Senin, 1 Sep 2025
light_mode
Beranda » Wisata » Air Terjun Tegenungan: Surga Segar yang Mudah Diakses dari Ubud

Air Terjun Tegenungan: Surga Segar yang Mudah Diakses dari Ubud

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Ming, 6 Jul 2025
  • visibility 22
  • comment 0 komentar

Bagi banyak wisatawan, membayangkan air terjun di Bali berarti perjalanan panjang menembus hutan lebat. Namun, Air Terjun Tegenungan mematahkan anggapan tersebut. Berlokasi di Desa Kemenuh, Gianyar, surga tropis ini menjadi salah satu air terjun terpopuler di Bali berkat keindahan dan aksesibilitasnya yang luar biasa, terutama dari pusat wisata Ubud.

Berbeda dari air terjun lain yang berada di dataran tinggi, Tegenungan terletak di dataran rendah dengan aliran sungai yang deras dan lebar. Gemuruh air yang jatuh dari ketinggian sekitar 15 meter menciptakan kolam alami di bawahnya, mengundang pengunjung untuk merasakan kesegaran airnya. Pemandangan air yang kuat dan dramatis ini menjadi latar belakang foto yang sempurna.

Keunggulan utama Tegenungan adalah lokasinya yang strategis, hanya sekitar 30 menit berkendara dari Ubud dan sekitar satu jam dari area Kuta atau Seminyak. Akses menuju lokasi pun sangat mudah. Dari area parkir, pengunjung hanya perlu menuruni seratusan anak tangga yang sudah tertata rapi untuk mencapai dasar air terjun. Perlu diingat, perjalanan kembali ke atas akan cukup menguras tenaga, namun sepadan dengan pemandangan yang didapat.

Di sekitar area air terjun, fasilitasnya sangat lengkap. Terdapat berbagai warung makan, kafe, hingga beberapa day club dengan kolam renang yang menghadap langsung ke air terjun. Banyak juga spot foto buatan seperti sarang burung raksasa dan tanda “I Love Bali” yang menjadi favorit pengunjung untuk mengabadikan momen.

Kombinasi antara kekuatan alam yang memukau dan kemudahan akses menjadikan Air Terjun Tegenungan pilihan ideal bagi siapa saja yang ingin menikmati kesegaran alam Bali tanpa harus menempuh perjalanan yang sulit. Ini adalah pemberhentian yang sempurna untuk menyegarkan diri di tengah jadwal tur Anda yang padat.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Permakultur: Mendesain Sistem Pertanian yang Meniru Alam

    Permakultur: Mendesain Sistem Pertanian yang Meniru Alam

    • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 8
    • 0Komentar

    Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan, sistem pertanian konvensional yang seringkali bergantung pada input eksternal yang besar kini dianggap kurang berkelanjutan. Sebagai alternatif, permakultur menawarkan sebuah pendekatan revolusioner: mendesain sistem pertanian yang meniru alam. Lebih dari sekadar metode bertani, permakultur adalah filosofi desain yang berfokus pada pembangunan ekosistem yang produktif, stabil, dan lestari, […]

  • Kiat Jitu Mengelola Emosi dan Kesabaran di Tengah Keramaian

    Kiat Jitu Mengelola Emosi dan Kesabaran di Tengah Keramaian

    • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 8
    • 0Komentar

    Pernah merasa kesal saat terjebak macet, antre panjang di supermarket, atau berdesakan di konser? Mengelola emosi dan kesabaran di tengah keramaian bisa jadi tantangan besar. Namun, dengan beberapa strategi sederhana, Anda bisa tetap tenang dan menjaga kesehatan mental. 1. Rencanakan Segalanya Sebelum memasuki situasi ramai, persiapkan diri Anda. Perkirakan waktu perjalanan, cari tahu rute alternatif, […]

  • Tradisi Ziarah Wali Songo: Wisata Religi dan Jejak Sejarah Islam di Jawa

    Tradisi Ziarah Wali Songo: Wisata Religi dan Jejak Sejarah Islam di Jawa

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Ziarah Wali Songo merupakan sebuah tradisi yang mengakar kuat di masyarakat Jawa. Lebih dari sekadar perjalanan, kegiatan ini adalah bentuk wisata religi yang sekaligus menapaki jejak sejarah Islam di Indonesia. Menyambangi makam sembilan wali penyebar agama Islam di tanah Jawa ini menjadi pengalaman spiritual yang mendalam bagi jutaan peziarah setiap tahunnya. Sembilan wali yang dikenal […]

  • Mengurai Literasi vs. Inklusi Finansial: Mana yang Lebih Penting?

    Mengurai Literasi vs. Inklusi Finansial: Mana yang Lebih Penting?

    • calendar_month Kam, 7 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 19
    • 0Komentar

    Istilah literasi finansial dan inklusi finansial sering kali digunakan dalam konteks yang berdekatan, namun keduanya memiliki makna yang berbeda dan saling melengkapi. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan finansial masyarakat secara menyeluruh. Lantas, apa sebenarnya perbedaan utamanya, dan mana yang seharusnya menjadi prioritas? Literasi Finansial: Pengetahuan dan Keahlian Literasi finansial adalah kemampuan […]

  • Digital Wellbeing: Menggunakan Teknologi untuk Kesehatan Mental dan Keseimbangan Hidup

    Digital Wellbeing: Menggunakan Teknologi untuk Kesehatan Mental dan Keseimbangan Hidup

    • calendar_month Rab, 23 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 28
    • 0Komentar

    Di era yang serba terhubung, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, paparan digital yang konstan juga dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan gangguan keseimbangan hidup. Menyadari hal ini, konsep Digital Wellbeing atau Kesejahteraan Digital muncul sebagai pendekatan proaktif untuk menggunakan teknologi secara lebih sehat dan sadar, demi menjaga kesehatan mental kita.   […]

  • Efek Pasar Mobil Lemon: Mengapa Barang Berkualitas Sulit Bertahan

    Efek Pasar Mobil Lemon: Mengapa Barang Berkualitas Sulit Bertahan

    • calendar_month Sel, 19 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 12
    • 0Komentar

    Pernahkah Anda merasa ragu saat membeli mobil bekas atau produk daring dari penjual yang belum dikenal? Keraguan ini seringkali berakar pada konsep ekonomi yang dikenal sebagai “Market for Lemons” atau pasar mobil lemon. Istilah ini, dipopulerkan oleh ekonom George Akerlof, menggambarkan situasi di mana informasi asimetris (ketidakseimbangan informasi antara penjual dan pembeli) menyebabkan barang berkualitas […]

expand_less