Senin, 20 Okt 2025
light_mode
Beranda » Ekonomi » Elastisitas Harga: Mengapa Diskon Besar Tidak Selalu Meningkatkan Pendapatan?

Elastisitas Harga: Mengapa Diskon Besar Tidak Selalu Meningkatkan Pendapatan?

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sel, 1 Jul 2025
  • visibility 34
  • comment 0 komentar

Setiap pemilik usaha pasti pernah tergoda untuk memberikan diskon besar-besaran dengan harapan dapat menarik banyak pembeli dan mendongkrak pendapatan. Namun, sering kali hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Alih-alih untung, pendapatan justru stagnan atau bahkan menurun. Mengapa strategi ‘banting harga’ ini bisa gagal? Jawabannya terletak pada konsep ekonomi bernama Elastisitas Harga.

Secara sederhana, elastisitas harga adalah sebuah ukuran untuk melihat seberapa sensitif jumlah permintaan suatu produk terhadap perubahan harganya. Konsep ini membantu kita memahami perilaku konsumen dan terbagi menjadi dua kategori utama:

* Permintaan Elastis: Terjadi pada barang yang permintaannya sangat responsif terhadap perubahan harga. Biasanya ini adalah barang mewah, barang yang memiliki banyak pengganti (substitusi), atau barang yang tidak terlalu mendesak. Contohnya tiket liburan atau tas branded. Untuk produk seperti ini, sedikit saja penurunan harga (diskon) bisa menyebabkan lonjakan permintaan yang sangat besar.

* Permintaan Inelastis: Terjadi pada barang yang permintaannya tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan harga. Ini adalah barang-barang kebutuhan pokok yang harus dibeli, seperti beras, bensin, atau obat resep. Meskipun harganya naik atau turun drastis, jumlah yang dibeli orang cenderung tidak banyak berubah.

Di sinilah letak kunci jawabannya. Memberikan diskon besar untuk produk dengan permintaan elastis adalah strategi yang jitu. Lonjakan volume penjualan akan lebih dari cukup untuk menutupi harga jual yang lebih rendah, sehingga total pendapatan akan meningkat.

Sebaliknya, memberikan diskon untuk produk dengan permintaan inelastis adalah sebuah kesalahan. Konsumen akan membeli dalam jumlah yang hampir sama, tidak peduli seberapa besar diskonnya. Akibatnya, Anda hanya menjual barang dalam jumlah yang sama dengan harga lebih murah, sehingga total pendapatan justru akan turun.

Dengan memahami elastisitas harga, para pebisnis dapat membuat strategi penetapan harga yang lebih cerdas. Mereka bisa tahu kapan harus memberikan diskon dan kapan menaikkan harga untuk benar-benar memaksimalkan pendapatan, bukan malah menggerusnya.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pertanian Zero Waste: Semua Limbah Menjadi Berkah

    Pertanian Zero Waste: Semua Limbah Menjadi Berkah

    • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 27
    • 0Komentar

    Dalam sistem pertanian konvensional, limbah sering dianggap sebagai masalah yang harus dibuang, baik itu sisa tanaman, kotoran ternak, atau sisa panen yang tidak terjual. Namun, konsep pertanian zero waste mengubah paradigma ini sepenuhnya. Dengan pendekatan ini, semua limbah menjadi berkah, diolah kembali menjadi produk bernilai dan sumber daya yang bermanfaat, menciptakan sistem yang efisien, berkelanjutan, […]

  • Tanya Jawab Seputar LMKN: Mengurai Kebingungan Publik

    Tanya Jawab Seputar LMKN: Mengurai Kebingungan Publik

    • calendar_month Jum, 22 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 27
    • 0Komentar

    Meskipun perannya krusial, Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) seringkali menjadi subjek kebingungan di mata publik. Untuk mengurai miskonsepsi tersebut, berikut adalah sesi tanya jawab yang merangkum pertanyaan-pertanyaan paling umum seputar LMKN. 1. Apa perbedaan LMKN dengan LMK? LMK (Lembaga Manajemen Kolektif) seperti WAMI, KCI, dan RAI adalah organisasi yang didirikan oleh para pencipta dan pemilik […]

  • Panduan Praktis: Cara Memilih Obligasi yang Tepat Sesuai Tujuan Investasi Anda

    Panduan Praktis: Cara Memilih Obligasi yang Tepat Sesuai Tujuan Investasi Anda

    • calendar_month Sen, 7 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 34
    • 0Komentar

    Obligasi adalah pilihan populer untuk membangun portofolio pendapatan tetap, namun banyaknya jenis yang tersedia seringkali membuat investor bingung. Memilih obligasi yang salah dapat menghambat pencapaian tujuan finansial Anda. Agar tidak salah langkah, berikut adalah tiga langkah praktis untuk membantu Anda memilih obligasi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. 1. Tentukan Tujuan dan Jangka Waktu Investasi […]

  • Harga Emas Antam Hari Ini Rebound, Naik Rp8.000 pada 10 Juli 2025

    Harga Emas Antam Hari Ini Rebound, Naik Rp8.000 pada 10 Juli 2025

    • calendar_month Kam, 10 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Jakarta, Indonesia – Setelah mengalami penurunan tajam pada hari sebelumnya, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) berhasil bangkit kembali. Pada perdagangan hari ini, Kamis, 10 Juli 2025, harga logam mulia menunjukkan tren penguatan yang memberikan angin segar bagi para investor. Berdasarkan data terbaru dari situs resmi Logam Mulia pada pukul 08:13 WIB, […]

  • Reksa Dana Pendapatan Tetap: Stabilitas di Tengah Ketidakpastian

    Reksa Dana Pendapatan Tetap: Stabilitas di Tengah Ketidakpastian

    • calendar_month Kam, 3 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 28
    • 0Komentar

    Di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, banyak investor mencari instrumen investasi yang aman dan stabil. Jika Anda salah satunya, maka Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) bisa menjadi jawaban yang tepat untuk menjaga portofolio Anda tetap kokoh. Apa Itu Reksa Dana Pendapatan Tetap? Reksa Dana Pendapatan Tetap adalah jenis reksa dana yang mengalokasikan minimum […]

  • Nelubulanin: Merayakan Kehidupan Baru dengan Tradisi Bali yang Sarat Makna

    Nelubulanin: Merayakan Kehidupan Baru dengan Tradisi Bali yang Sarat Makna

    • calendar_month Sel, 15 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 32
    • 0Komentar

    Bali, dengan kekayaan tradisi dan budayanya, memiliki berbagai upacara yang menandai tahapan penting dalam kehidupan seseorang. Salah satunya adalah Nelubulanin, sebuah upacara yang dilaksanakan saat bayi berusia tiga bulan (105 hari) menurut kalender Saka Bali. Upacara ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga ungkapan rasa syukur, penyucian bayi, dan pengenalan sang buah hati kepada alam […]

expand_less