Kentrung: Sastra Lisan Pesisir Jawa yang Penuh Humor dan Petuah
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month 2 jam yang lalu
- visibility 2
- comment 0 komentar

Kentrung adalah sebuah seni pertunjukan tradisional dari kawasan pesisir Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Seni ini termasuk dalam kategori sastra lisan yang unik, karena menggabungkan cerita tutur, lagu, dan humor yang disampaikan oleh seorang dalang, atau lebih tepatnya, seniman kentrung, dengan diiringi tabuhan alat musik sederhana. Kentrung menjadi media hiburan dan penyampai pesan moral yang efektif bagi masyarakat.
Pertunjukan kentrung biasanya hanya dimainkan oleh satu atau dua orang seniman. Mereka akan duduk di hadapan penonton dan membawakan cerita dengan gaya yang santai, akrab, dan seringkali diselingi dengan lawakan atau lelucon yang segar. Cerita yang dibawakan sangat beragam, mulai dari kisah-kisah legenda dan dongeng rakyat, hingga cerita-cerita baru yang mengangkat isu-isu sosial dan kehidupan sehari-hari.
Salah satu ciri khas utama kentrung adalah alat musik yang digunakan. Seniman kentrung akan memukul sebuah rebana atau kendang kecil dengan tangan dan kaki secara bergantian, menciptakan irama yang ritmis dan mengiringi narasi. Terkadang, mereka juga menggunakan sebuah instrumen seperti kecrek atau alat musik sederhana lainnya untuk menambah variasi bunyi. Perpaduan antara suara vokal, tabuhan rebana, dan narasi yang mengalir membuat kentrung menjadi pertunjukan yang hidup dan menarik.
Di balik unsur humornya, kentrung memiliki peran penting sebagai media untuk menyampaikan nasihat dan kritik sosial secara halus. Seniman kentrung seringkali menyisipkan petuah-petuah bijak tentang kehidupan, moralitas, dan kritik terhadap ketidakadilan, yang dikemas dalam bentuk cerita yang mudah dicerna oleh masyarakat.
Saat ini, kentrung menghadapi tantangan dari gempuran budaya modern. Namun, beberapa komunitas dan seniman terus berupaya melestarikan seni ini dengan mengadakan pertunjukan, festival, dan pelatihan bagi generasi muda. Kentrung adalah bukti nyata bahwa sastra lisan dapat menjadi jembatan antara hiburan dan pendidikan, terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat pesisir Jawa.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar