Uranium dan Bom Atom: Mengungkap Sejarah Kelam di Balik Manhattan Project
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Ming, 6 Jul 2025
- visibility 10
- comment 0 komentar

Di tengah gejolak Perang Dunia II, sebuah proyek rahasia dengan skala tak terbayangkan lahir dari kekhawatiran dan ambisi: Manhattan Project. Tujuannya tunggal, yaitu menciptakan senjata nuklir pertama di dunia dengan memanfaatkan kekuatan inti atom, sebuah upaya yang menjadikan uranium sebagai elemen sentral dalam salah satu bab paling kelam di sejarah modern.
Dipimpin oleh ilmuwan brilian seperti J. Robert Oppenheimer, proyek ini mengerahkan ratusan ribu orang dalam kerahasiaan total. Fokus utamanya adalah memisahkan isotop uranium-235 yang langka dan memproduksi plutonium, dua material fisil yang dapat memicu reaksi berantai eksplosif. Laboratorium raksasa didirikan di Los Alamos, Oak Ridge, dan Hanford, bekerja tanpa henti untuk mengubah teori fisika menjadi senjata pemusnah massal yang belum pernah ada sebelumnya.
Puncak dari upaya masif ini terjadi pada Agustus 1945, sebuah momen yang mengubah dunia selamanya. Bom atom yang ditenagai oleh uranium dan plutonium dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Ledakan tersebut merenggut ratusan ribu nyawa seketika dan dalam beberapa waktu setelahnya akibat radiasi, menandai akhir tragis dari Perang Dunia II sekaligus demonstrasi kekuatan yang mengerikan.
Warisan Manhattan Project bersifat ganda. Proyek ini memang mengakhiri perang, namun juga membuka kotak Pandora yang melahirkan Era Atom dan perlombaan senjata nuklir selama Perang Dingin. Sejarah kelam ini menjadi pengingat abadi akan tanggung jawab etis yang menyertai penemuan ilmiah dan bagaimana satu elemen, uranium, dapat mengubah nasib peradaban selamanya.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar