Sabtu, 13 Des 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Wisata » Surga Kuliner: Menikmati Surabi dan Makanan Khas Sunda di Bandung

Surga Kuliner: Menikmati Surabi dan Makanan Khas Sunda di Bandung

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Jum, 15 Agu 2025
  • visibility 47
  • comment 0 komentar

Bandung tak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga sebagai surga bagi para pecinta kuliner, terutama makanan khas Sunda. Salah satu jajanan legendaris yang wajib dicoba adalah surabi, camilan tradisional berbahan dasar tepung beras yang dimasak di atas tungku arang. Di Bandung, surabi telah berevolusi dari rasa original yang gurih menjadi berbagai varian modern, seperti surabi oncom, surabi telur, bahkan surabi dengan topping manis seperti cokelat keju dan durian.

Anda bisa menemukan surabi di berbagai tempat, mulai dari pedagang kaki lima hingga kafe-kafe modern. Salah satu tempat yang paling terkenal adalah Surabi Enhaii, yang menawarkan surabi dengan beragam pilihan topping lezat. Menikmati surabi hangat di tengah udara Bandung yang sejuk adalah pengalaman yang tak terlupakan.

Selain surabi, kuliner Sunda juga kaya akan hidangan utama yang menggugah selera. Kunjungi rumah makan-rumah makan Sunda yang tersebar di seluruh penjuru kota untuk menikmati hidangan lengkap. Coba saja menu Nasi Timbel, nasi hangat yang dibungkus daun pisang, disajikan dengan lauk pauk komplit seperti ayam goreng, ikan asin, tahu tempe, lalapan segar, dan sambal.

Jangan lewatkan pula batagor (baso tahu goreng) dan siomay, dua jajanan populer yang telah menjadi identitas kuliner Bandung. Keduanya disajikan dengan bumbu kacang yang kental dan lezat, membuat siapa pun ketagihan.

Menikmati makanan khas Sunda di Bandung adalah sebuah petualangan rasa yang memuaskan. Dari jajanan sederhana seperti surabi hingga hidangan berat seperti Nasi Timbel, setiap hidangan menawarkan cerita dan cita rasa yang otentik. Jadi, siapkan perut Anda untuk menjelajahi kekayaan kuliner Kota Kembang!

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Menjadi Duta Indonesia di Tanah Suci: Tanggung Jawab Moral Jamaah Umrah

    Menjadi Duta Indonesia di Tanah Suci: Tanggung Jawab Moral Jamaah Umrah

    • calendar_month Ming, 2 Nov 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 11
    • 0Komentar

    Setiap Muslim Indonesia yang menjejakkan kaki di Tanah Suci, baik untuk Haji maupun Umrah, secara otomatis memegang peran penting: Duta Bangsa. Peran ini bukan hanya sebutan, melainkan tanggung jawab moral yang melekat pada setiap perilaku dan interaksi di hadapan dunia. Bagaimana cara jamaah Umrah menjalankan tugas sebagai perwakilan Indonesia di Mekah dan Madinah? 🌟 Mencerminkan […]

  • Kenduri: Lebih dari Sekadar Pesta Makan, Tradisi Selamatan yang Mengakar di Nusantara

    Kenduri: Lebih dari Sekadar Pesta Makan, Tradisi Selamatan yang Mengakar di Nusantara

    • calendar_month Kam, 17 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 48
    • 0Komentar

    Di berbagai penjuru Nusantara, kita akan menemukan sebuah tradisi yang kaya akan nilai kebersamaan dan spiritualitas, yaitu Kenduri. Meskipun namanya bisa berbeda-beda di setiap daerah—seperti slametan di Jawa, kanduri di beberapa wilayah Sumatera, atau sebutan lainnya—esensinya tetap sama: sebuah perjamuan makan bersama yang diadakan untuk memperingati peristiwa penting, menyampaikan rasa syukur, memohon keselamatan, atau mengenang […]

  • 6G: Meretas Batas Kecepatan dan Kapasitas Nirkabel Masa Depan

    6G: Meretas Batas Kecepatan dan Kapasitas Nirkabel Masa Depan

    • calendar_month Rab, 2 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 53
    • 0Komentar

    Setelah implementasi jaringan 5G yang mulai terasa manfaatnya, dunia teknologi kini mulai menatap cakrawala inovasi berikutnya: 6G. Generasi keenam teknologi nirkabel ini menjanjikan lompatan revolusioner dalam hal kecepatan, latensi, dan kapasitas jaringan, yang berpotensi mengubah lanskap digital secara fundamental, termasuk di Indonesia. Meskipun spesifikasi teknis final untuk 6G masih dalam tahap penelitian dan pengembangan, visi […]

  • Bagaimana Uranium Merusak Ekosistem?

    Bagaimana Uranium Merusak Ekosistem?

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 72
    • 0Komentar

    Ketika uranium mencemari tanah dan air, dampaknya terasa di seluruh jaring-jaring makanan. Unsur ini tidak hanya bersifat radioaktif tetapi juga beracun secara kimia. * Kontaminasi Air dan Tanah: Uranium yang larut dalam air dapat menyebar luas, meracuni perairan dan mengendap di dasar sungai atau danau. Di darat, ia merusak struktur tanah, membunuh mikroorganisme penting yang […]

  • “Bye Diskon Listrik, Halo Subsidi Upah! Strategi Baru Sri Mulyani Jaga Daya Beli”

    “Bye Diskon Listrik, Halo Subsidi Upah! Strategi Baru Sri Mulyani Jaga Daya Beli”

    • calendar_month Sel, 3 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, baru-baru ini mengumumkan bahwa rencana pemberian diskon tarif listrik sebesar 50% yang seharusnya berlaku pada Juni dan Juli 2025 dibatalkan. Keputusan ini diambil karena ditemukan hambatan teknis dalam prosedur penganggaran. Sebagai respons, pemerintah kini memprioritaskan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) guna membantu meringankan beban ekonomi masyarakat. Mengapa Diskon Listrik Dibatalkan? […]

  • Jangan Hanya Bertanya ‘Dapat Nilai Berapa?’, Ini Pertanyaan yang Lebih Baik untuk Ditanyakan kepada Guru

    Jangan Hanya Bertanya ‘Dapat Nilai Berapa?’, Ini Pertanyaan yang Lebih Baik untuk Ditanyakan kepada Guru

    • calendar_month Rab, 30 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 49
    • 0Komentar

    Sebagai orang tua, wajar jika kita peduli dengan prestasi akademik anak. Namun, fokus berlebihan pada “dapat nilai berapa?” seringkali membatasi pemahaman kita tentang proses belajar anak. Pertanyaan tunggal ini gagal menangkap dinamika kelas, kemajuan individu, atau tantangan yang mungkin dihadapi anak. Ada pertanyaan yang jauh lebih bermakna yang bisa kita ajukan kepada guru, yang tidak […]

expand_less