Rabu, 17 Des 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ekonomi » Nudge Theory’: Mendorong Keputusan yang Lebih Baik Tanpa Paksaan

Nudge Theory’: Mendorong Keputusan yang Lebih Baik Tanpa Paksaan

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sen, 14 Jul 2025
  • visibility 42
  • comment 0 komentar

Pernahkah Anda sadar mengapa buah-buahan sering diletakkan di dekat kasir supermarket, atau mengapa formulir donasi organ di beberapa negara sudah tercentang “Ya” secara otomatis? Ini bukanlah kebetulan, melainkan penerapan dari Nudge Theory atau Teori Dorongan.

Dipopulerkan oleh Richard Thaler, pemenang Nobel Ekonomi, Nudge Theory adalah sebuah pendekatan untuk memengaruhi perilaku dan pengambilan keputusan orang banyak tanpa menggunakan paksaan atau perintah langsung. Kunci dari teori ini adalah konsep arsitektur pilihan (choice architecture), yaitu seni merancang lingkungan di mana seseorang membuat pilihan.

Intinya, sebuah “nudge” atau dorongan adalah intervensi kecil yang mengarahkan orang ke pilihan yang lebih baik, baik bagi diri mereka sendiri maupun masyarakat, tanpa menghilangkan kebebasan mereka untuk memilih sebaliknya. Contoh klasiknya adalah di kantin sekolah. Dengan meletakkan makanan sehat seperti salad dan buah di posisi yang paling mudah dijangkau dan terlihat (setinggi mata), sementara makanan kurang sehat seperti kue manis diletakkan di tempat yang lebih sulit dijangkau, pengelola kantin “mendorong” siswa untuk memilih opsi yang lebih bernutrisi.

Kekuatan nudge tidak hanya terbatas pada pilihan makanan. Di dunia kerja, perusahaan yang menerapkan pendaftaran otomatis (default option) pada program dana pensiun terbukti memiliki tingkat partisipasi karyawan yang jauh lebih tinggi. Di bidang kebijakan publik, mengubah sistem pendaftaran donor organ dari opt-in (harus mendaftar aktif) menjadi opt-out (dianggap setuju kecuali menyatakan tidak) dapat meningkatkan jumlah donor secara drastis.

Nudge Theory membuktikan bahwa untuk mendorong perubahan positif, kita tidak selalu memerlukan aturan yang kaku atau insentif besar. Terkadang, sebuah dorongan kecil yang cerdas sudah cukup untuk membuat perbedaan besar.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Fluktuasi Harga Komoditas Global dan Dampaknya bagi Ekonomi Indonesia

    Fluktuasi Harga Komoditas Global dan Dampaknya bagi Ekonomi Indonesia

    • calendar_month Sel, 8 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 66
    • 0Komentar

    Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, ekonomi Indonesia memiliki keterkaitan yang erat dengan pergerakan harga komoditas global. Fluktuasi harga komoditas seperti batu bara, kelapa sawit, karet, dan minyak mentah di pasar internasional memberikan dampak signifikan terhadap berbagai aspek perekonomian nasional. Pengaruh Terhadap Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia merupakan salah satu eksportir utama berbagai […]

  • De Voyage Bogor: Berfoto Ala Eropa di Tengah Kota Hujan

    De Voyage Bogor: Berfoto Ala Eropa di Tengah Kota Hujan

    • calendar_month Rab, 13 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 45
    • 0Komentar

    De Voyage Bogor adalah sebuah destinasi wisata yang menawarkan konsep unik: membawa Anda seolah-olah berlibur ke Eropa tanpa harus meninggalkan Bogor. Tempat ini menjadi sangat populer, terutama di kalangan anak muda dan keluarga, karena menyajikan berbagai spot foto instagramable dengan latar belakang bangunan-bangunan khas Eropa yang berwarna-warni dan detail. Begitu memasuki area De Voyage, Anda […]

  • Mengatasi Dahaga Modal: Tantangan dan Solusi Akses Permodalan bagi UMKM Indonesia

    Mengatasi Dahaga Modal: Tantangan dan Solusi Akses Permodalan bagi UMKM Indonesia

    • calendar_month Sen, 14 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 76
    • 0Komentar

    Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan krusial dalam perekonomian Indonesia, menyerap tenaga kerja dan berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, salah satu kendala klasik yang sering dihadapi UMKM adalah sulitnya mengakses permodalan yang memadai untuk mengembangkan usaha mereka. Tantangan ini perlu diatasi agar potensi besar UMKM dapat terealisasi sepenuhnya. Tantangan Akses […]

  • Kecerdasan Buatan (AI) untuk Prediksi Hama dan Penyakit Tanaman

    Kecerdasan Buatan (AI) untuk Prediksi Hama dan Penyakit Tanaman

    • calendar_month Rab, 6 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 59
    • 0Komentar

    Hama dan penyakit tanaman merupakan momok bagi petani, sering kali menyebabkan kerugian panen yang signifikan. Namun, dengan kemajuan teknologi Kecerdasan Buatan (AI), kini petani memiliki senjata baru untuk melawan ancaman ini. AI menawarkan solusi inovatif untuk memprediksi hama dan penyakit tanaman secara akurat dan dini, memungkinkan tindakan pencegahan yang lebih efektif dan efisien. Bagaimana AI […]

  • Itinerary 4 Hari di Karimunjawa: Menjelajahi Surga Tropis di Laut Jawa

    Itinerary 4 Hari di Karimunjawa: Menjelajahi Surga Tropis di Laut Jawa

    • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 33
    • 0Komentar

    Karimunjawa, sebuah gugusan pulau eksotis di utara Jepara, Jawa Tengah, adalah surga tersembunyi yang menawarkan keindahan alam bawah laut dan pantai-pantai berpasir putih. Dengan suasana yang masih tenang dan alami, tempat ini adalah destinasi sempurna untuk escape dari hiruk pikuk kota. Berikut adalah panduan itinerary 4 hari 3 malam untuk menjelajahi keindahan Karimunjawa. Hari 1: […]

  • Bonus Demografi: Peluang Emas atau Ancaman bagi Masa Depan Indonesia?

    Bonus Demografi: Peluang Emas atau Ancaman bagi Masa Depan Indonesia?

    • calendar_month Ming, 20 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 59
    • 0Komentar

    Indonesia kini berada di tengah periode emas yang dikenal sebagai bonus demografi, sebuah kondisi langka di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) mendominasi populasi nasional. Fenomena ini sering disebut sebagai jendela peluang untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Namun, pertanyaan krusialnya adalah: mampukah Indonesia mengubah potensi ini menjadi kemajuan nyata, atau justru akan menjadi ancaman? Disebut […]

expand_less