Rabu, 17 Des 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Budaya » La Galigo: Epos Terpanjang di Dunia dari Tanah Bugis

La Galigo: Epos Terpanjang di Dunia dari Tanah Bugis

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Ming, 20 Jul 2025
  • visibility 112
  • comment 0 komentar

Indonesia tidak hanya kaya akan keindahan alam, tetapi juga warisan sastra yang mendunia. Salah satu yang paling monumental adalah La Galigo, sebuah epos kuno dari masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan. Dikenal sebagai salah satu karya sastra terpanjang di dunia, La Galigo bahkan diperkirakan memiliki teks yang lebih panjang dari epos Mahabharata dari India.

Naskah La Galigo, yang juga dikenal sebagai Sureq Galigo, ditulis dalam bahasa Bugis kuno dengan aksara Lontara yang khas. Isinya bukan sekadar cerita petualangan, melainkan sebuah mitologi penciptaan alam semesta dan peradaban bagi masyarakat Bugis. Epos ini mengisahkan silsilah dewa-dewa dari dunia atas dan dunia bawah, serta kisah kepahlawanan tokoh utamanya, Sawerigading, dalam perjalanannya mencari cinta sejati.

Lebih dari sekadar karya sastra, La Galigo berfungsi sebagai ensiklopedia budaya Bugis pra-Islam. Di dalamnya terkandung pengetahuan tentang sistem kepercayaan, ritual adat, navigasi, hingga norma sosial yang menjadi pedoman hidup masyarakat pada masanya. Setiap baitnya dilantunkan dengan ritme dan irama tertentu, menjadikannya warisan tradisi lisan yang sangat kaya.

Keagungan dan nilai universal yang dimiliki La Galigo akhirnya mendapatkan pengakuan global. Pada tahun 2011, UNESCO secara resmi menetapkan La Galigo sebagai bagian dari Memory of the World (Ingatan Dunia). Pengakuan ini menegaskan statusnya sebagai warisan tak ternilai yang harus terus dijaga, dipelajari, dan dilestarikan oleh generasi sekarang dan mendatang.

Mempelajari La Galigo berarti menyelami samudra kearifan lokal Bugis dan mengapresiasi salah satu mahakarya sastra terbesar yang pernah lahir di dunia. Ini adalah bukti nyata dari kekayaan intelektual dan peradaban luhur bangsa Indonesia.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Diamond Beach & Atuh Beach: Dua Sisi Surga di Bagian Timur Nusa Penida

    Diamond Beach & Atuh Beach: Dua Sisi Surga di Bagian Timur Nusa Penida

    • calendar_month Rab, 16 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Bagian timur Nusa Penida dikenal akan lanskapnya yang dramatis dan pantai-pantai yang menakjubkan. Di antara permata tersembunyi di sisi pulau ini, Diamond Beach dan Atuh Beach menonjol sebagai dua surga yang menawarkan pengalaman yang berbeda namun sama-sama memukau. Keduanya layak untuk dijelajahi dan menjadi bukti keindahan Nusa Penida Timur. Diamond Beach: Keindahan yang Baru Tersingkap […]

  • Robo-Advisor: Investasi Otomatis yang Mudah untuk Pemula di Indonesia

    Robo-Advisor: Investasi Otomatis yang Mudah untuk Pemula di Indonesia

    • calendar_month Rab, 16 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 58
    • 0Komentar

    Bagi banyak orang, terutama pemula, dunia investasi bisa terasa rumit dan menakutkan. Istilah-istilah asing, analisis pasar yang kompleks, dan keraguan dalam mengambil keputusan seringkali menjadi penghalang. Namun, kini hadir solusi inovatif yang memudahkan siapa saja untuk berinvestasi: robo-advisor. Popularitas robo-advisor di Indonesia semakin meningkat karena kemudahan dan aksesibilitasnya. Apa Itu Robo-Advisor? Robo-advisor adalah platform investasi […]

  • Agroforestri: Mengintegrasikan Pohon dan Tanaman Pangan untuk Ekosistem Sehat

    Agroforestri: Mengintegrasikan Pohon dan Tanaman Pangan untuk Ekosistem Sehat

    • calendar_month Jum, 22 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Dalam dunia pertanian modern, seringkali kita melihat lahan yang didominasi oleh satu jenis tanaman. Namun, praktik ini, yang dikenal sebagai monokultur, rentan terhadap masalah lingkungan dan ketidakstabilan ekosistem. Sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan, agroforestri hadir sebagai sebuah sistem yang cerdas dan kuno. Praktik ini secara sengaja mengintegrasikan pohon dan tanaman pangan di lahan yang sama, […]

  • Studi Kasus: Peran PPATK dalam Mengungkap Kasus Korupsi Besar

    Studi Kasus: Peran PPATK dalam Mengungkap Kasus Korupsi Besar

    • calendar_month Kam, 7 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 55
    • 0Komentar

    Korupsi adalah musuh utama pembangunan suatu bangsa. Seringkali, jejak kejahatan ini disamarkan melalui skema keuangan yang rumit, menjadikannya sulit diungkap. Di sinilah PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) memainkan peran vital, bertindak sebagai mata dan telinga negara dalam melacak aliran dana haram. Melalui studi kasus, kita dapat melihat bagaimana PPATK menjadi kunci dalam mengungkap […]

  • Kentrung: Sastra Lisan Pesisir Jawa yang Penuh Humor dan Petuah

    Kentrung: Sastra Lisan Pesisir Jawa yang Penuh Humor dan Petuah

    • calendar_month Jum, 8 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Kentrung adalah sebuah seni pertunjukan tradisional dari kawasan pesisir Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Seni ini termasuk dalam kategori sastra lisan yang unik, karena menggabungkan cerita tutur, lagu, dan humor yang disampaikan oleh seorang dalang, atau lebih tepatnya, seniman kentrung, dengan diiringi tabuhan alat musik sederhana. Kentrung menjadi media hiburan dan penyampai pesan […]

  • Koefisien Gini: Alat Ukur Ketimpangan Pendapatan di Suatu Negara

    Koefisien Gini: Alat Ukur Ketimpangan Pendapatan di Suatu Negara

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 66
    • 0Komentar

    Pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak selalu menjamin kesejahteraan dinikmati secara merata. Seringkali, muncul fenomena “yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin”, atau dikenal sebagai ketimpangan pendapatan. Untuk mengukur jurang kesenjangan ini secara objektif, para ekonom dan pembuat kebijakan menggunakan sebuah alat ukur standar, yaitu Koefisien Gini. Apa itu Koefisien Gini? Koefisien Gini, atau sering […]

expand_less