Kamis, 17 Jul 2025
light_mode
Beranda » Budaya » Ngejot di Bali: Indahnya Tradisi Berbagi Makanan Perekat Toleransi

Ngejot di Bali: Indahnya Tradisi Berbagi Makanan Perekat Toleransi

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sen, 14 Jul 2025
  • visibility 5
  • comment 0 komentar

Tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena nilai-nilai budayanya yang luhur dan menyentuh. Salah satu tradisi yang paling mencerminkan keharmonisan sosialnya adalah Ngejot, sebuah praktik berbagi makanan antar tetangga yang hangat, terutama saat menyambut hari raya besar seperti Galungan, Kuningan, dan Nyepi.

Makna di Balik Tradisi Ngejot

Secara harfiah, Ngejot berarti “memberi” atau “mengantarkan”. Namun, tradisi ini menyimpan makna yang lebih dalam dari sekadar aktivitas memberi dan menerima makanan. Ngejot adalah wujud nyata dari rasa syukur (pemetu sane becik) atas berkah yang diterima dan keinginan tulus untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat.

Makanan yang diantarkan—biasanya berupa hidangan khas hari raya seperti lawar, sate lilit, urap, serta aneka jajanan tradisional (jaja Bali)—dibuat dengan sepenuh hati. Momen ketika tetangga saling mengantarkan rantang atau wadah berisi masakan menjadi simbol kebersamaan yang mempererat ikatan kekeluargaan dalam lingkungan masyarakat (banjar).

Simbol Toleransi Lintas Keyakinan

Keistimewaan tradisi Ngejot yang paling menonjol adalah praktiknya yang melintasi batas-batas agama dan keyakinan. Saat umat Hindu merayakan Galungan, mereka tidak hanya berbagi dengan sesama umat Hindu, tetapi juga dengan tetangga mereka yang beragama Islam, Kristen, atau lainnya. Hal ini sebagai bentuk penghormatan dan pemberitahuan bahwa mereka sedang merayakan hari besar.

Sebaliknya, saat umat Muslim merayakan Idul Fitri, banyak dari mereka yang juga melakukan hal serupa kepada tetangga Hindunya. Praktik timbal balik inilah yang menjadikan Ngejot sebagai bukti hidup tingginya toleransi beragama di Bali, di mana perbedaan dirayakan dengan kehangatan dan rasa saling menghormati.

Kesimpulan

Tradisi Ngejot adalah praktik sederhana yang memiliki dampak sosial luar biasa. Ia mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan untuk berbagi dan menghargai sesama. Di tengah tantangan zaman, semangat Ngejot tetap relevan sebagai fondasi kokoh untuk menjaga kerukunan dan persaudaraan sejati di Pulau Dewata.

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Harga Emas Antam Hari Ini 5 Juli 2025 naik Lagi, Selisih Jual-Beli Sangat Tipis!

    Harga Emas Antam Hari Ini 5 Juli 2025 naik Lagi, Selisih Jual-Beli Sangat Tipis!

    • calendar_month Sab, 5 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Jakarta, Indonesia – Memasuki akhir pekan, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mencatatkan pergerakan positif. Bagi Anda yang memantau pergerakan logam mulia, hari ini bisa menjadi momen yang menarik untuk dicermati. Berdasarkan data terbaru yang dirilis di situs resmi Logam Mulia pada Sabtu, 5 Juli 2025 pukul 08:38 WIB, harga satu […]

  • Tiwah: Mengenal Ritual Megah Mengantar Arwah Leluhur Suku Dayak Ngaju

    Tiwah: Mengenal Ritual Megah Mengantar Arwah Leluhur Suku Dayak Ngaju

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Bagi Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah, kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan panjang menuju alam keabadian. Puncak dari perjalanan ini ditandai oleh Tiwah, sebuah ritual kematian tingkat akhir yang paling besar, megah, dan sakral. Tiwah bukanlah upacara pemakaman biasa, melainkan sebuah kewajiban suci untuk mengantarkan arwah leluhur (Liau) menuju surga atau Lewu […]

  • Misteri Nilai Tukar Rupiah: Faktor-Faktor Fundamental yang Memengaruhinya

    Misteri Nilai Tukar Rupiah: Faktor-Faktor Fundamental yang Memengaruhinya

    • calendar_month Sen, 7 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, khususnya dolar AS, seringkali menjadi sorotan utama dalam perekonomian Indonesia. Pergerakannya yang dinamis—kadang menguat, seringkali melemah—bukanlah sebuah misteri tanpa penjelasan. Di baliknya, terdapat faktor-faktor fundamental yang menjadi motor penggerak utamanya. Memahami kekuatan pendorong ini penting untuk melihat gambaran besar kesehatan ekonomi nasional. Berikut adalah beberapa faktor fundamental krusial […]

  • Perdagangan Internasional Uranium: Membedah Regulasi Ketat dan Batasannya

    Perdagangan Internasional Uranium: Membedah Regulasi Ketat dan Batasannya

    • calendar_month Sel, 15 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Uranium adalah komoditas unik dengan dua sisi mata uang: sebagai bahan bakar vital untuk energi nuklir yang bersih dan sebagai bahan baku potensial untuk senjata pemusnah massal. Karena dualitas ini, perdagangan internasional uranium diatur oleh kerangka kerja global yang sangat ketat, menjadikannya salah satu perdagangan paling terkontrol di dunia. Pilar Utama Regulasi Global Regulasi perdagangan […]

  • Energi Terbarukan: Inovasi untuk Bumi yang Berkelanjutan

    Energi Terbarukan: Inovasi untuk Bumi yang Berkelanjutan

    • calendar_month Sen, 23 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Masa depan planet kita sangat bergantung pada kemampuan kita beralih dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan. Isu perubahan iklim dan kelangkaan sumber daya konvensional menjadikan inovasi di bidang ini sebagai prioritas global. Energi terbarukan, yang berasal dari proses alam yang berkelanjutan, menawarkan solusi vital untuk menjaga Bumi yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Energi […]

  • Uranium sebagai Pelindung Radiasi: Paradoks Kepadatan Tinggi

    Uranium sebagai Pelindung Radiasi: Paradoks Kepadatan Tinggi

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Meskipun dikenal sebagai sumber radioaktivitas, salah satu bentuk uranium justru sangat efektif digunakan sebagai pelindung atau perisai radiasi. Penggunaan yang tampaknya paradoks ini dimungkinkan berkat sifat fisika unik dari jenis uranium tertentu, yaitu Uranium Terdeplesi (Depleted Uranium atau DU). Uranium terdeplesi adalah produk sampingan dari proses pengayaan uranium untuk bahan bakar reaktor nuklir. Dalam proses […]

expand_less