Selasa, 1 Jul 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Budaya » Tedak Siten: Makna di Balik Tradisi Injak Tanah Pertama bagi Bayi Jawa

Tedak Siten: Makna di Balik Tradisi Injak Tanah Pertama bagi Bayi Jawa

  • account_circle pinter dikit
  • calendar_month Ming, 29 Jun 2025
  • visibility 4
  • comment 0 komentar

Dalam khazanah budaya Jawa yang kaya, Tedak Siten menjadi salah satu upacara adat yang penuh makna. Berasal dari kata “tedak” (turun atau menginjak) dan “siten” atau “siti” (tanah), tradisi ini digelar saat seorang bayi berusia sekitar tujuh atau delapan bulan, sebagai penanda ia siap untuk pertama kalinya menapakkan kaki di bumi.

Upacara ini bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah ritual yang sarat dengan doa dan harapan orang tua untuk masa depan anaknya. Tedak Siten menjadi simbol bahwa sang anak mulai memasuki babak baru kehidupannya, berinteraksi langsung dengan alam, dan bersiap untuk berjalan mandiri di bawah bimbingan keluarga.

Filosofi dalam Setiap Prosesi

Setiap tahapan dalam Tedak Siten memiliki simbolisme yang mendalam. Prosesi diawali dengan membersihkan kaki si bayi, melambangkan awal perjalanan hidup yang suci. Kemudian, bayi dituntun untuk berjalan di atas tujuh buah jadah (kue dari ketan) aneka warna. Tujuh warna ini merepresentasikan berbagai rintangan kehidupan, sementara angka tujuh (pitu dalam bahasa Jawa) diartikan sebagai harapan akan pitulungan atau pertolongan dari Tuhan.

Salah satu prosesi ikonik adalah saat anak dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang telah dihias. Di dalamnya, diletakkan berbagai benda seperti buku, mainan, atau uang. Benda yang dipilih oleh sang bayi dipercaya sebagai gambaran minat dan profesinya di masa depan. Ritual ditutup dengan memandikan bayi dengan air kembang dan menyebar udhik-udhik (beras kuning dan uang logam) sebagai simbol harapan akan kemakmuran dan sifat dermawan.

Lebih dari sekadar tradisi, Tedak Siten adalah wujud syukur, pendidikan karakter sejak dini, dan jalinan doa agar anak tumbuh menjadi pribadi yang kuat, mandiri, serta bermanfaat bagi sesama.

 

  • Penulis: pinter dikit

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Mengenal 5G: Era Konektivitas Super Cepat Telah Tiba di Indonesia

    Mengenal 5G: Era Konektivitas Super Cepat Telah Tiba di Indonesia

    • calendar_month Sab, 21 Jun 2025
    • account_circle pinter dikit
    • visibility 1
    • 0Komentar

    5G bukan lagi sekadar wacana, melainkan generasi terbaru jaringan seluler yang mulai hadir dan mengubah lanskap konektivitas di Indonesia. Lebih dari sekadar peningkatan kecepatan, 5G menjanjikan revolusi dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pengalaman pengguna smartphone hingga transformasi industri. Era konektivitas super cepat ini membawa potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi digital dan inovasi di berbagai […]

  • Dunia Kerja di Ujung Tanduk? CEO Google DeepMind Beri Peringatan Keras Soal AI

    Dunia Kerja di Ujung Tanduk? CEO Google DeepMind Beri Peringatan Keras Soal AI

    • calendar_month Sen, 2 Jun 2025
    • account_circle pinter dikit
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Kecerdasan buatan (AI) terus berkembang pesat, membawa perubahan signifikan di berbagai sektor, termasuk dunia kerja. CEO Google DeepMind, Demis Hassabis, baru-baru ini menyampaikan prediksi yang cukup mengkhawatirkan. Ia memperkirakan bahwa dalam 5-10 tahun mendatang, AI dapat menghilangkan hingga 83 juta pekerjaan di seluruh dunia. Prediksi ini didasarkan pada kemampuan AI yang semakin canggih dalam melakukan […]

  • 5G dan Beyond: Mempercepat Era Konektivitas

    5G dan Beyond: Mempercepat Era Konektivitas

    • calendar_month Sab, 21 Jun 2025
    • account_circle pinter dikit
    • visibility 1
    • 0Komentar

    5G telah hadir, menjanjikan kecepatan internet super cepat dan latensi yang sangat rendah, namun inovasi di dunia konektivitas tidak berhenti di sana. Konsep “Beyond 5G” atau generasi jaringan seluler berikutnya sudah mulai dikembangkan, siap untuk lebih jauh mempercepat era konektivitas dan membuka peluang transformatif di berbagai sektor. Keunggulan utama 5G terletak pada kemampuannya menghadirkan kecepatan […]

  • Pajak dan Subsidi: Memahami Dampaknya pada Konsumen, Produsen, dan Negara

    Pajak dan Subsidi: Memahami Dampaknya pada Konsumen, Produsen, dan Negara

    • calendar_month Sab, 14 Jun 2025
    • account_circle pinter dikit
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Pajak dan subsidi adalah dua instrumen kebijakan fiskal yang sangat memengaruhi lanskap ekonomi suatu negara. Meskipun sering dianggap berlawanan, keduanya memiliki tujuan untuk membentuk perilaku ekonomi dan mencapai target sosial atau ekonomi tertentu. Memahami bagaimana keduanya bekerja dan dampaknya pada berbagai pihak adalah kunci untuk menilai efektivitas kebijakan pemerintah. Bagi konsumen, pajak seringkali berarti kenaikan […]

  • Inflasi: Musuh dalam Selimut atau Tanda Ekonomi yang Sehat?

    Inflasi: Musuh dalam Selimut atau Tanda Ekonomi yang Sehat?

    • calendar_month Sen, 30 Jun 2025
    • account_circle pinter dikit
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Pernah merasa uang Rp100.000 sekarang terasa lebih cepat habis dibanding beberapa tahun lalu? Fenomena ini bukanlah sekadar perasaan, melainkan dampak nyata dari apa yang disebut para ekonom sebagai inflasi. Inflasi sering kali digambarkan sebagai momok yang menggerogoti nilai uang kita. Namun, apakah ia sepenuhnya jahat, atau justru bisa menjadi pertanda baik? Secara sederhana, inflasi adalah […]

  • Belajar Sepanjang Hayat: Mengapa Kemampuan Adaptasi Penting di Era Perubahan

    Belajar Sepanjang Hayat: Mengapa Kemampuan Adaptasi Penting di Era Perubahan

    • calendar_month Jum, 20 Jun 2025
    • account_circle pinter dikit
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Di tengah laju perubahan yang kian pesat, konsep belajar sepanjang hayat (lifelong learning) bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan. Kita hidup di era di mana informasi berlimpah, teknologi berkembang dengan kecepatan kilat, dan pasar kerja terus bergeser. Dalam kondisi seperti ini, kemampuan adaptasi menjadi kunci utama untuk tetap relevan dan sukses. Dulu, pendidikan dianggap sebagai […]

expand_less