Minggu, 20 Jul 2025
light_mode
Beranda » Ekonomi » Quantitative Easing (QE): Cara Bank Sentral ‘Mencetak Uang’ untuk Selamatkan Ekonomi

Quantitative Easing (QE): Cara Bank Sentral ‘Mencetak Uang’ untuk Selamatkan Ekonomi

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sab, 5 Jul 2025
  • visibility 6
  • comment 0 komentar

Ketika perekonomian menghadapi krisis hebat dan instrumen tradisional seperti penurunan suku bunga acuan tak lagi mempan, bank sentral akan mengeluarkan alat kebijakan moneter yang luar biasa kuat: Quantitative Easing (QE). Istilah ini sering disebut sebagai cara bank sentral “mencetak uang”, namun mekanismenya lebih kompleks dari sekadar menyalakan mesin cetak.

Secara esensial, QE adalah program pembelian aset keuangan dalam skala besar oleh bank sentral. Alih-alih mencetak uang fisik, bank sentral menciptakan uang baru secara digital di neracanya. Uang digital ini kemudian digunakan untuk membeli aset, terutama obligasi pemerintah dan terkadang surat utang korporasi, dari bank-bank komersial dan lembaga keuangan lainnya di pasar terbuka.

Tindakan ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, untuk menyuntikkan likuiditas secara masif ke dalam sistem perbankan. Dengan memiliki lebih banyak uang tunai, bank-bank didorong untuk menyalurkan lebih banyak kredit ke sektor bisnis dan rumah tangga. Kedua, dengan membeli obligasi secara besar-besaran, permintaan terhadap obligasi tersebut meningkat. Hal ini menaikkan harga obligasi dan—yang paling penting—menurunkan imbal hasilnya (yield). Turunnya yield obligasi ini menjadi acuan untuk menekan suku bunga pinjaman jangka panjang di seluruh perekonomian.

Tujuan akhirnya adalah untuk memberikan stimulus ekonomi. Suku bunga yang lebih rendah mendorong perusahaan untuk berinvestasi dan berekspansi, serta merangsang konsumen untuk meminjam dan berbelanja, misalnya melalui KPR atau kredit kendaraan yang lebih murah.

Meskipun efektif, QE bukanlah tanpa risiko. Kritik utama adalah potensi terjadinya inflasi yang tinggi jika terlalu banyak uang beredar di ekonomi. Oleh karena itu, QE dianggap sebagai kebijakan non-konvensional yang hanya digunakan dalam kondisi darurat untuk mencegah keruntuhan ekonomi yang lebih dalam.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Cara Menghitung ROI Properti: Panduan Memahami Keuntungan Investasi Anda

    Cara Menghitung ROI Properti: Panduan Memahami Keuntungan Investasi Anda

    • calendar_month Sel, 8 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Dalam dunia investasi properti, salah satu pertanyaan paling mendasar adalah: “Apakah properti ini benar-benar menguntungkan?” Untuk menjawabnya secara objektif, Anda perlu memahami metrik kunci bernama Return on Investment (ROI). ROI adalah tolak ukur yang menunjukkan seberapa besar keuntungan yang dihasilkan dari modal yang telah Anda tanamkan. Memahami ROI sangat penting untuk mengukur keberhasilan dan membuat […]

  • Revolusi Kesehatan dengan VR: Aplikasi untuk Terapi dan Pelatihan Medis yang Inovatif

    Revolusi Kesehatan dengan VR: Aplikasi untuk Terapi dan Pelatihan Medis yang Inovatif

    • calendar_month Sel, 8 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Teknologi Virtual Reality (VR) tidak lagi hanya menjadi ranah hiburan. Di bidang kesehatan, VR menunjukkan potensi transformatif yang luar biasa, terutama dalam aplikasi untuk terapi dan pelatihan medis. Kemampuan VR untuk menciptakan lingkungan simulasi yang imersif dan interaktif membuka peluang baru untuk meningkatkan hasil pasien dan kualitas pendidikan tenaga medis. VR dalam Terapi: Menyembuhkan dengan […]

  • Kebun Raya Bali: Menjelajahi Hutan Sejuk di Jantung Bedugul

    Kebun Raya Bali: Menjelajahi Hutan Sejuk di Jantung Bedugul

    • calendar_month Ming, 13 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Terletak di kawasan Bedugul yang berhawa sejuk, Kebun Raya Bali atau Kebun Raya Eka Karya Bedugul adalah sebuah oase hijau yang menawarkan pengalaman menjelajahi keanekaragaman flora Indonesia, khususnya Bali dan kawasan timur Nusantara. Dengan luas sekitar 157,5 hektar dan ketinggian 1.250-1.450 meter di atas permukaan laut, kebun raya ini menjadi tempat yang ideal untuk melarikan […]

  • Dampak Kecerdasan Buatan (AI) pada Pasar Tenaga Kerja Masa Depan

    Dampak Kecerdasan Buatan (AI) pada Pasar Tenaga Kerja Masa Depan

    • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) berkembang pesat dan mulai merombak berbagai sektor industri. Salah satu dampak terbesarnya dirasakan pada pasar tenaga kerja, memunculkan pertanyaan penting: apakah AI menjadi ancaman bagi pekerjaan manusia atau justru membuka gerbang peluang baru? Otomatisasi dan Pergeseran Pekerjaan Dampak kecerdasan buatan yang paling nyata adalah kemampuannya untuk melakukan otomatisasi. Pekerjaan […]

  • Gotong Royong: Semangat Kebersamaan untuk Kemajuan Bersama

    Gotong Royong: Semangat Kebersamaan untuk Kemajuan Bersama

    • calendar_month Rab, 25 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Gotong royong adalah nilai luhur yang telah mendarah daging dalam budaya masyarakat Indonesia sejak dahulu kala. Lebih dari sekadar tradisi, gotong royong adalah semangat kebersamaan yang menjadi motor penggerak kemajuan bersama. Dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari membangun rumah, mengerjakan sawah, hingga mengatasi bencana, gotong royong menjelma menjadi kekuatan kolektif yang mampu meringankan beban dan […]

  • Pemimpin Inovatif: Membangun Tim yang Berpikiran Maju

    Pemimpin Inovatif: Membangun Tim yang Berpikiran Maju

    • calendar_month Kam, 10 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Di tengah persaingan bisnis yang dinamis, peran seorang pemimpin inovatif menjadi sangat krusial. Bukan hanya tentang memiliki ide-ide cemerlang, seorang pemimpin inovatif adalah arsitek yang mampu membangun dan memelihara tim yang berpikiran maju. Tim seperti ini tidak hanya menjalankan tugas, tetapi juga secara proaktif mencari cara-cara baru untuk memecahkan masalah dan menciptakan nilai tambah. Langkah […]

expand_less