Mengagumi Candi Gunung Kawi: Keajaiban Pahatan di Dinding Batu Bali
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Kam, 24 Jul 2025
- visibility 5
- comment 0 komentar

Tersembunyi di tengah kehijauan lembah Sungai Pakerisan, dekat Tampaksiring, terdapat sebuah situs arkeologi yang menakjubkan: Candi Gunung Kawi. Kompleks candi ini bukan bangunan batu bata yang disusun, melainkan serangkaian monumen megah yang dipahat langsung pada tebing batu terjal. Keunikan dan keindahan arsitekturnya menjadikannya salah satu destinasi sejarah dan budaya yang wajib dikunjungi di Bali.
Sejarah dan Misteri di Balik Relief Megah
Candi Gunung Kawi diperkirakan berasal dari abad ke-11 Masehi, pada masa pemerintahan Raja Udayana dan putranya, Anak Wungsu, dari dinasti Warmadewa. Terdapat lima candi (lebih tepat disebut candi dalam konteks ini adalah relief monolitik menyerupai candi) di sisi timur Sungai Pakerisan yang diyakini sebagai persembahan untuk Raja Udayana, permaisurinya, dan dua putranya. Di sisi barat sungai, terdapat empat candi lainnya yang diperkirakan didedikasikan untuk para selir raja.
Ukuran relief candi ini sangat mengesankan, mencapai ketinggian sekitar 7 meter. Dengan detail pahatan yang rumit, menggambarkan arsitektur candi pada masanya, situs ini menjadi bukti keahlian seni pahat Bali kuno yang luar biasa. Meskipun tujuan pasti dan tokoh yang diabadikan masih menjadi perdebatan di kalangan arkeolog, aura sejarah dan spiritualitas sangat terasa saat Anda berada di lokasi ini.
Menjelajahi Keindahan Alam dan Arsitektur
Untuk mencapai kompleks Candi Gunung Kawi, Anda akan melewati hamparan sawah hijau yang indah dan menuruni ratusan anak tangga yang membelah pemandangan alam yang asri. Suara aliran Sungai Pakerisan menambah kedamaian suasana. Selain mengagumi relief candi yang megah, Anda juga dapat melihat ceruk-ceruk pertapaan kuno (griya), yang semakin menambah daya tarik mistis tempat ini.
Mengunjungi Candi Gunung Kawi bukan hanya perjalanan wisata sejarah, tetapi juga kesempatan untuk menikmati keindahan alam Bali yang mempesona dan merasakan kedamaian spiritual di salah satu situs warisan budaya yang paling berharga. Pastikan Anda mengenakan pakaian yang sopan karena situs ini dianggap suci oleh masyarakat setempat.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar