Sabtu, 13 Des 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Budaya » Ngaben: Lebih dari Sekadar Kremasi, Sebuah Upacara Pembebasan Jiwa di Bali

Ngaben: Lebih dari Sekadar Kremasi, Sebuah Upacara Pembebasan Jiwa di Bali

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Ming, 29 Jun 2025
  • visibility 52
  • comment 0 komentar

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali, pemandangan upacara Ngaben yang megah dan penuh warna tentu akan membekas di ingatan. Namun, lebih dari sekadar prosesi kremasi, Ngaben merupakan ritual suci yang memiliki makna filosofis mendalam bagi umat Hindu di Bali, yakni upacara pembebasan jiwa.

Ngaben bukanlah momen kesedihan yang berlarut-larut, melainkan sebuah perayaan pelepasan roh orang yang telah meninggal dari ikatan duniawi menuju alam roh atau pitra loka. Upacara ini dipercaya membantu mempercepat perjalanan roh agar dapat segera bereinkarnasi. Oleh karena itu, suasana yang tercipta cenderung khidmat namun penuh kebersamaan.

Simbolisme dalam Setiap Tahapan

Rangkaian upacara Ngaben terdiri dari berbagai tahapan yang kaya akan simbolisme. Jenazah yang telah disucikan akan ditempatkan dalam wadah berbentuk lembu (lembu) atau bangunan menyerupai menara (bade). Semakin tinggi dan megah bade, semakin tinggi pula status sosial mendiang. Prosesi arak-arakan jenazah menuju setra (kuburan) diiringi oleh gamelan baleganjur yang bersemangat, bertujuan untuk mengusir roh-roh jahat dan memeriahkan perjalanan roh.

Sesampainya di setra, jenazah dikeluarkan dari bade dan ditempatkan di atas peti jenazah sebelum akhirnya dikremasi. Api yang membakar jasad melambangkan penyucian dan pelepasan ikatan duniawi. Abu jenazah kemudian dikumpulkan dan dilarung ke laut atau sungai, sebagai simbol pengembalian unsur-unsur jasad ke alam semesta.

Lebih dari Ritual Kematian

Ngaben bukan hanya tentang kematian, tetapi juga tentang siklus kehidupan, keyakinan akan reinkarnasi, dan pentingnya keseimbangan antara alam manusia dan alam roh. Upacara ini memperkuat solidaritas masyarakat Bali, di mana seluruh keluarga dan warga banjar (komunitas) turut serta dalam persiapan dan pelaksanaan Ngaben. Dengan memahami makna filosofis di baliknya, kita dapat melihat Ngaben sebagai warisan budaya Bali yang luhur dan sarat akan nilai-nilai spiritual.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Itinerary 3 Hari 2 Malam: Liburan Akhir Pekan Singkat dan Berkesan di Bali

    Itinerary 3 Hari 2 Malam: Liburan Akhir Pekan Singkat dan Berkesan di Bali

    • calendar_month Sen, 30 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 65
    • 0Komentar

    Ingin liburan singkat dan berkesan di Bali saat akhir pekan? Itinerary 3 hari 2 malam ini dirancang untuk memaksimalkan waktu Anda menikmati keindahan Pulau Dewata, bahkan dengan waktu yang terbatas. Kombinasi antara relaksasi pantai dan sentuhan budaya akan memberikan pengalaman liburan yang menyegarkan. Hari 1: Pantai Selatan yang Memukau Setibanya di Bali (disarankan mengambil penerbangan […]

  • Lupakan Sejenak Pie Susu, Inilah 5 Oleh-Oleh Khas Bali yang Wajib Anda Bawa Pulang

    Lupakan Sejenak Pie Susu, Inilah 5 Oleh-Oleh Khas Bali yang Wajib Anda Bawa Pulang

    • calendar_month Kam, 3 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 54
    • 0Komentar

    Bali tidak hanya menawarkan pesona alam dan budaya yang memikat, tetapi juga surga bagi para pemburu buah tangan. Jika Anda bosan dengan oleh-oleh yang itu-itu saja seperti pie susu atau kacang disko, kini saatnya melirik alternatif lain yang tak kalah unik dan berkesan. Berikut adalah lima rekomendasi oleh-oleh khas Bali yang wajib masuk dalam daftar […]

  • Nuklir di Indonesia: Arah Kebijakan Energi Atom Nasional di Tahun 2025

    Nuklir di Indonesia: Arah Kebijakan Energi Atom Nasional di Tahun 2025

    • calendar_month Sen, 21 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 53
    • 0Komentar

    Memasuki tahun 2025, Indonesia berada di persimpangan jalan dalam menentukan masa depan sumber energinya. Dengan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 dan kebutuhan energi yang terus meningkat, diskusi mengenai kebijakan nasional tentang energi nuklir dan uranium menjadi semakin relevan. Pemerintah terus mengkaji potensi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai salah satu solusi energi […]

  • Anggaran Rumah Tangga Efektif: Kunci Mengelola Keuangan dan Mencapai Tujuan Finansial

    Anggaran Rumah Tangga Efektif: Kunci Mengelola Keuangan dan Mencapai Tujuan Finansial

    • calendar_month Kam, 12 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 47
    • 0Komentar

    Mengelola keuangan rumah tangga seringkali terasa seperti tantangan, tetapi dengan anggaran rumah tangga yang efektif, Anda bisa mengubahnya menjadi sebuah keunggulan. Anggaran bukan sekadar daftar pengeluaran; ini adalah peta jalan finansial yang membantu Anda memahami ke mana uang Anda pergi dan bagaimana Anda bisa mengarahkannya untuk mencapai tujuan.Mengapa Anggaran Itu Penting?Tanpa anggaran, sulit mengetahui berapa […]

  • Pertanian Zero Waste: Semua Limbah Menjadi Berkah

    Pertanian Zero Waste: Semua Limbah Menjadi Berkah

    • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Dalam sistem pertanian konvensional, limbah sering dianggap sebagai masalah yang harus dibuang, baik itu sisa tanaman, kotoran ternak, atau sisa panen yang tidak terjual. Namun, konsep pertanian zero waste mengubah paradigma ini sepenuhnya. Dengan pendekatan ini, semua limbah menjadi berkah, diolah kembali menjadi produk bernilai dan sumber daya yang bermanfaat, menciptakan sistem yang efisien, berkelanjutan, […]

  • Rebana: Instrumen Musik Perkusi dalam Budaya Islam Nusantara

    Rebana: Instrumen Musik Perkusi dalam Budaya Islam Nusantara

    • calendar_month Sab, 9 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Rebana adalah sebuah instrumen musik perkusi berbentuk bundar dan pipih yang sangat populer di berbagai wilayah Nusantara, terutama dalam konteks budaya Islam. Terbuat dari bingkai kayu dengan membran kulit hewan yang direntangkan, rebana dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan. Suaranya yang khas dan ritmis seringkali mengiringi berbagai kegiatan keagamaan, seni tradisional, hingga acara-acara sosial kemasyarakatan. […]

expand_less