menenangkan di dekat sungai. Perpaduan harmonis antara elemen Hindu dan Buddha dalam satu kompleks menunjukkan tingginya toleransi beragama yang telah ada di Bali sejak zaman dahulu.
Mengunjungi Goa Gajah bukan sekadar melihat gua, melainkan sebuah perjalanan untuk mengungkap kepingan teka-teki sejarah Bali kuno. Setiap sudutnya menawarkan cerita dan pesona peninggalan purbakala yang tak lekang oleh waktu.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar