Mengurai Literasi vs. Inklusi Finansial: Mana yang Lebih Penting?
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month 6 jam yang lalu
- visibility 3
- comment 0 komentar

Istilah literasi finansial dan inklusi finansial sering kali digunakan dalam konteks yang berdekatan, namun keduanya memiliki makna yang berbeda dan saling melengkapi. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan finansial masyarakat secara menyeluruh. Lantas, apa sebenarnya perbedaan utamanya, dan mana yang seharusnya menjadi prioritas?
Literasi Finansial: Pengetahuan dan Keahlian
Literasi finansial adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan mengelola uang secara efektif. Ini mencakup pengetahuan dasar tentang konsep keuangan seperti tabungan, investasi, utang, bunga, dan asuransi. Seseorang yang literat secara finansial mampu membuat keputusan keuangan yang bijak, seperti menyusun anggaran, memilih produk keuangan yang tepat, dan merencanakan masa depan. Singkatnya, literasi finansial adalah “tahu apa yang harus dilakukan”.
Contohnya, seseorang yang memiliki literasi finansial akan memahami bahwa utang kartu kredit dengan suku bunga tinggi harus segera dilunasi, atau mereka akan tahu bagaimana cara membandingkan produk investasi untuk memilih yang paling sesuai dengan profil risikonya.
Inklusi Finansial: Akses ke Layanan Keuangan
Di sisi lain, inklusi finansial adalah ketersediaan dan akses masyarakat terhadap produk serta layanan keuangan yang berguna dan terjangkau. Ini mencakup akses ke tabungan, pinjaman, asuransi, dan sistem pembayaran digital. Seseorang yang inklusif secara finansial dapat dengan mudah membuka rekening bank, mengajukan pinjaman mikro, atau menggunakan dompet digital untuk bertransaksi. Singkatnya, inklusi finansial adalah “memiliki akses untuk melakukannya”.
Contohnya, seorang petani di pedesaan yang bisa membuka rekening bank dan mengajukan pinjaman untuk modal usahanya sudah termasuk bagian dari inklusi finansial. Tanpa akses ini, pengetahuan finansialnya tidak akan bisa ia terapkan.
Mana yang Lebih Dulu?
Jawabannya adalah literasi finansial harus berjalan beriringan dengan inklusi finansial. Memberikan akses ke layanan keuangan (inklusi) tanpa pemahaman yang memadai (literasi) bisa sangat berbahaya. Seseorang yang tidak paham tentang bunga utang atau risiko investasi bisa terjebak dalam pinjaman berisiko tinggi atau investasi bodong.
Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan inklusi finansial harus selalu dibarengi dengan edukasi dan peningkatan literasi finansial. Keduanya adalah dua sisi dari mata uang yang sama, yang secara bersama-sama akan memberdayakan masyarakat untuk mencapai stabilitas dan kemandirian finansial yang lebih baik.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar