Accera Kalompoang: Mengungkap Keagungan Ritual Pencucian Pusaka Kerajaan Gowa
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month 21 jam yang lalu
- visibility 2
- comment 0 komentar

Sulawesi Selatan menyimpan jejak kejayaan kerajaan-kerajaan masa lalu yang kaya akan tradisi dan ritual. Salah satu ritual sakral yang masih dilestarikan hingga kini adalah Accera Kalompoang. Secara harfiah, “Accera” berarti membersihkan atau mencuci, dan “Kalompoang” merujuk pada benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Gowa. Ritual ini merupakan upacara adat tahunan yang sarat makna sejarah dan budaya.
Accera Kalompoang menjadi momen penting bagi masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya bagi keturunan Raja Gowa. Upacara ini biasanya dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Adha dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Prosesi dimulai dengan mengeluarkan benda-benda pusaka dari dalam Istana Balla Lompoa, tempat penyimpanan pusaka kerajaan.
Benda-benda pusaka yang dikeluarkan sangat beragam, mulai dari mahkota emas, keris, tombak, hingga perhiasan-perhiasan bersejarah lainnya. Prosesi pencucian dilakukan dengan air khusus yang telah diberi mantra oleh tokoh adat. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk membersihkan secara fisik, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan dan pemuliaan terhadap warisan leluhur.
Lebih dari sekadar ritual pencucian, Accera Kalompoang memiliki makna simbolis yang mendalam. Upacara ini melambangkan pembersihan diri dari segala noda dan kesalahan, serta memperbaharui semangat persatuan dan kesatuan masyarakat. Ini juga menjadi pengingat akan kejayaan masa lalu Kerajaan Gowa dan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan. Keberlangsungan tradisi ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan masyarakat Sulawesi Selatan dengan sejarah dan budayanya.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar