Kenduri: Lebih dari Sekadar Pesta Makan, Tradisi Selamatan yang Mengakar di Nusantara
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month 5 jam yang lalu
- visibility 2
- comment 0 komentar

Di berbagai penjuru Nusantara, kita akan menemukan sebuah tradisi yang kaya akan nilai kebersamaan dan spiritualitas, yaitu Kenduri. Meskipun namanya bisa berbeda-beda di setiap daerah—seperti slametan di Jawa, kanduri di beberapa wilayah Sumatera, atau sebutan lainnya—esensinya tetap sama: sebuah perjamuan makan bersama yang diadakan untuk memperingati peristiwa penting, menyampaikan rasa syukur, memohon keselamatan, atau mengenang leluhur.
Tradisi Kenduri telah mengakar kuat dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia sejak lama. Biasanya, sebuah kenduri diadakan untuk berbagai macam tujuan. Misalnya, memperingati kelahiran anak, pernikahan, khitanan, keberhasilan panen, pembangunan rumah baru, hingga peringatan kematian seseorang. Selain itu, kenduri juga sering diadakan dalam konteks keagamaan, seperti pada bulan Ramadan atau hari-hari besar Islam lainnya.
Lebih dari sekadar pesta makan, Kenduri memiliki makna yang mendalam. Gotong royong menjadi ruh utama dalam penyelenggaraannya. Masyarakat akan bahu-membahu menyiapkan makanan, tempat, dan segala keperluan lainnya. Momen ini mempererat tali silaturahmi dan memperkuat rasa kebersamaan antar warga. Selain itu, doa bersama yang dipanjatkan dalam kenduri dipercaya membawa berkah dan keselamatan bagi semua yang hadir serta bagi tujuan diadakannya acara tersebut.
Makanan yang disajikan dalam kenduri pun seringkali memiliki makna simbolis tersendiri, mencerminkan kekayaan kuliner dan kearifan lokal masing-masing daerah. Meskipun zaman terus berubah, tradisi Kenduri tetap relevan dan menjadi bagian penting dalam menjaga harmoni sosial dan spiritual di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk. Ini adalah warisan budaya yang patut dilestarikan sebagai wujud syukur, kebersamaan, dan penghormatan terhadap nilai-nilai luhur.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar