Kamis, 17 Jul 2025
light_mode
Beranda » Budaya » Sekaten: Akulturasi Budaya Jawa dan Islam dalam Perayaan Maulid Nabi

Sekaten: Akulturasi Budaya Jawa dan Islam dalam Perayaan Maulid Nabi

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Rab, 2 Jul 2025
  • visibility 4
  • comment 0 komentar

Perayaan Sekaten adalah sebuah tradisi unik dan meriah yang digelar setiap tahun di Yogyakarta dan Surakarta untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Lebih dari sekadar perayaan hari kelahiran Nabi, Sekaten menjadi simbol akulturasi yang indah antara budaya Jawa kuno dan nilai-nilai Islam yang masuk ke Nusantara.

Nama “Sekaten” dipercaya berasal dari kata Syahadatain (dua kalimat syahadat), yang merupakan fondasi utama dalam agama Islam. Tradisi ini diperkenalkan oleh para Wali Songo sebagai salah satu cara untuk menyebarkan ajaran Islam di Jawa. Dahulu, Sekaten menjadi daya tarik masyarakat untuk datang dan mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran serta kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Gamelan Sekati dan Pasar Rakyat

Salah satu ciri khas utama Sekaten adalah alunan merdu Gamelan Sekati. Dua set gamelan pusaka, yaitu Kyai Guntur Madu dan Kyai Naga Wilaga (di Yogyakarta) serta Kyai Guntur Sari dan Kyai Dewa Katong (di Surakarta), ditabuh secara bergantian di Pagongan Keraton selama tujuh hari berturut-turut. Suara gamelan ini dipercaya memiliki daya tarik magis dan menjadi pengiring berbagai prosesi ritual.

Selain alunan gamelan, kemeriahan Sekaten juga ditandai dengan adanya pasar rakyat atau maleman sekaten yang berlangsung selama kurang lebih satu bulan. Pasar ini dipenuhi dengan berbagai macam pedagang yang menjajakan makanan tradisional, pakaian, mainan, hingga berbagai kerajinan. Pasar Sekaten menjadi ruang interaksi sosial dan hiburan bagi masyarakat dari berbagai kalangan.

Puncak acara Sekaten adalah Grebeg Maulud, di mana gunungan yang berisi hasil bumi dan makanan akan diarak dari keraton menuju Masjid Agung. Gunungan ini kemudian diperebutkan oleh masyarakat yang percaya akan membawa berkah. Sekaten adalah perpaduan harmonis antara tradisi lokal dan nilai-nilai Islam, menjadikannya perayaan Maulid Nabi yang kaya makna dan berwarna.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Memahami Skema Ponzi: Mengenali Jebakan Investasi Palsu

    Memahami Skema Ponzi: Mengenali Jebakan Investasi Palsu

    • calendar_month Sen, 16 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Skema Ponzi adalah salah satu bentuk penipuan investasi yang paling licik dan merugikan. Meskipun seringkali bersembunyi di balik janji keuntungan besar yang tidak masuk akal, ada beberapa karakteristik umum yang dapat membantu Anda mengidentifikasi dan menghindari jebakan finansial ini. Memahami ciri-ciri ini adalah langkah pertama untuk melindungi diri dari kerugian yang tidak terhitung. Mengenali karakteristik-karakteristik […]

  • Analisis Fundamental vs. Teknikal: Mana yang Tepat untuk Anda?

    Analisis Fundamental vs. Teknikal: Mana yang Tepat untuk Anda?

    • calendar_month Sen, 30 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Dalam dunia investasi saham, ada dua pendekatan utama yang digunakan investor untuk membuat keputusan: analisis fundamental dan analisis teknikal. Keduanya memiliki filosofi dan metode yang berbeda. Lantas, mana yang lebih tepat untuk Anda? Analisis Fundamental: Melihat Nilai Sejati Perusahaan Analisis fundamental berfokus pada kesehatan finansial dan nilai intrinsik suatu perusahaan. Investor yang menggunakan pendekatan ini […]

  • Analisis Kawasan Perdagangan Bebas: Peluang dan Tantangan (Studi Kasus AFTA & Uni Eropa)

    Analisis Kawasan Perdagangan Bebas: Peluang dan Tantangan (Studi Kasus AFTA & Uni Eropa)

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Area/FTA) adalah salah satu bentuk integrasi ekonomi paling umum di dunia. Konsep dasarnya adalah sekelompok negara sepakat untuk menghilangkan hambatan perdagangan—seperti tarif dan kuota—di antara mereka, sambil mempertahankan kebijakan perdagangan independen terhadap negara non-anggota. Contoh paling relevan bagi kita adalah AFTA (ASEAN Free Trade Area), sementara di tingkat global, Uni […]

  • Rebo Wekasan: Mengupas Mitos dan Ritual di Hari Rabu Terakhir Bulan Safar

    Rebo Wekasan: Mengupas Mitos dan Ritual di Hari Rabu Terakhir Bulan Safar

    • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Di berbagai daerah di Indonesia, khususnya Jawa dan beberapa wilayah lainnya, dikenal sebuah tradisi atau keyakinan terkait hari Rabu Wekasan. Secara bahasa, ini berarti hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriah. Hari ini dipercaya oleh sebagian masyarakat memiliki potensi datangnya berbagai musibah atau bala. Asal-usul keyakinan ini tidak sepenuhnya jelas dan tidak memiliki […]

  • Reaktor Nuklir: Jantung Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang Mengolah Uranium

    Reaktor Nuklir: Jantung Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang Mengolah Uranium

    • calendar_month Jum, 4 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Meta Deskripsi: Pelajari peran vital reaktor nuklir dalam mengubah uranium melalui fisi nuklir menjadi energi listrik yang andal dan bebas emisi karbon. Reaktor nuklir adalah fasilitas inti dari setiap pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Di sinilah proses fisi nuklir uranium yang telah diperkaya terjadi secara terkendali, menghasilkan panas yang kemudian diubah menjadi energi listrik. Dapat […]

  • Quantitative Easing (QE): Cara Bank Sentral ‘Mencetak Uang’ untuk Selamatkan Ekonomi

    Quantitative Easing (QE): Cara Bank Sentral ‘Mencetak Uang’ untuk Selamatkan Ekonomi

    • calendar_month Sab, 5 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Ketika perekonomian menghadapi krisis hebat dan instrumen tradisional seperti penurunan suku bunga acuan tak lagi mempan, bank sentral akan mengeluarkan alat kebijakan moneter yang luar biasa kuat: Quantitative Easing (QE). Istilah ini sering disebut sebagai cara bank sentral “mencetak uang”, namun mekanismenya lebih kompleks dari sekadar menyalakan mesin cetak. Secara esensial, QE adalah program pembelian […]

expand_less