Mamapas Lewu: Ritual Sakral Suku Dayak untuk Membersihkan Lingkungan dari Pengaruh Buruk
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Kam, 10 Jul 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

Indonesia kaya akan kearifan lokal yang sarat makna, salah satunya adalah Mamapas Lewu, sebuah ritual sakral yang dijalankan oleh Suku Dayak, khususnya Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah. Secara harfiah, “Mamapas” berarti membersihkan atau menyapu, dan “Lewu” berarti kampung atau lingkungan. Jadi, Mamapas Lewu adalah tradisi untuk membersihkan lingkungan dari segala pengaruh buruk.
Ritual ini bukan sekadar pembersihan fisik, melainkan sebuah prosesi pembersihan spiritual yang mendalam. Tujuannya adalah untuk menolak bala, mengusir roh-roh jahat, serta menghilangkan energi negatif yang dapat mendatangkan penyakit, musibah, atau perselisihan di dalam komunitas. Bagi masyarakat Dayak, Mamapas Lewu adalah cara untuk memulihkan keharmonisan dan keseimbangan antara manusia, alam, dan dunia gaib.
Prosesi Penuh Makna Spiritual
Prosesi Mamapas Lewu dipimpin oleh seorang Pisor atau pemimpin ritual. Dengan menggunakan berbagai sesajen dan media simbolis, sang Pisor akan berkeliling kampung sambil merapalkan doa dan mantera kuno. Setiap sudut kampung, rumah, bahkan alam sekitar seperti sungai dan hutan akan “dibersihkan” secara spiritual.
Gerakan menyapu atau memercikkan air suci menjadi simbol diusirnya segala hal negatif dari lewu. Ritual ini sering kali diadakan sebelum acara besar, setelah terjadi musibah, atau sebagai agenda tahunan untuk memastikan kampung senantiasa berada dalam lindungan dan kedamaian.
Mamapas Lewu lebih dari sekadar upacara. Ini adalah wujud kearifan lokal Suku Dayak dalam menjaga lingkungannya, baik secara kasat mata maupun tidak. Tradisi ini menjadi bukti betapa eratnya hubungan mereka dengan alam dan spiritualitas, sebuah warisan budaya tak ternilai yang mengajarkan pentingnya menjaga kesucian dan keseimbangan hidup.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar